WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK -- Demi melunasi utang, seorang ibu muda nekat menawarkan ginjalnya untuk dijual.
Tak tanggung-tanggung, ibu muda yang sedang hamil 7 bulan itu harus melunasi utangnya yang mencapai Rp 1 miliar.
Adalah Melvi Monita (23), si ibu hamil warga Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok, yang sedang terlilit utang itu.
Video: Polda Metro Siapkan Jalur Street di BSD
Melvi Monita, ibu dari dua anak ini mengaku sudah tidak kuat menghadapi teror dari penagih utang yang silih berganti mendatangi rumahnya.
Melvi dan keluarganya tinggal di rumah sewa yang terletak di Kampung Sugutamu, Mekarjaya, Kota Depok.
Karena tak kuat menghadapi teror, ia dan keluarganya pindah ke rumah orangtuanya yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Baca juga: Ingin Bertemu Penderita Gagal Ginjal, Mensos Risma Kunjungi Rumah Singgah di Sunter Agung
"Saya berniat jual ginjal saya, daripada saya tertekan. Ada yang marah-marah. Kasihan ke anak juga," sambung Melva, dengan menangis, Jumat (21/1/2022)
Melvi pun menceritakan, bahwa ia telah membuat surat perjanjian dengan para penagih hutang yang berisi perjanjian pelunasan hutang pasca ginjalnya terjual.
"Saya bilang, saya belum ada uang, saya lagi berusaha jual ginjal. Kalau memang ada yang mau langsung hubungin saya," ungkap Melvi.
Melvi menyebut, jumlah utangnya yang mencapai Rp 1 miliar disebabkan oleh bunga utang yang kian waktu kian membengkak.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Idang Rasjidi Sempat Mengalami Gagal Ginjal dan Jantung Tapi Sudah Terlambat
Hal itu diperparah usai bisnis sembako miliknya bangkrut.
Saat masih aktif sebagai penjual sembako, ia meminjam uang kepada sejumlah orang untuk membeli 2.200 karton minyak goreng dengan modal Rp400 juta.
Awalnya, bisnis berjalan lancar karena harga minyak sedang murah. Lalu harga merangkak naik dan tiba-tiba anjlok 3 bulan lalu.
"Jadi stok banyak gak ada yang beli. Mau gak mau saya harus jual rugi. Lalu dijual, rugi Rp200 juta," jelas Melvi.
Jika dihitung per karton, Melvi membeli satu karton minyak goreng sebesar Rp 230.000.
Baca juga: TAKUT Harganya Kembali Naik Banyak Warga Borong Minyak Goreng, Sejumlah Minimarket Kehabisan Stok
Karena harga minyak naik, penjualan minyak goreng macet total sementara di sisi lain, keluarganya harus membayar rumah sewa, cicilan motor, biaya cek kehamilan dan segala kebutuhan rumah tangga lainnya.
Alhasil, demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, Melvi terpaksa menjual satu karton minyak goreng seharga Rp 186.000.
"Saya minjam ke sana-sini buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjem lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lubang tutup lubang," jelasnya.
Sementara itu, suami Melvi yang bekerja sebagai karyawan biasa, belum mampu melunasi tumpukkan utang mereka.
Baca juga: Kondisi Tukul Arwana Semakin Membaik, Masih Fisioterapi Setiap Hari
"Suami saya gajinya kecil, cukup buat bayar kontrakan, cicilan motor, susu anak, sama pampers," tukas Melvi. (M29)