Ledakan di Pamulang
Korban Ledakan di Pamulang Dapat Bantuan Rumah Kontrakan, Ini Rinciannya
Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sosial memfasilitasi tempat tinggal sementara bagi 10 Kepala Keluarga korban ledakan Pamulang.
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sosial memfasilitasi tempat tinggal sementara bagi 10 Kepala Keluarga korban ledakan gas elpiji di Jalan Talas II RT 03, RW 01, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025).
Yasir selaku kabid Linjamsos Dinas Sosial Tangsel mengatakan warga yang saat ini tinggal di rumah kontrakan berjumlah 37 jiwa, termasuk anak-anak.
Ia mengatakan delapan rumah disewa untuk menampung para pengungsi, satu rumah dihuni oleh dua KK yang masih memiliki hubungan keluarga. Penempatan rumah dilakukan oleh aparat wilayah seperti RW, Lurah, dan RT agar warga tidak terlalu jauh dari lingkungan asal mereka.
"Totalnya memang ada 10 KK. Rumah kontrakannya ada delapan karena ada satu rumah yang dihuni dua KK, mereka masih saudara," ujar Yasir saat dikonfirmasi Selasa (16/9/2025).
Fasilitas kontrakan, lanjut Yasir, diberikan selama satu bulan dan akan dievaluasi kembali berdasarkan perkembangan kondisi lapangan dan kesiapan program perbaikan dari instansi terkait seperti Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).
"Kita fasilitasi satu bulan dulu. Nanti kita lihat situasi dan kondisinya karena perbaikan dari Perkim kan belum dimulai. Kita juga terbatas anggarannya," tambahnya.
Baca juga: 20 Rumah Terdampak Ledakan Elpiji di Pamulang, Pemkot Tangsel Lakukan Perbaikan Bertahap
Untuk biaya kontrakan, pihaknya menggunakan standar anggaran sekitar Rp1 juta per rumah. Namun, biaya aktual di lapangan bervariasi tergantung ukuran dan kondisi rumah.
"Ada yang kontrakannya Rp650 ribu, ada yang Rp700 ribu, bahkan ada yang Rp1,2 juta. Pembayaran tetap kita sesuaikan dengan real cost. Kalau lebih dari standar, nanti sifatnya kebijakan," jelas Yasir.
Yasir mengungkapakan estimasi rata-rata biaya yang digunakan berkisar antara Rp900 ribu hingga Rp1 juta per rumah. Kontrakan mulai ditempati sejak Minggu (14/8/2025).
Yasir memastikan sebagian warga yang tidak masuk dalam 10 KK tersebut, kembali ke rumah masing-masing yang masih bisa dihuni meski dalam kondisi rusak ringan. Beberapa di antaranya memanfaatkan bantuan terpal dari pemerintah.
Selain menyewakan rumah, Dinsos menyalurkan bantuan berupa peralatan dapur kepada warga terdampak. Bantuan ini diberikan setelah mendapatkan masukan langsung dari para korban yang lebih memilih memasak sendiri ketimbang menerima makanan siap saji dari dapur umum.
"Kami tawarkan, mau makanan siap saji tiga kali sehari atau peralatan dapur lengkap. Semua warga yang saya temui memilih peralatan dapur agar bisa masak sendiri sesuai selera," ungkapnya.
Ia memastikan bantuan dapur diberikan kepada delapan rumah kontrakan yang penghuninya kehilangan seluruh perlengkapan memasak akibat kebakaran. Paket bantuan meliputi kompor gas, tabung gas, regulator, serta perlengkapan memasak seperti panci dan wajan.
"Kami berikan bantuan berdasarkan hasil asesmen bersama aparat pemerintahan setempat," pungkasnya. (m30)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
20 Rumah Terdampak Ledakan Elpiji di Pamulang, Pemkot Tangsel Lakukan Perbaikan Bertahap |
![]() |
---|
Pemkot Tangsel Gelontorkan Rp 600 Juta untuk Perbaikan Rumah Korban Ledakan Elpiji di Pamulang |
![]() |
---|
Posko Pengungsian Ledakan Akibat Kebocoran Elpiji di Pamulang Mulai Ditinggalkan |
![]() |
---|
Tiga Hari Pasca Ledakan Elpiji di Pamulang, Kondisi Rumah Masih Hancur, Puing Berserakan |
![]() |
---|
Pemkot Tangsel Bakal Bangun Ulang 16 Rumah yang Rusak Akibat Ledakan Gas di Pamulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.