Diketahui, Yayan dan keluarga terdaftar dari segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
Yayan mengaku bersyukur di tengah keterbatasannya, peran Pemerintah Daerah (Pemda) sangat menolong keluarganya.
"Alhamdulillah, peran Pemda sangat nyata bagi keluarga kami yang kondisi ekonominya di bawah," kata dia.
"Melalui Program JKN ini, pastinya jaminan kesehatan keluarga saya sudah pasti terjamin. Saya mengakui hebatnya program ini," ujar Yayan.
"Saat itu, Kartu JKN dimanfaatkan saat istri saya melahirkan anak ketiga secara caesar. Bayi saya terlilit tali pusar sehingga harus segera dilakukan tindakan operasi caesar untuk menyelamatkannya," katanya.
"Tidak terbayang kalau tanpa JKN, biaya rumah sakit yang harus saya bayar sudah jutaan rupiah. Ditambah lagi saat ini bayi saya dirawat karena diare. Semua ditanggung JKN," ungkap Yayan.
Menutup perbincangan, Yayan juga mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya selama memanfaatkan JKN mendapatkan pengalaman yang baik. Tidak ada perbedaan pelayanan terhadap peserta JKN.
Selain itu, selama di rumah sakit seluruh biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa dikenakan iur biaya. Ia juga merasakan bahwa pelayanan yang diberikan sangat baik dan memuaskan.
Bagi orang awam sepertinya, prosedur yang diterapkan juga mudah dipahami oleh peserta.
"Saya bersyukur sekali JKN sudah hadir bagi banyak orang, terutama untuk masyarakat kurang mampu. Sayasangat tertolong oleh Program JKN," kata dia.
"Kita pasti selalu berdoa agar diberikan kesehatan, tetapi jika datang waktunya sakit kami bisa mengandalkan JKN. Apalagi biaya kesehatan sekarang tidak murah," imbuhnya.
"Semoga Program JKN ke depannya bisa terus menolong masyarakat lainnya dari seluruh kalangan. Layanan kesehatan yang diberikan juga semakin meningkat," kata Yayan.