Melalui Program Crowdfunding, BPJS Kesehatan Optimalkan Program JKN

Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa mengajak seluruh badan usaha untuk mendukung program JKN lewat program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN.

TRIBUNTANGERANG.COM - BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa mengajak seluruh badan usaha untuk mendukung program JKN lewat program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN.

Program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN itu sebagai upaya menjaga optimalisasi penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kegiatan Gathering Badan Usaha bersama stakeholder di Wilayah Kabupaten Tangerang pada Rabu 24 Mei 2023 lalu diharapkan menciptakan inovasi.

Baca juga: BPJS Tigaraksa Optimalkan Digitalisasi Layanan Guna Wujudkan Pelayanan JKN Cepat, Mudah, dan Setara

Terkhusus inovasi dalam meningkatkan kolektabilitas iuran guna mencapai sustainabilitas Program JKN.

"Program ini adalah program yang sangat luar biasa. Kami yang bertindak sebagai operator diamanahkan oleh pemerintah untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia melalui Program JKN. Tidak mungkin program ini dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada sinergi yang tercipta dengan stakeholder terkait. Seperti pemerintah, pemerintah daerah, seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, rumah sakit, klinik, puskesmas dan lainnya,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa, Herman Indratmo.

Herman memberikan apresiasi yang setingi-tingginya kepada badan usaha yang telah berupaya mematuhi regulasi dari Program JKN.

Ia juga menambahkan bahwa sesuai aturan yang tertuang dalam Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nomor 63 Tahun 2021 disebutkan jika Program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN merupakan penggabungan antara dua program yang telah ada saat ini.

Di antaranya adalah program donasi yang ditujukan bagi peserta baru dan Program Crowdfunding bagi peserta menunggak.

"Saat ini masih terdapat peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dengan hak kelas rawat kelas III yang terindikasi dengan angka tingkat pendapatan rendah. Ditambah dengan kondisi pandemi dan endemi yang menyebabkan ketersediaan dana serta kemampuan keuangan terbatas. Hal ini menyebabkan peserta terkendala dalam kemampuannya untuk membayarkan iuran sehingga peserta menunggak dan status kepesertaannya menjadi non aktif,” kata Herman.

Komari selaku salah satu perwakilan dari Badan Usaha PT Victory Chingluh Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan kesempatan bagi Badan Usaha untuk ikut berpartisipasi dalam Program Crowdfunding.

Bentuk partisipasi dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian nyata kepada peserta JKN yang kesulitan finansial untuk membantu membayarkan tunggakan iurannya.

“Kesulitan ekonomi masyarakat akibat endemi, dapat menjadi kesempatan bagi kita yang memiliki kemampuan finansial cukup untuk membantu peserta JKN yang menunggak. Agar status kepesertaan mereka dapat aktif kembali sehingga bisa mengakses pelayanan Kesehatan. Terlaksananya kegiatan ini dapat menampung masukan dan kendala yang dihadapi oleh Badan Usaha di lapangan sehingga kami bisa mencari solusi bersama untuk perbaikan pelayanan Program JKN,” tutur Komari.

Komari juga memahami bahwa BPJS Kesehatan memiliki sistem gotong royong yang diterapkan sebagai suatu dorongan agar seluruh masyarakat sadar akan kewajibannya.

Baca juga: Tarif Baru di Faskes Dorong Peningkatan Kualitas Layanan JKN

Semakin banyak yang terdaftar menjadi peserta dan sehat, maka akan semakin ringan pula pembebanan biaya pengobatan dan perawatan peserta lain yang sedang sakit.

Ia juga mendukung Program JKN melalui kewajibannya untuk mendaftarkan dan membayar iuran setiap karyawannya yang bekerja di perusahaan.

Halaman
12