Kesehatan

Diet Flexitarian: Panduan untuk Pemula yang Ingin Tahu Pola Makan Fleksibel dan Vegetarian

Penulis: Intan UngalingDian
Editor: Intan UngalingDian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi diet flexitarian yang mengutamakan makanan nabati dan memasukan daging serta produk hewani lainnya dalam jumlah sedang.

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Diet Flexitarian adalah gaya makan mengonsumsi lebih banyak makanan nabati.

Tetap mengonsumsi daging dan produk hewani lainnya dalam jumlah sedang.

Sesuai namanya, diet Flexitarian lebih fleksibel daripada diet vegetarian atau vegan.

Jika Anda ingin menambahkan lebih banyak makanan nabati ke dalam piring makan tetapi tidak ingin sepenuhnya mengurangi daging, menjadi fleksitarian cocok untuk Anda.

Apa itu Diet Flexitarian?

Diet Flexitarian diciptakan oleh ahli diet Dawn Jackson Blatner.

Dia ingin membantu orang menuai manfaat dari makan vegetarian sambil tetap menikmati produk hewani.

Nama diet Flexitarian gabungan dari kata fleksibel dan vegetarian.

Vegetarian menghilangkan daging dan terkadang mengonsumsi hewani lainnya.

Sedangkan vegan sepenuhnya membatasi daging, ikan, telur, susu, dan semua produk makanan dari hewan.

Flexitarian tetap makan produk hewani sehingga tidak dianggap vegetarian atau vegan.

Diet Flexitarian tidak memiliki aturan jelas atau jumlah kalori dan nutrisi makro yang direkomendasikan.

Bahkan, pola makan ini lebih merupakan gaya hidup daripada diet.

Baca juga: 3 Pola Makan Terbaik Berkelanjutan Bikin Badan Sehat Bonus Melangsingkan Tubuh

Prinsip flexitarian

* Makan sebagian besar buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

* Fokus pada protein dari tumbuhan daripada hewan.

* Bersikap fleksibel dan memasukkan daging dan produk hewani dalam makanannya.

* Makan makanan yang paling sedikit diproses dan paling alami.

* Batasi tambahan gula dan permen.

Sifat fleksibel dan fokus pada apa yang harus dimasukkan daripada dibatasi membuat diet Flexitarian menjadi pilihan populer bagi orang yang ingin makan lebih sehat.

Dawn Jackson Blatner menjelaskan cara makan flexitarian dengan memasukkan sejumlah daging per minggu dalam bukunya.

Namun, mengikuti rekomendasi spesifiknya tidak diperlukan untuk mulai makan cara fleksibel.

Orang yang menjalani diet bisa makan lebih banyak produk hewani daripada yang lain.

Secara keseluruhan, tujuannya makan lebih banyak makanan nabati bergizi dan lebih sedikit daging.

Baca juga: 5 Jenis Diet Vegetarian Paling Populer, dari Pantang Telur hingga Daging Merah

Manfaat Kesehatan

Tidak ada definisi jelas tentang diet ini, sehingga sulit untuk menilai apa dan bagaimana manfaat diet ini dibanding diet nabati lainnya.

Namun demikian, penelitian tentang pola makan vegan dan vegetarian masih menyoroti bagaimana pola makan semi-vegetarian dapat meningkatkan kesehatan.

Flexitarian makan sebagian besar buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian.

Serta makanan utuh lainnya yang diproses secara minimal untuk menuai manfaat kesehatan dari makan nabati.

Mengurangi konsumsi daging sambil terus makan makanan olahan dengan banyak tambahan gula dan garam tidak akan menghasilkan manfaat sama.

Penyakit jantung

Diet kaya serat dan lemak sehat baik untuk kesehatan jantung.

Penelitian terhadap 45.000 orang dewasa selama 11 tahun menemukan bahwa vegetarian memiliki risiko penyakit jantung 32 persen lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian.

Fakta bahwa diet vegetarian sering kaya serat dan antioksidan yang dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kolesterol baik.

Tinjauan dari 32 penelitian tentang efek diet vegetarian pada tekanan darah.

Data itu menunjukkan bahwa vegetarian memiliki tekanan darah sistolik rata-rata hampir tujuh poin lebih rendah daripada orang yang makan daging.

Studi mengamati diet vegetarian ketat, sulit untuk menilai apakah Diet Flexitarian akan memiliki efek yang sama pada tekanan darah dan risiko penyakit jantung.

Namun, makanan flexitarian terutama nabati dan kemungkinan besar manfaatnya mirip diet vegetarian.

Baca juga: 5 Diet Terbaik untuk Pria Segala Usia, Bisa Disesuaikan Kebutuhan dan Tujuan

Penurunan berat badan

Diet fleksitarian juga baik untuk lingkar pinggang Anda.

Alasannya, flexitarian membatasi kalori tinggi, makanan olahan dan makan lebih banyak makanan nabati secara alami lebih rendah kalori.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati dapat menurunkan berat badan lebih banyak daripada mereka yang tidak melakukannya.

Tinjauan studi lebih dari 1.100 orang menemukan bahwa mereka yang makan diet vegetarian selama 18 minggu kehilangan berat badan 2 kilogram lebih banyak daripada mereka yang tidak.

Penelitian lain menunjukkan bahwa mereka yang mengikuti diet vegan cenderung kehilangan berat badan paling banyak dibandingkan dengan vegetarian dan omnivora.

Diet Flexitarian lebih dekat dengan diet vegetarian daripada diet vegan sehingga membantu penurunan berat badan tetapi tidak sebanyak diet vegan.

Diabetes

Diabetes tipe 2 adalah epidemi kesehatan global.

Makan makanan sehat, terutama makanan nabati, dapat membantu mencegah penyakit .

Pola makan nabati membantu penurunan berat badan.

Serta mengandung banyak makanan tinggi serat dan rendah lemak tidak sehat dan tambahan gula.

Penelitian lebih dari 60.000 peserta menemukan bahwa prevalensi diabetes tipe 2 sebanyak 1,5 persen lebih rendah pada semi-vegetarian atau flexitarian dibandingkan dengan non-vegetarian.

Penderita diabetes tipe 2 yang diet vegetarian memiliki hemoglobin A1c 0,39 persen lebih rendah (rata-rata tiga bulan pembacaan gula darah) dibandingkan kondisi yang makan produk hewani.

Baca juga: 10 Tips Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan dan Tubuh Tetap Bugar

Kanker

Buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian dan kacang-kacangan semuanya memiliki nutrisi dan antioksidan dapat membantu mencegah kanker.

Penelitian menunjukkan diet vegetarian dikaitkan pencegahan kanker terutama kanker kolorektal.

Studi 7 tahun pada kasus kanker kolorektal pada 78.000 orang menemukan bahwa semi-vegetarian 8 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker kolorektal dibandingkan dengan non-vegetarian.

Mengurangi konsumsi daging dapat membantu melestarikan sumber daya alam dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, serta penggunaan lahan dan air. (Healthline.com)