Dianiaya dan Dilumuri Kotoran Manusia Oleh Irjen Napoleon di Rutan, Begini Tampang Muhammad Kece
Bahkan tak hanya dianiaya, Muhammad Kece juga wajahnya dilumuri kotoran manusia oleh sesama tahanan.
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Muhammad Kosman alias Muhammad Kece, tersangka kasus penistaan agama Islam mendapatkan penganiayaan di dalam rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Bahkan tak hanya dianiaya, Muhammad Kece juga wajahnya dilumuri kotoran manusia oleh sesama tahanan.
Salah satu pelaku adalah Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang menjadi tahanan kasus dugaan suap dari Djoko Tjandra yang kini juga mendekam di Rutan Bareskrim Polri.
Irjen Pol Napoleon Bonaparte pun mengakui perbuatannya tersebut.
Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece yang menyeret namanya sebagai salah satu terduga pelaku.
Melalui surat tersebut, Napoleon ingin meluruskan terkait simpang siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Muhammad Kece.
"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon dalam surat terbukanya, Minggu (19/9/2021) dikutip dari Kompas.tv.
Baca juga: Dalam Waktu 2 Jam, ABG di Sumsel Ini Nikahi 2 Siswi SMA di Desanya yang Sama
Baca juga: CATAT! Teken Aturan Baru PNS, Jokowi Wajibkan Laporkan Harta Kekayaan, Bolos 10 Hari Dipecat
Baca juga: Daftar 17 Menteri Jokowi yang Hartanya Bertambah di Masa Pandemi, Menteri KKP Rp481 M, Luhut Rp60 M
Mengawali suratnya, Napoleon mengatakan dirinya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin.
"Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islamku," tulisnya.
"Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apa pun kepada siapa saja yang berani melakukannya," lanjutnya.
Tak hanya itu, Napoleon juga menilai perbuatan Kace (Muhammad Kece) dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Dia pun sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh pihak-pihak tersebut.
Pada poin terakhir di surat terbuka yang ditulisnya itu, Irjen Napoleon menegaskan, dirinya siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya.
"Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun resikonya," ujar Napoleon.
Kompas.TV sudah mengkonfirmasi soal kebenaran surat terbuka tersebut ke salah satu pengacara Napoleon Bonaparte, Gunawan Raka.
"Ya, benar adanya (surat terbuka tersebut)," kata Gunawan melalui pesan singkat kepada KompasTV, Minggu (19/9/2021) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri telah menerima Laporan tersebut yang terdaftar dalam nomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim Polri yang dibuat pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan pelapor atas nama Muhammad Kosman atau Muhammad Kece.

Baca juga: Mau Pergi ke Luar Negeri? Syaratnya Wajib Vaksin Lengkap, Karantina, dan PCR, Simak Selengkapnya
Baca juga: Temukan Pungli Saat Vaksin Covid-19 di Kota Tangerang? Hubungi ke Nomor Telepon Ini
Baca juga: VIRAL, Kakek di Sumsel Ditemukan Lupa Jalan Pulang, Bawa Emas dan Uang Rp150 Juta, Begini Kondisinya
Dalam laporan tersebut, Muhammad Kece mengaku mengalami penganiayaan dari sesama tahanan di Bareskrim Polri. Dugaan sementara penganiayaan itu dilakukan oleh Irjen Napoleon.
Diketahui, Mohammad Kece adalah tersangka kasus dugaan penistaan agama. Ia ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Polri bersama Polda Bali di tempat persembunyiannya usai video penghinaan terhadap simbol agama viral di media sosial.
Sementara Irjen Napoleon Bonaparte merupakan terpidana kasus dugaan suap dari Djoko Tjandra yang kini mendekam di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Berikut pernyataan lengkap Napoleon yang ditulis dalam surat terbuka tersebut:
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.
Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya.
Terkait simpang-siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Kace, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin
2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya
3. Selain itu, perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia
4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu
5. Akhirnya, saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun risikonya
Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Allah SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita.
Hormat dan Salamku
Napoleon Bonaparte alias Napo Batara
Inspektur Jenderal Polisi
Sumber Kompas.tv