Liputan Eksklusif
Kadis DP3A Kaget Ada Pelajar di Kabupaten Tangerang Meninggal setelah Ikut Demo di DPR RI
Saya kaget ketika mendapat informasi ada warga Kabupaten Tangerang, tepatnya di Tigaraksa, yang menjadi korban
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TRIBUN TANGERANG.COM, TIGARAKSA- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, Asep Suherman mendatang kediaman Andika Lutfi Falah (16), seorang pelajar meninggal dunia usai mengikuti aksi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Jumat (29/8/2025).
Menurut informasi yang diterima TribunTangerang.com, Andika mengembuskan napas terakhir setelah dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Sabtu (30/8/2025).
Asep Suherman mengungkapakan, pasca mendengar kabar warga Tigaraksa menjadi korban kekerasan, ia segera berangkat untuk memberikan dukungan langsung kepada keluarga korban.
"Saya kaget ketika mendapat informasi ada warga Kabupaten Tangerang, tepatnya di Tigaraksa, yang menjadi korban. Tadi pagi saya dapat kabar soal Andika dan begitu tahu, saya langsung berangkat ke sini," ujar Asep Suherman di rumah duka, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/9/2025).
Ia berharap peristiwa tragis ini tidak kembali terjadi, terlebih pada anak-anak di bawah umur dan mereka yang masih berstatus pelajar.
"Harapan saya, kejadian seperti ini tidak terulang lagi, terutama kepada anak-anak di bawah umur, anak-anak sekolah. Saya berharap Forum Anak bisa mengimbau agar anak-anak usia belajar fokus untuk sekolah, fokus belajar, jangan sampai mengalami hal seperti yang menimpa adik Andika," minta Asep.
Baca juga: Kronologi dan Sosok Andika Lutfi, Pelajar Asal Tangerang yang Meninggal usai Ikut Demo di DPR
Ia mengimbau kepada forum Anak, sekolah, dan orang tua untuk memperkuat pengawasan dan memprioritaskan pendidikan anak-anak sebagai langkah pencegahan.
Ia menekankan agar anak-anak tetap fokus belajar dan tetap berada di lingkungan sekolah selama jam operasional.
Asep memastikan sosialisasi mengenai kekerasan terhadap anak senantiasa dilakukan pihak DP3A melalui berbagai medium, termasuk forum anak, untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya perlindungan dan pemahaman di lingkungan sekolah dan keluarga.
"DP3A sudah sering melakukan sosialisasi mengenai kekerasan terhadap anak. Melalui Forum Anak, kami juga akan terus mengimbau agar selama jam sekolah, anak-anak tetap berada di lingkungan sekolah dan belajar dengan baik," ujar Asep.
Mengenai santunan, DP3A menyatakan pemberian bantuan secukupnya dan dukungan moral seperti bantuan tahlilan, sebagai bentuk empati terhadap keluarga korban.
Baca juga: Keluarga Iklas, Abdul Ghofur Ayah Andika Lutfi Falah Tak Ambil Langkah Hukum Soal Kematian Putranya
Terkait keluarga korban yang menolak otopsi, lanjut Asep, kasus Andika dikelola dengan penuh kedalaman dan sensitivitas.
Dalam situasi ini, keluarga telah memahami dan menerima kondisi, sehingga tidak memperpanjang proses.
Asep menekankan, DP3A menghormati keputusan keluarga dan memastikan penanganan dilakukan sesuai kebutuhan dan norma yang berlaku.
"Kalau soal otopsi, itu hak keluarga. Karena ini kejadian luar biasa, dan menyangkut anak, kami serahkan ke keluarga," pungkasnya. (m30).
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Kronologi dan Sosok Andika Lutfi, Pelajar Asal Tangerang yang Meninggal usai Ikut Demo di DPR |
![]() |
---|
Keluarga Iklas, Abdul Ghofur Ayah Andika Lutfi Falah Tak Ambil Langkah Hukum Soal Kematian Putranya |
![]() |
---|
Kapolda dan Gubernur Banten akan Kunjungi Rumah Andika Pelajar yang Meninggal usai Demo di DPR RI |
![]() |
---|
7 Fakta Kematian Andika Lutfi Falah, Pelajar SMKN 14 Tangerang yang Meninggal usai Demo di DPR RI |
![]() |
---|
Petugas Medis Sebut Tempurung Kepala Belakang Andika Retak, Keluarga Duga Dihantam Benda Tumpul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.