Tak hanya itu, pelaku juga memeras dan menguras habis rekening korban.
"Lalu disitu pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana, saya atau H, dan dijawab korban di bagian kamu. Selanjutnya pelaku berbicara dengan korban kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi saudari H," ujar Panji.
Diketahui, pelaku mengalihkan uang sejumlah Rp 19,5 juta dari rekening korban.
Pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta.
Setelah itu, pelaku kembali menganiaya korban dengan cara mencekik hingga korban tak bernyawa.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Apartemen Tersenyum ke CCTV Saat Dorong Mayat Korban Masuk Lift
Panjiyoga menyebutkan, sempat terbesit dibenak pelaku untuk menyewa pembunuh bayaran guna menghabisi nyawa H.
Rencana itu timbul tiga hari sebelum pelaku mengeksekusi korban inisial I atau Icha.
Namun, niatan diurungkan karena terkendala biaya.
"Pelaku sempat searching di internet jasa pembunuh bayaran dan tarifnya, kenapa tidak jadi, kata pelaku karena tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup, kemudian pelaku mensearching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara," ujar Panji.
Lebih lanjut, uang yang diperoleh pelaku dari korban inisial I atau Icha kata Panji, diduga untuk memuluskan rencana pelaku membunuh target lain.
"Keterangannya untuk operasional melakukan dua pembunuhan lagi target yang ditargetkan pelaku," ucapnya. (m41)