Namun kafein dalam teh hijau tidak sebanyak kopi.
Kafein pada teh hijau menghasilkan respons tanpa menyebabkan efek gelisah.
Kafein memengaruhi otak dengan memblokir neurotransmitter penghambat disebut adenosin.
Hal itu meningkatkan penembakan neuron dan konsentrasi neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan berbagai aspek fungsi otak, termasuk suasana hati, kewaspadaan, waktu reaksi, dan memori.
Kafein bukan satu-satunya senyawa penambah otak dalam teh hijau, tetapi juga mengandung asam amino L-theanine yang dapat melewati sawar darah-otak.
L-theanine meningkatkan aktivitas neurotransmitter penghambat GABA, memiliki efek anti-kecemasan.
Serta meningkatkan dopamin dan produksi gelombang alfa di otak.
Studi menunjukkan bahwa kafein dan L-theanine dapat memiliki efek sinergis.
Kombinasi keduanya dapat memiliki efek sangat kuat dalam meningkatkan fungsi otak.
Banyak orang melaporkan memiliki energi lebih stabil dan jauh lebih produktif ketika minum teh hijau dibandingkan kopi.
Baca juga: 4 Makanan Ini Dapat Menyebabkan Jerawat, Batasi Jika Tak Ingin Jerawat Meradang
Baca juga: Baik Buruk Karbohidrat dalam Asupan Makanan, Ini Bukti Penelitian Terbaru
6. Membantu hidup lebih lama
Mengingat bahwa beberapa senyawa dalam teh hijau dapat membantu melindungi dari kanker dan penyakit jantung, masuk akal jika teh hijau dapat membantu Anda hidup lebih lama.
Peneliti mempelajari 40.530 orang dewasa Jepang selama 11 tahun.
Mereka yang minum teh hijau paling banyak – 5 cangkir atau lebih per hari – secara signifikan lebih kecil kemungkinannya meninggal selama masa studi.
Kematian akibat penyakit jantung: 31 persen lebih rendah pada wanita, 22 persen lebih rendah pada pria.
Kematian akibat stroke: 42 persen lebih rendah pada wanita, 35 persen lebih rendah pada pria
Studi lain melibatkan 14.001 orang tua Jepang menemukan bahwa mereka minum teh hijau paling banyak 76 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal selama masa studi 6 tahun. (Healthline)