Heboh Tesla Pelat Merah Melintas di Pondok Cabe, Warga Pertanyakan Statusnya

Sebuah video memperlihatkan mobil listrik Tesla berpelat merah melintas di kawasan Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, viral di media sosial

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
Tribunnews.com/Ikhwana Mutuah Mico
TESLA PELAT MERAH- Sebuah video memperlihatkan mobil listrik Tesla berpelat merah melintas di kawasan Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, viral di media sosial. Kendaraan mewah dengan nomor polisi berplat dinas itu memicu pertanyaan publik mengenai status dan penggunaannya oleh instansi pemerintah. 

 

Ringkasan Berita:
  • Warga merekam mobil listrik Tesla berpelat dinas melintas di Pondok Cabe, memicu pertanyaan soal instansi mana yang menggunakan kendaraan mewah tersebut.
  • Pengunggah video menilai penggunaan Tesla sebagai kendaraan dinas janggal karena harganya mahal, impor, dan tidak memenuhi TKDN, serta menilai anggaran seharusnya diprioritaskan untuk infrastruktur.
  • BKAD Tangsel memastikan Tesla itu bukan kendaraan dinas Pemkot; kemungkinan milik instansi pemerintah lain yang juga menggunakan pelat merah.
 

 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG- Sebuah video memperlihatkan mobil listrik Tesla berpelat merah melintas di kawasan Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, viral di media sosial.

Kendaraan mewah dengan nomor polisi berplat dinas itu memicu pertanyaan publik mengenai status dan penggunaannya oleh instansi pemerintah.

Ghozy (33), orang yang pertama kali mengunggah rekaman tersebut, mengatakan ia merekam mobil tersebut Rabu, ketika sedang menjemput anaknya pulang sekolah.

Saat itu ia melintas dari Cinere menuju Pamulang dan terjebak kemacetan di Jalan Pondok Cabe.

"Awalnya saya hanya melihat ada Tesla. Jarang-jarang ada Tesla lewat sini. Tapi begitu lihat pelatnya merah, saya langsung penasaran,” ujar Ghozy saat dihubungi, Selasa (25/11/2025).

Ia menilai penggunaan Tesla sebagai kendaraan dinas terbilang janggal karena harganya yang mencapai lebih dari Rp 1,5 miliar dan bukan termasuk mobil dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). 

“Saya bingung instansi mana yang punya anggaran untuk mobil dinas semahal itu. Apalagi Tesla kan impor dari importir umum,” ujarnya.

Video tersebut kemudian ia unggah ke akun media sosial pribadinya dan langsung ramai dibahas warganet.

Banyak pengguna yang mempertanyakan apakah mobil itu benar milik pemerintah daerah atau pihak lain yang menggunakan pelat merah.

Hingga kini, Ghozy menyebut belum ada pihak pemerintah daerah yang memberikan klarifikasi kepadanya.

"Belum ada informasi resmi dari Pemkot Tangsel soal mobil itu,” ujarnya.

Menurutnya, jika benar digunakan sebagai kendaraan dinas, pemilihan Tesla kurang tepat. Ia menilai pemerintah seharusnya mengutamakan kendaraan yang lebih terjangkau dan mendukung industri otomotif dalam negeri. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved