Vaksinasi Covid19
ADA Pihak yang Minta Bayaran untuk Vaksinasi Covid-19? Laporkan ke Nomor dan Email Ini
Ia mengimbau jika ada pihak yang meminta bayaran dalam pelaksanaan vaksinasi, segera dilaporkan.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, program vaksinasi Covid-19 pemerintah, gratis untuk masyarakat.
Ia mengimbau jika ada pihak yang meminta bayaran dalam pelaksanaan vaksinasi, segera dilaporkan.
"Sangat penting agar masyarakat membantu pemerintah agar vaksin ini gratis."
Baca juga: Surya Paloh Minta Jokowi Konsentrasi Tangani Pandemi, Tak Usah Sibuk Tambah Anggaran Belanja
"Semua rakyat disuntiknya gratis, tidak ada yang bayar," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (23/8/2021) malam.
Mantan wakil menteri BUMN ini menuturkan, Kementerian Kesehatan membuka layanan pengaduan melalui nomor telepon 021 1500567 atau email pengaduan.itjen@kemkes.go.id.
"Jadi kami sampaikan lagi bahwa vaksin ini gratis."
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 23 Agustus 2021: Suntikan Pertama 57.779.716, Dosis Kedua 32.046.224
"Kami mohon masyarakat juga turut menjaga agar tidak ada pembayaran yang dilakukan."
"Dan bisa menyampaikan pengaduan ke nomor telepon 021 150 0567 atau email ke pengaduan.itjen@kemkes.go.id," imbau Budi.
Saat ini di Indonesia ada 5 merek vaksin, yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, maupun Sinopharm.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 23 Agustus 2021: 24.758 Orang Sembuh, 9.604 Pasien Baru, 842 Meninggal
Diharapkan masyarakat tidak memilih-milih vaksin.
"Karena semua vaksin manfaat yang sama, yaitu membangun antibodi di tubuh kita," ujarnya.
Kementerian Kesehatan juga telah memperbarui sistem informasi mengenai vaksinasi.
Baca juga: Hakim Bilang Juliari Batubara Menderita Dihina, Saut Situmorang: Siapa Suruh Korupsi?
Kini, masyarakat dapat mengakses stok vaksin secara real-time melalui vaksin.kemkes.go.id
"Arahan Bapak Presiden adalah pertama agar segera disuntikkan."
"Jadi jangan ditahan sebagai stok vaksin, segera disuntikkan, dikirimkan ke provinsi."
"Provinsi juga diminta segera mengirimkan ke kabupaten/kota," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 57.779.716 (27,75%) penduduk hingga Senin (23/8/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 32.046.224 (15,39%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 23 Agustus 2021: 24.758 Orang Sembuh, 9.604 Pasien Baru, 842 Meninggal
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Baru Tersedia di Jabodetabek, Butuh Penanganan dan Penyimpanan Khusus
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 845.237 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 667.911 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 461.357 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 371.088 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 145.112 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 143.825 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 126.693 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 119.000 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 101.557 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 101.027 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 88.070 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 83.951 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 62.516 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 56.391 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 56.350 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 51.296 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 44.461 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 44.080 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 41.600 (1.0%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 38.892 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 33.638 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 31.216 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 30.840 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 29.891 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 29.743 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 26.731 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 24.406 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 21.872 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.829 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.122 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.205 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.379 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.043 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.727 (0.3%). (Rina Ayu)