Mengaku Tidak Punya Hubungan, AKBP Basuki Ternyata Hidup Serumah dengan Dosen Dwinanda Linchia Levi

Kini terungkap fakta lain dalam kasus ini. AKBP Basuki tinggal satu atap bersama sang dosen tanpa hubungan ikatan perkawinan yang sah

Editor: Joseph Wesly
(Kolase Tribun Jateng/Facebook/ TikTok @dididwi6)
SERUMAH TANPA IKATAN- Polisi menahan AKBP Basuki terkati kematian dosen Untag Semarang Dwinanda Linchia Levi. Dalam pemeriksaan Propam Polda Jateng, AKBP Basuki terbukti melakukan pelanggaran kode etik karena tinggal satu atap bersama dosen DLL tanpa hubungan ikatan perkawinan yang sah. (Kolase Tribun Jateng/Facebook/ TikTok @dididwi6) 

"AKBP Basuki dipatsus selama 20 hari, terhitung mulai 19 November hingga 8 Desember 2025 karena melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, Kamis (20/11/2025), dilansir TribunJateng.com.

Kombes Pol Saiful mengatakan, keputusan ini sebagai bentuk penegakan aturan dan komitmen Propam dalam memastikan proses pemeriksaan berjalan objektif dan terukur.

JANTUNG PECAH- Dwinanda Linchia Levi dosen Untag Semarang yang tewas tanpa busana di hotel. Hasil autopsi lisan dari RSUP Kariadi menyatakan sang dosen cantik melakukan aktivitas lebih ekstra yang menyebabkan jantungnya pecah. (TribunNewsmaker.com/TribunNewsBogor/TikTok @yumnatasynim @dididwi6)
JANTUNG PECAH- Dwinanda Linchia Levi dosen Untag Semarang yang tewas tanpa busana di hotel. Hasil autopsi lisan dari RSUP Kariadi menyatakan sang dosen cantik melakukan aktivitas lebih ekstra yang menyebabkan jantungnya pecah. (TribunNewsmaker.com/TribunNewsBogor/TikTok @yumnatasynim @dididwi6) ((TribunNewsmaker.com/TribunNewsBogor/TikTok @yumnatasynim @dididwi6))

"Tindakan ini sebagai langkah awal agar proses pemeriksaan dapat berjalan secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Kematian Levi Penuh Kejanggalan

Meski awalnya, Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir Polisi mengungkapkan penyebab kematian DLL diduga karena sakit, berdasarkan catatan medis yang berobat ke Rumah Sakit Telogorejo selama dua hari berturut-turut, namun keluarga Levi menilai kematian korban penuh kejanggalan. Sebab, korban meninggal dalam kondisi telanjang di sebuah hotel.

Korban juga mengeluarkan darah pada bagian hidung, mulut, dan alat kelamin. Selain itu ada kejanggalan terkait informasi kematian korban yang berjarak cukup jauh.

Korban ditemukan meninggal pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, tapi keluarga baru menerima informasi kematian korban pada Senin petang.

Kerabat korban, Tiwi, mengungkapkan korban juga ditemukan dalam kondisi telanjang dan telentang begitu saja di lantai keramik tanpa alas apapun. Keluarga DLL yang menerima foto itu lantas curiga atas kematian korban. 

Pada bagian lain, wajah korban dalam foto tersebut juga sangat berbeda dengan kondisi semasa hidup. "Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban.

Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban. Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," ujarnya kepada TribunJateng.com.

DLL dan AKBP Basuki Masuk dalam Satu KK

Tiwi mengungkap DLL ternyata satu Kartu Keluarga (KK) dengan AKBP Basuki. "Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP Basuki), katanya sebagai saudara. Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," ungkap Tiwi, Selasa.

Tiwi pun mengaku kaget atas keterkaitan antara korban dan saksi pertama. Pasalnya, sejauh yang ia tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut.  

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," jelasnya.

Lalu, keluarga korban bertanya-tanya mengapa polisi tersebut tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi.  

"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," tambah Tiwi.

Tiwi juga menjelaskan, korban tidak memiliki riwayat penyakit tertentu selama tinggal di Kota Semarang. "Korban dari dulu kelihatan sehat tidak ada tanda-tanda sakit tertentu," ungkapnya.

Terungkap Penyebab Kematian Korban

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved