TRIBUN TANGERANG.COM, DEPOK- Influencer parenting terkenal Meita Irianty sekaligus pemilik Wensen School kini menjadi tersangka penganiayaan.
Meita Irianty menjadi tersangka kasus penganiyaan terhadap dua balita MK berusia 2 tahun dan HW berusia 9 bulan setelah CCTV aksi penganiayaan yang dilakukannya viral di media sosial.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, pegawai di Wensen School curhat soal perangai Meita Irianty.
Ririn (bukan nama sebenarnya), guru di daycare mengaku bahwa dia dan rekan seprofesinya diperlakukan bak pembantu oleh Meita Irianty , pemilik tempat penitipan anak yang dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan balita berinisial MK (2).
Baca juga: Sifat Meita Irianty Dibongkar, Rutin Bikin Konten Bijak Ternyata Suka Toyor Kepala Balita
Menurut Ririn, pada saat wawancara kerja disebutkan bahwa dia bakal menjadi guru sekaligus mengasuh di tempat penitipan anak tersebut.
Namun, kenyataan berkata lain.
“Kami (para guru daycare) diperlakukan selayaknya pembantu sih ya. Kenapa kami bilangnya selayaknya diperlakukan pembantu? Karena tidak sesuai dengan jobdesk kami,” kata Ririn kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
“Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh. Bukan pembantu atau ART dia pribadi. Tapi, kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di Wensen atau sekolah,” ujar Ririn melanjutkan.
Baca juga: Meita Irianty Sedang Hamil 4 Bulan Saat Aniaya Balita di Depok Jabar Hingga Sebabkan Dislokasi Kaki
Ririn mengungkapkan, MI yang juga merupakan influencer parenting kerap menyuruh para guru untuk membersihkan kulkas, kamar mandi, serta mencuci baju dan gorden.
“Sebenarnya saya cuma lulusan SMK saja. Tapi, sebelumnya pernah kuliah, cuma satu semester saja. Iya (tidak melanjutkan),” kata dia.
Ririn mengungkapkan, dia mengetahui adanya pekerjaan guru di daycare milik MI pada sebuah unggahan Instagram.
Setelah bekerja selama empat bulan terakhir, menurut Ririn, gaji yang dia terima sangat tidak sepadan.
“Kalau untuk gaji, enggak sepadan banget. Karena kami juga melingkupi semuanya. Karena bukan jadi guru dan pengasuh saja, kami jadi pembantu, jadi ART. Gajinya itu per minggu Rp 250.000. Setiap minggu kami digajinya,” ujar Ririn.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemilik daycare di Depok sekaligus influencer parenting berinisial MI diduga menganiaya balita, MK (2).
Baca juga: Tertunduk Lesu di Hadapan Polisi, Meita Irianty Pemilik Daycare di Depok Ngaku Khilaf Aniaya Balita
Dugaan tindak pidana ini terjadi di salah satu ruangan tempat penitipan anak pada Senin, (10/7/2024). Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, MK saat itu sedang bersama bocah lainnya di salah satu ruangan sambil menangis.