Ledakan di Pamulang

Pemkot Tangsel Gelontorkan Rp 600 Juta untuk Perbaikan Rumah Korban Ledakan Elpiji di Pamulang 

Kira-kira kebutuhan dananya hampir Rp600 juta. Nantinya akan kami upayakan pembangunannya melalui APBD, Baznas Tangsel, atau dari CSR

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
LEDAKAN DI PAMULANG- Warga menunjukn suasana rumah pasca ledakan di Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Ledan di Pamulang tersebut disebabkan oleh kebocoran elpiji. (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG– Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengalokasikan anggaran Rp600 juta untuk membantu pembangunan kembali rumah-rumah warga yang terdampak ledakan gas elpiji di Jalan Talas II RT 03, RW 01, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025).

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengungkapkan bantuan menyasar 20 rumah warga yang mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga rusak total.

Ia menyebut kebutuhan anggaran hampir menyentuh angka Rp600 juta dan akan diupayakan melalui berbagai sumber pendanaan.

"Kira-kira kebutuhan dananya hampir Rp600 juta. Nantinya akan kami upayakan pembangunannya melalui APBD, Baznas Tangsel, atau dari CSR," ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).

Ben menjelaskan realisasi pembangunan akan dilakukan bertahap. Untuk tahap awal, bantuan dari Baznas Tangsel dan program CSR akan difokuskan pada perbaikan rumah rusak ringan, ditargetkan mulai bulan ini.

Sementara pembangunan rumah rusak berat dan total akan dianggarkan dari APBD.

Baca juga: Posko Pengungsian Ledakan Akibat Kebocoran Elpiji di Pamulang Mulai Ditinggalkan

"Kami dorong bantuan dari Baznas dan CSR untuk rehat ringan pada bulan ini, selanjutnya dari APBD untuk rusak total dan berat," jelasnya.

Warga yang terdampak kini sudah menempati rumah kontrakan sementara, lanjut Benyamin, biaya ditanggung Dinas Sosial dan tidak termasuk dalam anggaran Rp600 juta.

"Semua sudah menempati kontrakan. Biayanya dari Dinas Sosial dan di luar yang Rp600 juta itu," kata Benyamin.

Baca juga: Tiga Hari Pasca Ledakan Elpiji di Pamulang, Kondisi Rumah Masih Hancur, Puing Berserakan

Sebagaimana diketahui, dikutip dari TribunTangerang.com, hasil penyelidikan Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa ledakan disebabkan oleh akumulasi gas elpiji dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api. 

Di lokasi ditemukan regulator gas rusak, tabung dalam kondisi kosong, dan kompor dalam posisi menyala. Polisi memastikan tidak ada unsur bahan peledak.

“Hasil olah TKP menunjukkan ledakan gas disebabkan akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api,” jelas Kompol Nofriyansah, Komandan Satuan Gegana Brimob Polda Metro Jaya. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved