Vaksinasi Covid19
Vaksinasi Covid-19 di Sumbar dan Lampung Masih di Bawah 20 Persen, Distribusi Vaksin Dikebut
Presiden Jokowi juga meminta agar 70 persen populasi di ibu kota provinsi mendapatkan dosis pertama vaksin pada Bulan Oktober.
Penulis: Yaspen Martinus | Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Cakupan vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat dan Lampung masih rendah.
Presiden Jokowi pun menaruh perhatian terhadap hal itu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, kedua provinsi itu memiliki cakupan vaksinasi di bawah 20 persen dari jumlah populasi yang ada.
Baca juga: Kapolri Sampai Harus Terbitkan Telegram Agar Anggotanya Tak Reaktif Hadapi Pengkritik Jokowi
Untuk itu, pihaknya akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di dua provinsi di Pulau Sumatera itu.
"Atas saran Bapak Presiden pertama kita harus kejar provinsi di atas 20 persen," katanya dalam keterangan pers perpanjangan PPKM, Senin (20/9/2021).
Selain itu, menurut Budi, Presiden Jokowi juga meminta agar 70 persen populasi di ibu kota provinsi mendapatkan dosis pertama vaksin pada Bulan Oktober.
Baca juga: Hewan Peliharaan Bisa Tertular Virus Corona, tapi Bukan Jenis SARS-COV2 Penyebab Covid-19
"70 persen mendapatkan suntik pertama di 34 provinsi, dan 7 di antaranya sudah mencapai dosis pertamanya minimal 70 persen," ungkapnya.
Ia mengatakan, pada pekan ini total stok vaksin Covid-19 di daerah mencapai 60 juta dosis.
"Dan minggu ini kami akan mengirimkan 15 juta lagi."
Baca juga: Tak Mau Sibuk Merekrut Saat Tahapan Pemilu, KPU Minta Masa Jabatan Komisioner KPUD Diperpanjang
"Jadi total dalam minggu ini stok yang tersedia yang bisa dipakai oleh seluruh kabupaten/kota ada sekitar 60 juta dosis," tutur Budi.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini memaparkan, sebanyak 169 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke provinsi dan kabupaten/kota.
Dari jumlah itu, 125 juta dosis telah disuntikkan.
Baca juga: MKD DPR Bakal Ambil Sikap Terhadap Alex Noerdin Seteah Ada Putusan Hukum Tetap
"Jadi ada 44 juta yang bisa digunakan untuk seluruh provinsi, seluruh kabupaten, seluruh kota," ucapnya.
Pemerintah daerah dapat segera mengakselerasi vaksinasi Covid-19 melalui kordinasi dengan pihak TNI dan Polri.
"60 juta dosis yang minggu ini akan ada di seluruh kabupaten/kota dan provinsi, harusnya bisa dikordinasikan dengan baik untuk teman-teman boleh suntikkan," harapnya.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 79.661.163 (38,25%) penduduk hingga Senin (20/9/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 45.228.123 (21,72%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: Wamenkes: Orang Tua yang Tak Mau Divaksin Berarti Tidak Sayang Anak
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: PKS Minta Pemerintah Batalkan Bangun Pabrik Vaksin Buatan Cina, Lebih Baik Fokus Buatan Anak Negeri
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 855.119 (20.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 699.185 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 477.894 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 391.446 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 154.897 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 153.275 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 130.549 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus: 126.392 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 110.613 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 107.235 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 102.189 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 88.400 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 68.445 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 61.617 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 59.090 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 53.132 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 49.954 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 48.254 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 45.036 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 44.505 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 38.663 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 36.185 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 33.930 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 33.594 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 33.201 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 29.142 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 26.913 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.902 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.728 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.928 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.413 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.932 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.882 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.544 (0.3%). (Rina Ayu)