Virus Corona

Epidemiolog Duga Varian C.1.2 dari Afrika Selatan Lebih Menular Ketimbang Delta

Varian C.1.2 diduga mudah menular dan membuat sensitivitas pada antibodi menurun, karena banyak mutasi di dalamnya.

Editor: Yaspen Martinus
bbc.co.uk/kompas.com
Dicky Budiman, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, memprediksi varian C.1.2. lebih menular dari varian Delta. 

"Lambda ini sudah ada di 42 negara, dan varian Mu ini lebih cepat ada di 49 negara," tuturnya.

Baca juga: Political Will dan Anggaran Dinilai Jadi Kunci Selesaikan Masalah Lapas

Sejauh ini, dari sejumlah analisa sainstifik yang dilakukan, varian-varian ini memiliki kemampuan menghindari sistem imunitas kekebalan dari tubuh.

"Sehingga efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun," ungkapnya.

Sedangkan varian C.1.2, dari amatan para ahli juga dikhawatirkan penyebarannya karena memiliki banyak mutasi.

Baca juga: Pemerintah Pantau WNI yang Kembali dari Negara Terpapar Covid-19 Varian Mu

"Varian C.1.2 juga dapat menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," terang Budi.

Budi menuturkan, belajar dari kasus varian Delta, varian-varian baru dikhawatirkan meningkatkan penyebaran.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga wilayah perbatasan dan pintu-pintu masuk internasional.

Baca juga: Tato di Punggung Bantu Tim DVI Polri Identifikasi Dua Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang

"Memperketat entry dan exit testing, serta juga mendisplinkan proses karantinanya," jelas Menkes.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 99.696 orang per 13 September 2021, dan sebanyak 139.165 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 13 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 854.929 (20.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 698.867 (16.8%)

JAWA TENGAH

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved