Sopir Barracuda Brimob Bripka Rohmat Tidak Sadar Tabrak Affan Kurniawan karena Dikepung Massa

Kendaraan taktis itulah yang akhirnya merenggut nyawa driver ojol Affan Kurniawan (21) saat insiden maut di Pejompongan

Editor: Joseph Wesly
(Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)
TAK SADAR MENABRAK- Penampakan tujuh anggota Brimob diperiksa di ruang Biro Paminal Divpropam Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025). Bripka Rohmat megaku tidak taku ada Affan Kurniawan di depan Barracuda yng disopirinya. (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Sopir Barracuda Brimob, Bripka Rohmat mengaku tidak tahu ada orang yang berada di depan Barracuda yang dikendarainnya.

Kendaraan taktis itulah yang akhirnya merenggut nyawa driver ojol Affan Kurniawan (21) saat insiden maut di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

Dalam pengakuannya kepda penyidik yang langsung disiarkan Paminal Polri, Rohmat menegaskan dirinya sama sekali tidak mengetahui ada orang di depan kendaraan taktis Barracuda yang ia kemudikan. 

Kondisi kerusuhan membuat pandangannya terbatas, sementara situasi di sekitar lokasi sudah semakin mencekam.

“Saya tidak mengetahui posisi korban karena saya tidak memperhatikan orang kanan-kiri. Fokus saya hanya menyelamatkan anggota di dalam kendaraan,” ujar Rohmat dalam wawancara yang dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Dikepung Massa dan Terpaksa Terobos Jalan

Rohmat menyebut, saat itu Barracuda dikepung massa dari berbagai arah. Ia bahkan mengaku dilempari batu, cone block, hingga bom molotov.

Situasi itu memaksa dirinya terus melajukan kendaraan.

Baca juga: Sosok Kompol Cosmas Kaju Gae, Pamen Brimob di dalam Barracuda yang Tewaskan Affan Kurniawan

“Kalau saya berhenti, habis pak. Soalnya massa sudah banyak,” katanya.

Rohmat juga menuturkan ada perintah dari atasannya yang berada di dalam rantis agar tetap berjalan menembus kerumunan.

Akhirnya, Barracuda yang dikendarainya berhasil lolos dan kembali ke Mako Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat.

Namun, di balik aksi itu, nyawa Affan melayang.

Peran ke-7 Anggota Brimob

Berikut ini peran tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis saat insiden Affan Kurniawan dilindas hingga tewas saat kericuhan di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).

Peran mereka terungkap setelah dilakukan pemeriksaan buntut kasus yang kini membuat ojol di Indonesia bergejolak.

"Hasil Identifikasi sementara yang kami sudah dapatkan, yaitu ditemukan dua orang yang duduk di depan termasuk pengemudi kendaraan tersebut dan lima orang lainnya dalam posisi duduk di belakang," ujar Abdul Karim, Jumat.

Dari tujuh anggota Brimob ini, kini terungkap nama-namanya di antaranya Kompol Cosmas Kaju Gae, Bripka Rohmat, Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharaka Jana Edi, dan Bharaka Yohanes David.

Mereka merupakan penumpang yang berada di dalam mobil rantis saat insiden maut di Pejompongan. Propam Polri juga telah merinci peran-peran mereka di dalam kendaraan rantis Brimob.

Baca juga: Identitas 3 Korban Tewas Akibat Gedung DPRD Makassar Dibakar Pendemo Jumat Malam

Kompol Cosmas Kaju Gae: duduk di sebelah pengemudi dan diduga berperan sebagai komandan tim di lapangan.

Bripka Rohmat: yang memegang kendali kemudi rantis. 

Sedangkan Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharaka Jana Edi, dan Bharaka Yohanes David, para personel yang duduk di belakang.

Sebelumnya, Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim menegaskan tujuh anggota Brimob terduga pelaku penabrakan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) hingga tewas, terbukti melanggar etik. 

Atas hal tersebut, ketujuhnya ditempatkan di tempat khusus atau dipatsus selama 20 hari ke depan. 

Ketujuh anggota Brimob yang sebelumnya diamankan yakni Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.

"Mulai hari ini, kami lakukan patsus di Divpropam Polri selama 20 hari terhadap 7 orang terduga pelanggar," ujar Abdul Karim, dalam konferensi pers, Jumat (29/8/2025).

Ia belum menyampaikan ketujuh polisi tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum.

Ia cuman mengatakan bahwa mereka seluruhnya dipatsus sejak 29 Agustus hingga 17 September 2025.

"Apabila 20 hari kurang, ini masih bisa dilakukan kembali penempatan khusus," katanya.

Affan Hanya Antar Pesanan Ojol

Fakta lain yang membuat peristiwa ini kian memilukan, Affan ternyata bukan bagian dari massa aksi. Ia diketahui tengah mengantarkan pesanan makanan saat nahas itu terjadi.

Seorang saksi bernama Abdul menyebut korban sempat terjebak di sekitar lokasi demo karena jalan menuju tujuan konsumen ditutup.

Hal itu diperkuat oleh keterangan paman korban, Tolib (47), yang menegaskan Affan keluar rumah karena mendapat orderan dari aplikasi.

Pemakaman Diselimuti Duka

Jenazah Affan dikebumikan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang pada Jumat (29/8/2025) pagi.

Ribuan driver ojol turut mengiringi pemakaman, bersama keluarga dan sejumlah tokoh publik yang hadir memberikan penghormatan terakhir.

Kepergian Affan menimbulkan gelombang solidaritas dari komunitas ojol dan masyarakat luas dikutip dari Tribunnews

Sementara itu, tujuh anggota Brimob yang berada dalam Barracuda kini tengah menjalani pemeriksaan internal dan ditempatkan di patsus selama 20 hari.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved