Perkuat Desa Binaan untuk Cegah TPPO, Kantor Staf Presiden Sambangi Imigrasi Soekarno-Hatta
Tim Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia menyambangi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Kamis (18/9/2025).
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Tim Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia menyambangi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Kamis (18/9/2025).
Tenaga Ahli Utama KSP, Muhammad Rullyandi itu mengatakan, kedatangannya itu dalam rangka monitoring program Desa Binaan Imigrasi dan penguatan kegiatan Petugas Imigrasi Pembina Desa (Pimpasa).
"Dalam kunjungan ini kami didampingi Direktorat Jenderal Imigrasi Agus Waluyo, Direktur Intelijen Keimigrasian dan Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi Suhendra," ujar Rully kepada awak media, Jumat (19/9/2025).
Adapun pertemuan diawali pemaparan tentang pelaksanaan program Desa Binaan oleh Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Imigrasi Soetta, Eko Yudis Parlin Rajagukguk.
Selanjutnya rombongan meninjau ruang pelayanan Kantor Imigrasi Soetta, termasuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten.
"Kami juga sempat mendantangi salah satu Desa Binaan Imigrasi Soetta yaitu di Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat memverifikasi langsung situasi lapangan," sambungnya.
Baca juga: 127 PMI Bermasalah Kelompok Rentan Dipulangkan dari Malaysia, Imigrasi Fasilitasi di Bandara Soetta
Digagasnya program Desa Binaan Imigrasi dan Pimpasa guna menekan jumlah kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO serta mencegah adanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
Menurut dia, pengawasan dan pelayanan keimigrasian yang kuat penting untuk dilakukan demi melindungi masyarakat dari praktik TPPO dari pihak tidak bertanggung jawab.
"Program ini difokuskan pada pengembangan Desa Binaan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pegadungan dan Cengkareng Timur dan penguatan pengawasan di wilayah kerja Bandara Soetta," paparnya.
Lebih lanjut Suhendra menyampaikan apresiasi atas dukungan Tim KSP atas pelaksanaan program Desa Binaan Imigrasi dan Pimpasa dalam upaya pencegahan TPPO.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soetta dipastikan menjaga komitmen dalam mendukung penuh program Desa Binaan Imigrasi melalui peran aktif Pimpasa.
"Pimpasa hadir di tengah masyarakat desa untuk memberikan edukasi, pendampingan, serta menjadi sistem deteksi dini terhadap potensi perdagangan orang, keberangkatan pekerja migran non prosedural, maupun pelanggaran keimigrasian lainnya," kata dia.
Baca juga: Hendak Berangkat ke Kamboja dan Yunani, 7 PMI Ilegal Diamankan Petugas Imigrasi Bandara Soetta
Dengan terjalinnya sinergi tersebut, Imigrasi Soetta dipastikan memperkuat edukasi dan pengawasan warga mulai dari tingkat desa hingga Tempat Pemeriksaan Imigrasi, sebagai langkah preventif dalam mencegah praktik TPPO secara menyeluruh.
"Salah satu program prioritas yang kami dorong adalah Desa Binaan Imigrasi yang mana berperan memberikan edukasi dan informasi sejak tingkat kelurahan serta RW dan RT," ucapnya.
"Dengan adanya desa binaan ini, praktik TPPO diharapkan dapat dicegah sejak dini," jelasnya. (m28)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Gelar Wirawaspada, Imigrasi Soekarno-Hatta Ringkus 5 WNA Asal Pakistan, Tiongkok dan Nigeria |
![]() |
---|
Ungkap Kasus TPPO, Polresta Bandara Soetta Ringkus 11 Tersangka Otak Keberangkatan PMI Ilegal |
![]() |
---|
Bareskrim Tetapkan Satu Tersangka TPPO Terkait Pemulangan 699 WNI dari Myanmar |
![]() |
---|
Menko Polkam Ungkap Korban TPPO Online Scam Myanmar Disetrum hingga Diancam Organ Tubuhnya Diambil |
![]() |
---|
Sumatera Utara Jadi Provinsi yang Warganya Paling Banyak Terjerat TPPO Online Scam di Myanmar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.