Partai Politik

19 Pengurus DPD Partai Ummat Cianjur Mundur, Sebut Nama Wakil Ketua Umum

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah 26 kader DPD Kota Depok mengundurkan diri, kini giliran 19 pengurus DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur menyusul.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Setelah 26 kader DPD Kota Depok mengundurkan diri, kini giliran 19 pengurus DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur menyusul.

Eks Wakil Ketua DPD Partai Ummat Kota Depok Syahrial memberikan surat tersebut kepada Tribunnews melalui pesan WhatsApp.

"Mundurnya seluruh pengurus DPD Kabupaten Cianjur dan 32 DPC Se-Kabupaten Cianjur," kata Syahrial, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Jadwal Pemilu 2024 Belum Ditetapkan, Pengamat: Pertempuran Antara PDIP dengan Jokowi

Dalam surat tersebut yang telah dikonfirmasi oleh eks Ketua DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur, dituliskan alasan mundurnya 19 pengurus Partai Ummat Cianjur karena adanya masalah yang disebutkan oleh Waketum DPP Partai Ummat Nazaruddin.

"Pak Nazaruddin Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat menyampaikan antara lain bahwa DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur ada masalah dengan pihak kedua."

"Dan harus islah dengan pihak kedua tersebut, sedangkan kami tidak mengetahui adanya masalah itu," jelas Hidayat.

Baca juga: Bali Dibuka Lagi untuk Turis Asing, Satgas Covid-19 Bakal Lakukan Evaluasi Tiap Minggu

Hidayat kemudian berusaha menyurati DPP dan meminta klarifikasi terkait masalah dengan pihak kedua, tetapi surat tersebut tidak direspons.

Hidayat juga menyurati DPW Partai Ummat Provinsi Jawa Barat, dan mendapatkan respons akan diselesaikan permasalahan tersebut.

Namun, pada 23 September lalu, dalam pembinaan kader oleh DPW Partai Ummat Provinsi Jabar, pihaknya kembali menanyakan kepada DPW soal klarifikasi masalah tersebut.

Baca juga: Airlangga Hartarto Makin Populer, Golkar Optimistis Tatap Pilpres 2024, Apalagi Tak Ada Petahana

"Kami mendapat jawaban "pihak kedua tersebut abaikan saja."

"Kesimpulannya, permohonan kami kepada DPP dan DPW baik lisan maupun tertulis untuk klarifikasi dengan pihak kedua tidak dikabulkan," tuturnya.

Berdasarkan hal tersebut, Hidayat bermusyawarah bersama 18 orang lainnya yang terdiri atas pengurus DPD yang masih aktif, mantan anggota TP3U, dan personal lain yang berkaitan dengan rencana rekrutmen pengurus DPD.

Baca juga: Partai Demokrat Ungkap Jhoni Allen Marbun Memohon Ingin Kembali ke Kubu AHY

"Keputusan musyawarah antara lain pengurus DPD yang masih aktif bersama DPC-DPC yang sudah terbentuk sepakat untuk mengundurkan diri."

"Dengan ini kami pengurus DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur yang masih aktif menyatakan."

"Mulai Hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2021, kami mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Ummat Kabupaten Cianjur."

"Semua pernyataan yang telah kami tanda-tangani kami nyatakan tidak berlaku lagi," ucapnya.

Persoalan Kecil

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi mengatakan, pihaknya tak ambil pusing dengan mundurnya beberapa tokoh partai.

"Insyaallah itu persoalan yang kecil, ini bukan kami takabur, tapi insyaallah persoalan yang kecil."

"Adapun yang keluar, satu-satu itu insyaallah itu hal yang kecil," kata Ridho saat ditemui awak media di Kantor DPP Partai Ummat, Jakarta Selatan, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Bikin Ulah Lagi, Kabareskrim Bakal Pindahkan Irjen Napoleon Bonaparte ke Lapas Cipinang

Ridho menyebut yang saat ini menjadi tantangan pihaknya adalah animo dari beberapa kader di daerah yang ingin masuk sebagai pengurus.

"Justru tantangan atau yang sedikit kompleks bagi kami saat ini adalah animo yang relatif besar, terutama di beberapa daerah."

"Kan kalau animo itu kan biasanya ingin masuk sebagai pengurus, dan ingin pada posisi yang representatif," ungkapnya.

Ridho menegaskan, mundurnya Neno Warisman dan Agung Mozin juga tidak akan mempengaruhi kondisi internal partai, terlebih dalam menyambut Pemilu 2024.

Menantu Amien Rais itu juga tidak mengetahui secara pasti apakah kedua eks elite partai tersebut akan kembali lagi atau tidak.

Sebab, keputusan Neno Warisman maupun Agung Mozin untuk mundur dari partai, kata Ridho, merupakan pilihan pribadi.

Baca juga: KPU Kasih Opsi Pilkada Mundur ke 2025, Komisi II DPR: Kalau Bisa Hindari Perubahan UU Tak Terjadi

"Nah, memang mereka keluar, mengundurkan diri ya, jadi untuk kembali lagi, kita tidak tahu," ucapnya.

Neno Warisman, kata dia, mundur dari Partai Ummat karena anaknya tinggal di Turki.

Sedangkan alasan Agung Mozin mundur, Ridho tidak menjabarkan secara detail.

Baca juga: IPW Duga Irjen Napoleon Bonaparte Sengaja Terus Bikin Ulah Agar Kasus Penganiayaan M Kece Dihentikan

"Tapi kalau sekarang memang mengundurkan diri, alasannya sudah disampaikan."

"Kalau Bunda Neno, itu karena anaknya di Turki, memang jauh, sekitar awal Mei itu memang menceritakan tentang anaknya ada di Turki."

"Insyaallah tidak ada alasan yang terakomodir, perpecahan juga insyaallah tidak."

"Kita insyaallah solid, dan tadi tantangannya adalah untuk orang-orang baru ini bagaimana supaya bisa direpresentatif," papar Ridho.

Setelah Agung Mozin, Kini Giliran Neno Warisman Tinggalkan Partai Ummat

Setelah ditinggal salah satu pendirinya, Agung Mozin, kini Partai Ummat kembali harus mengalami kejadian serupa.

Neno Warisman, figur publik yang menjabat anggota Majelis Syuro Partai Ummat, juga mundur dari partai bentukan Amien Rais tersebut.

Ansufri Idrus Sambo, Sekretaris Dewan Majelis Syuro Partai Ummat, membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Baleg DPR Ingin Kunker ke Brasil dan Ekuador, Formappi: Sudah Kebelet Pelesiran Ya?

Sambo mengatakan Neno mundur per Jumat (1/10/2021) kemarin.

"Dia kirim WA ke kita, kirim surat mudur karena mau fokus urus anaknya di Turki."

"Karena tidak bisa aktif, jadi khawatir tidak bisa aktif fokus urus anaknya, jadi mundur," jelas Sambo saat dikonfirmasi, Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: Per 1 Oktober, Tinggal 280 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran

Pesan WA tersebut, kata Sambo, ditujukan langsung kepada Amien Rais.

Sambo menambahkan pihaknya tak bisa melarang hak seseorang untuk mengambil keputusan.

"Cuma kita ada mekanisme, kita akan rapat majelis suro keputusannya di majelis syuro," ucapnya.

Baca juga: Menuju Single Identity Number, Dirjen Dukcapil Minta Masyarakat Mulai Hafalkan NIK

Sambo pun bicara soal langkah ke depan Partai Ummat tanpa Neno Warisman maupun Agung Mozin.

"Majelis Syuro kan sifatnya bukan bekerja tapi berpikir begitu."

"Jadi yang bekerja DPP kita memberi masukan-masukan yang bekerja DPP," terangnya.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 2 Oktober 2021: Dosis Pertama 93.066.494, Suntikan Kedua 52.316.566

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Ummat Agung Mozin menyatakan berhenti dari partai politik besutan Amien Rais tersebut.

Hal itu dia sampaikan langsung dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais.

Berikut isi lengkap surat yang ditulis Agung Mozin.

Kepada Yth. Ketua Majelis Syuro Partai Ummat

Prof. Dr. M. Amien Rais, M.A

di Y o g y a k a r t a.

Assalamu’alaikum w.w

Ba’da salam, sebagai Pendiri Partai Ummat bersama para sahabat lainnya marilah kita bersyukur kepada Allah SWT.

Atas terbitnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.KH Kep13.AH.11.01 Tahun 2021 tertanggal 20 Agustus 2021 tentang Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat.

Atas nama pribadi yang diamanahkan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ummat saya sampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada segenap pihak khususnya para sahabat pengurus, anggota, dan simpatisan Partai Ummat.

Yang telah bekerja keras hingga terbitnya Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat tersebut, teriring do’a Allah SWT memberkahi ikhtiar dan ibadah kita, aamiin.

Selanjutnya memperhatikan dengan saksama dinamika internal partai, sekat-sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah.

Seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para sahabat Partai Ummat di berbagai daerah, termasuk sahabat-sahabat aktivis demokrasi yang istiqomah konsisten-konsekuen melawan feodalisme dan dinasti politik.

Dengan ini saya AGUNG MOZIN menyatakan BERHENTI sebagai Pengurus dan Anggota Partai Ummat sebagai bentuk pertanggungjawaban etika dan moral.

Momentum terbitnya Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat kiranya bisa menjadi kontemplasi kerja-kerja politik ke depan.

Hanya Kepada Allah kita bertawakal, semoga upaya saya dan para sahabat lainnya yang telah mengantarkan Berdirinya Partai Ummat bisa dimaknai sebagai amanah ummat yang harus dipertanggungjawabkan di hadirat Allah SWT.

Hasbunallah wani’mal wakiil, ni’malmaula wani’mannasiir. Allahu’alam. Billahi fii sabililhaq, Fastabiqul Khairat

Wassalamu’alaikum w.w

AGUNG MOZIN

Tembusan:

Yth. Menantu sababatku M. Amien Rais: Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi.

Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Ridho Rahmadi Jadi Ketua Umum

Amien Rais akhirnya mendeklarasikan Partai Ummat, Kamis (29/4/2021).

Acara tersebut ditayangkan di akun YouTube Amien Rais Official pada pukul 13.00 WIB.

Tampak dari tayangan itu, Amien Rais beserta tokoh-tokoh yang hadir menyanyikan Indonesia Raya sebagai pembuka acara.

Dalam kesempatan itu, Tribunnews melihat kehadiran dari Neno Warisman, Ridho Rahmadi, Tasniem Rais, hingga Ansufri Idrus Sambo.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila oleh Tasniem Rais, istri Ridho Rahmadi.

Selanjutnya, Amien Rais naik ke panggung dan mendeklarasikan Partai Ummat.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Melonjak Drastis Jadi 19, Jawa Nihil

“Bismillahirrahmanirrahim, saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama.”

“Kami Partai Ummat bersama anak bangsa lainnya insyaallah akan bekerja, berjuang, dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien Rais.

Dia juga menegaskan, untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan ketangguhan.

Baca juga: Kolaborasi dengan Tantri Kotak, Groovy Root Beer Ajak Pecinta Musik Ikut Groovy Ramadan Jam

“Kami sadar bahwa menggerakkan Al-Amru Bil Ma’ruf Wannahyu Anil Munkar."

"Yakni memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan serta memobilisasi Al-Amru Bil Adli Wannahyu Anil Dzulmi."

"Yakni menegakkan keadilan dan melawan kezaliman memerlukan kesabaran, ketekunan, dan ketangguhan," tuturnya.

Baca juga: Densus 88 Ciduk Munaman, Polisi Diminta Waspadai Aksi Lone Wolf Pendukung Mantan Sekum FPI

Amien Rais meyakini Partai Ummat dapat memperbaiki kehidupan nasional, terutama dalam berdemokrasi.

“Kami abdikan seluruh salat kami, seluruh ibadah kami, kehidupan kami, dan kematian kami, kami persembahkan hanya untuk Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam."

"Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin."

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: 9 Daerah di Papua, Nias, dan Maluku Tetap Bertahan

“Kami yakin seluruh mekanisme demokrasi kita dan konstitusi kita lebih dari cukup untuk melakukan perbaikan kehidupan nasional."

"Sehingga kita tidak perlu cara-cara ekstra parlementer dan cara-cara ekstra konstitusional," imbuhnya.

Deklarasi lantas ditutup Amien Rais dengan takbir tiga kali dan pekik merdeka.

Berikut ini struktur kepengurusan Partai Ummat yang dibacakan dalam tayangan itu :

Majelis Syuro

Ketua: Amien Rais

Wakil Ketua I: MS Kaban

Wakil Ketua II: Thalib Sagaf Aldjufri

Sekretaris: Ansufri Idrus Sambo

Dewan Pengurus Pusat (DPP)

Ketua Umum: Ridho Rahmadi

Sekjen: Ahmad Muhajir Sodruddin

Bendahara Umum: Benny Suharto

Wakil Ketua Umum I: Agung Mozin

Wakil Ketua Umum II: Sugeng

Wakil Ketua Umum III: Chandra Tirta Wijaya. (Reza Deni)