Stunting

Menurunkan Angka Stunting Lewat Layanan PAUD yang Holistik

Penulis:
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAUD Generasi Maju di Taman Pintar dan Sosialisasi Program Edukasi Anak dalam Program Isi Piringku di Yogyakarta

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -– Pandemi Covid-19 yang dialami lebih dari 2 tahun membawa banyak dampak.

Salah satunya pada kualitas hidup anak-anak.

Termasuk dalam pemenuhan nutrisi dan kebutuhan stimulasi untuk tumbuh kembangnya.

Padahal, anak-anak yang memiliki kualitas hidup yang baik berpotensi besar menjadi generasi maju yang dapat membawa kemajuan bagi lingkungannya.

Baca juga: Forum PAUD Jadi Garda Terdepan Beri Wawasan Orangtua tentang Tumbuh Kembang Anak

Baca juga: Ahli Sebut Paparan BPA Berpotensi Timbulkan Gangguan Tumbuh Kembang

Diperlukan kerja sama berbagai pihak dari segala aspek termasuk dalam hal edukasi agar dampak tidak terjadi berkelanjutan.

Perubahan kebijakan yang mengizinkan masyarakat untuk kembali beraktivitas di ruang publik perlu dimanfaatkan untuk memberikan stimulasi dan nutrisi yang tidak dapat diberikan secara maksimal pada anak-anak usia dini selama pandemi.

Stimulasi dan pemenuhan nutrisi penting untuk mendukung perkembangan anak-anak Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

Sementara dari sisi psikologi klinis anak, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si memaparkan bahwa selama pandemi, anak ikut menjalani pembatasan sosial sehingga mayoritas waktunya hanya berinteraksi dengan orang-orang terdekat dan banyak terpapar audio visual electronic devices secara berlebihan.

Baca juga: Bayi Harus Banyak Tidur, ini Waktu yang Dibutuhkan Bayi untuk Tidur Agar Tumbuh Kembang Optimal

Baca juga: Lesti Kejora Bawa Anak ke Tempat Kerja Gara-gara Tak Ingin Melewatkan Tumbuh Kembangnya

Apabila tidak mendapat intervensi dan stimulasi yang tepat, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan anak anak secara keseluruhan  yang meliputi aspek perkembangan kognitif, emosi, sosial, motorik, bahasa dan pembentukan karakter.

Selain itu akan dapat berpengaruh pula pada kesehatan mentalnya.

Keluarga perlu aktif-kreatif memberikan stimulasi yang komprehensif agar anak tidak kehilangan semangat bereksplorasi.

“Anak belajar dari lingkungannya, belajar dari kebijaksanaan semesta, tidak kalah penting adalah menanamkan ‘kepekaan rasa’ yang akan memberikan keseimbangan dan arah dalam menghadapi kehidupan nantinya," kata Dr. Gamayanti dalam siaran pers yang diterima Tribuntangerang, Selasa (5/7/2022).

Ia menambahkan, anak perlu dibimbing dengan berinteraksi secara positif dan efektif yang merupakan metode pembelajaran interaktif atau interactive learning yang menyenangkan, dan menarik.

Apabila semua aspek perkembangan terstimulasi dengan baik, anak akan tumbuh menjadi anak yang unggul dan berkarakter.

Anak mampu mengembangkan potensi positifnya, percaya diri, kreatif, pandai bergaul dan memiliki ketahanan mental yang prima.

"Selain memberikan stimulasi agar perkembangan anak optimal, anak memerlukan pemenuhan nutrisi sesuai pedoman Isi Piringku,” jelas Dr. Gamayanti.

Isi Piringku

Dalam usahanya untuk mensosialisasikan kampanye Isi Piringku, Danone Indonesia menyusun dan memproduksi buku edukasi “Isi Piringku” .

Buku ini berupa pedoman edukasi yang dapat digunakan oleh guru-guru PAUD untuk edukasi makan dan minum sekali saji bagi anak usia 4-6 tahun pada tahun 2017.

Bekerjasama dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – IPB.

Pada tahun 2021, situasi pandemi menjadi alasan kuat Danone Indonesia menggiatkan edukasi Isi Piringku agar anak-anak tetap terpenuhi kebutuhan gizi seimbangnya.

Baca juga: Program Calon Pengantin Kondisi Sehat Prima Cegah Stunting di Kabupaten Tangerang

Baca juga: Cegah Stunting, Protein Terutama Hewani Harus ada dalam Menu Sehari-hari

Edukasi tahun 2021 ini telah menyasar 2.269 PAUD/TK dari 6 Provinsi, yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Bali, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta dengan 3.941 guru, 49.982 siswa, dan 49,979 orangtua penerima manfaat.

Pada kesempatan itu juga diresmikan kembali PAUD Generasi Maju - Taman Pintar  di Yogyakarta.

PAUD ini dilengkapi alat peraga interaktif untuk memperkenalkan pengetahuan kesehatan, gizi seimbang, dan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) tanpa meninggalkan konsep bermain.

PAUD Timur untuk motorik anak terdiri dari, ruang ragam Istiadat, playground (aktivitas fisik), robotik, musik, Panggung Budaya serta ruang Sahabat Ibu dan Anak.

Baca juga: Pemkab Tangerang Tetapkan 15 Lokasi Khusus Penanganan Stunting

Baca juga: Angka Stunting Anak di Kota Tangsel Naik 2 Persen Harus Ditangani Lintas Organisasi Perangkat Daerah

PAUD Barat untuk memicu fungsi kognitif terdiri dari ruang edukasi Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku), balok susun, arena bermain bertema perkotaan, pemadam kebakaran.

Ketua POKJA Ibu PAUD Yogyakarta - Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam X mengatakan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dukungan tumbuh kembangnya.

Untuk itu, anak memerlukan pendidikan, pengasuhan, gizi, kesehatan, dan perlindungan secara optimal.

“Masih tingginya angka stunting di Indonesia, membuat Kelompok Kerja (POKJA) Ibu PAUD DIY memiliki program prioritas untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas melalui layanan PAUD Holistik Integratif dan berbudaya dengan memberikan layanan kepada anak, khususnya dalam hal edukasi dan nutrisi," imbuhnya.