Ledakan di Pamulang
Tiga Hari Pasca Ledakan Elpiji di Pamulang, Kondisi Rumah Masih Hancur, Puing Berserakan
Pondasinya rusak parah, kayu berserakan, dan sejumlah barang seperti kasur dan meja terlihat hancur. Di antara tumpukan puing dan tanah, tampak
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TRIBUN TANGERANG.COM, PONDOK AREN- Tiga hari setelah ledakan hebat yang mengguncang Jalan Talas II RT 03, RW 01, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025), aktivitas warga di lokasi kejadian belum sepenuhnya kembali normal.
Pantauan TribunTangerang.com, saat memasuki lokasi melalui lorong setapak dari jalan utama sejauh kurang lebih 100 meter, tampak jelas kondisi rumah yang hancur berkeping-keping.
Bangunan rumah rata dengan tanah, tak lagi berbentuk sebagaimana rumah pada umumnya.
Pondasinya rusak parah, kayu berserakan, dan sejumlah barang seperti kasur dan meja terlihat hancur. Di antara tumpukan puing dan tanah, tampak sebuah boneka berwarna merah yang tertimbun.
Masih terlihat sebagian tembok yang berdiri, namun atap rumah telah hilang sepenuhnya. Rumah-rumah di sisi kiri dan kanan juga terdampak. beberapa di antaranya kehilangan dinding karena ikut hancur akibat ledakan.
Di sisi kanan dan kiri jalan, tampak puing-puing berserakan. Besi, lemari, pakaian, pecahan jendela, hingga potongan atap seng berserak tanpa arah, menyisakan jejak dahsyatnya ledakan.
Sebuah rumah tiga petakan yang dari depan tampak masih utuh dengan cat berwarna krem, ternyata hancur di bagian dalam.
Saat dimasuki, atap rumah telah roboh, debu-debu tebal menyelimuti setiap ruangan, dan rumah itu kini tak lagi berpenghuni. Sejumlah barang seperti kasur, lemari plastik dan kayu, serta meja masih tampak di dalam, tertutup puing dan debu.
Tampak beberapa warga masih membersihkan area sekitar dan mengangkat puing-puing dari sisa-sisa rumah yang hancur.
14 Rumah Rusak
Sebanyak 14 rumah mengalami kerusakan akibat ledakan keras di Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Baca juga: Agus Korban Ledakan Elpiji Pamulang Dirujuk ke RSUD Tarakan, Alami Gejala Komplikasi Luka Bakar
Adapun 3 rumah di antaranya mengalami kerusakan berat.
"Terdampak 14 rumah, 3 rusak berat, 4 rusak sedang, 7 rusak ringan," katanya Sabtu (13/9/2025).
Korban Dirujuk
Sebanyak empat orang warga Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, masih menjalani perawatan di RS Hermina Ciputat akibat ledakan dahsyat di Jalan Talas II RT 03/RW 01, Jumat (12/9/2025) kemarin.
Wakil Direktur Medis RS Hermina Ciputat, dr. Intan Nurhayati mengatakan, warga yang mendapat penanganan medis mengalami luka bakar dan luka di dalam tubuh.
"Jari kami menerima pasien yang dievakuasi karena mengalami luka akibat ledakan kemarin itu ada 6 pasien, kemudian 2 diantaranya diizinkan untuk rawat jalan, namun 4 orang lainnya harus mendapatkan penanganan rawat inap," ujar Intan kepada awak media, Sabtu (13/9/2025).
Dari empat pasien semula ditangani RS Hermina Ciputat, seorang lainnya terpaksa dirujuk ke RSUD Tarakan, Gambir Jakarta Pusat lantaran mengalami luka bakar parah di seluruh tubuhnya.
Pasalnya RS Hermina Ciputat belum memiliki layanan burn unit atau unit medis khusus yang menangani pasien luka bakar tingkat berat. Kondisi penanganan yang mendesak membuat warga bernama Agus (45) dirujuk pagi hari tadi.
"Saat dirujuk pasien kondisinya masih sadar, tapi tanda-tanda vitalnya sudah mulai memperlihatkan adanya komplikasi, seperti tensinya mulai tinggi, laju nafasnya mulai tinggi, lalu nadinya sudah tinggi sehingga secepatnya butuh ICU burn unit," ungkapnya.
"Oleh dokter anestesi ada beberapa luka di badannya yang harus dilakukan pembersihan karena mengalami luka bakarnya 100 persen dengan derajat 2B, Alhamdulillah RS Tarakan bersedia menerimanya dan pasien sudah dirujuk jam 06.00 WIB," paparnya.
Sementara itu kondisi tiga pasien yang kini tengah dirawat di RS Hermina Ciputat mulai membaik, dua diantaranya berstatus istri dan putra dari Agus.
Istri dan anaknya yang bernama Rini Andriani (40) dan Rizki Raditya Pratama (17) itu juga mengalami luka bakar namun masuk kategori sedang. Mereka mengalami luka bakar di tubuhnya dengan presentase 15 sampai 20 persen.
"Kalau dua pasien ini Alhamdulillah kondisinya baik sekali, memang ibunya sudah mulai demam, tapi tensi baik, lalu sadar penuh dan kontaknya masih baik," tuturnya.
"Pasien ibu dan anak ini masih satu keluarga dengan pasien yang dirujuk tadi, mendapat perawatan karena luka bakar antara 15 persen hingga 20 persen dengan derajat 2A sampai 2B," sambungnya.
Menurut dia, seorang pasien lain yang ditangani oleh tim dokter merupakan seorang lanjut usia (lansia) dan mengalami patah tulang akibat tertimpa runtuhan rumah yang ambruk saat ledakan terjadi.
"Satu pasien itu kami lakukan operasi pukul 18.00 WIB tadi oleh dokter bedah tulang, karena kebetulan pasien sudah lanjut usia berumur 84 tahun, jadi memang persiapanya agak panjang dari semalam baru malam ini dioperasi," jelasnya.
Pemkot Tangsel Salurkan Logistik
Sementara itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai mengambil peran dalam kasus ledakan hebat tersebut. Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan terdapat 84 warga dari 16 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi akibat rumahnya terdampak ledakan di sekitar TKP.
"Kami telah melakukan pendataan, ada puluhan warga yang mengungsi di musala terdekat, tetangga maupun keluarga mereka untuk sementara waktu," ucap Pilar.
Pemkot Tangsel bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Baznas juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi pengungsi, mulai dari makanan, kebutuhan bayi, hingga pakaian.
Dinas kesehatan pun ikut sera memeriksa kondisi puluhan warga yang mengungsi secara berkala. Pasalnya terdapat 10 bayi di bawah lima tahun atau balita menjadi korban ledakan misterius yang terjadi pukul 05.17 WIB kemarin.
"Kebutuhan bayi, kebutuhan anak seperti popok, pakaian dan susu sudah kami salurkan bahkan untuk kebutuhan beberapa minggu ke depan," ungkapnya.
"Perihal makanan, kami sudah dirikan dapur umum di sini dan semua stakeholder sudah berkolaborasi untuk mempersiapkannya bagi warga," terangnya.
Kemudian Pemkot Tangsel juga telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik.
Salah seorang korban luka yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Hermina Ciputat juga telah dijenguk, sembari memperbarui perkembangan warganya yang dirawat.
"Sudah dipastikan seluruh biaya perawatan korban ditanggung melalui BPJS dengan mekanisme pembiayaan yang tersedia," tegasnya.
"Kalaupun ada hal di luar itu, Pemkot Tangsel yang akan menyampaikan ke pihak rumah sakit karena yang utama adalah memastikan mereka mendapat perawatan secepatnya," jelas dia.
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Pemkot Tangsel Bakal Bangun Ulang 16 Rumah yang Rusak Akibat Ledakan Gas di Pamulang |
![]() |
---|
5 Fakta Baru Rumah Warga di Pamulang Tangsel Hancur Akibat Ledakan Gas |
![]() |
---|
Biaya Perawatan Korban Ledakan Elpiji di Pamulang Ditanggung Penuh BPJS dan Pemkot Tangsel |
![]() |
---|
Agus Korban Ledakan Elpiji Pamulang Dirujuk ke RSUD Tarakan, Alami Gejala Komplikasi Luka Bakar |
![]() |
---|
Pemkot Tangsel Lakukan Hal Ini untuk 84 Warganya yang Mengungsi Akibat Ledakan di Pamulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.