AHY: Menyakitkan Jika Setiap Masukan dan Pandangan yang Berbeda Dianggap Sebagai Bentuk Perlawanan

Ia mengatakan, Partai Demokrat ingin pemerintah sukses dan masyarakat Indonesia selamat dari ancaman pandemi.

Editor: Yaspen Martinus
Instagram @agusyudhoyono
Bagi Partai Demokrat, kata AHY, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental. 

"Jangan kita habis-habisan berupaya menghilangkan asapnya, sedangkan apinya gagal kita padadamkan secara total."

"Selama ada api, selalu akan ada asap," ucapnya

Putra Presiden ke-6 RI ini pun mengatakan, sulit diterima apabila di tengah ancaman terhadap kesehatan publik, masih ada agenda lain.

Baca juga: Puluhan Teroris yang Diciduk Densus 88 Niat Beraksi di Hari-hari Besar, Targetnya Pemerintah

Misalnya, soal struktur belanja pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, yang ternyata masih lebih tinggi dibandingkan alokasi anggaran kesehatan.

Padahal, di situasi saat ini, pemerintah semestinya memprioritaskan kapasitas rumah sakit beserta fasilitas pendukungnya, memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, serta menambah pasokan vaksin dan percepat distribusi ke daerah.

"Pada akhirnya, tidak ada yang lebih berharga dari nyawa manusia."

Baca juga: KISAH Asmawi, Anak Petani yang Sukses Jadi Camat Pakuhaji Hingga Kuliahkan Anak ke Jerman

"Ekonomi bisa dipulihkan secara bertahap, tapi manusia yang mati tidak bisa dihidupkan kembali," tegas AHY.

AHY juga menyebut pentingnya keterlibatan seluruh generasi, termasuk anak muda, untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Meski, kata AHY, keterlibatan generasi muda bukan berarti memberikan kemanjaan, apalagi menyediakan karpet merah.

Baca juga: Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa, Juliari Batubara Divonis 12 Tahun Penjara

"Anak muda tidak boleh dimanja, apalagi disiapkan karpet merah."

"Muda berarti pantang menyerah dan tidak takut gagal."

"Karena dalam setiap kegagalan ada pelajaran untuk bangkit, dan besertanya, ada peluang untuk menang," beber AHY.

Baca juga: Juliari Batubara Pikir-pikir Divonis 12 Tahun Penjara, Jaksa Minta Pelajari Putusan Dahulu

Lebih lanjut, Putra Presiden ke-6 RI ini menilai, yang dibutuhkan generasi muda saat ini adalah kesempatan untuk membuktikan muda adalah kekuatan dalam pemikiran dan perbuatan.

Ia menyebutkan, muda berarti memiliki keberanian untuk melakukan perubahan dan lompatan.

Serta, tidak ragu untuk keluar dari zona nyaman, beradaptasi, bekerja keras, menghadapi disrupsi, dan menjawab tantangan zaman.

Baca juga: Hakim Bilang Juliari Batubara Tak Kesatria, tapi Sudah Cukup Menderita Dihina Masyarakat

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved