85 Kader Partai Golkar Punya Peluang Sama Jadi Wakil Ketua DPR Gantikan Azis Syamsuddin
Partai Golkar segera menyiapkan sosok pengganti Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.
"Sehingga KPK sejak awal September 2021 meningkatkan status perkara ini ke penyidikan."
"Dengan mengumumkan tersangka AZ," ucap Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/9/2021) dini hari.
Baca juga: Pastikan Rizieq Shihab Tak Suruh Maman Suryadi Bantu Aniaya M Kece, Kuasa Hukum: Tidak Ada Urusannya
Azis diduga KPK menyuap eks penyidik KPK AKP Stepanus Robin Pattuju dan advokat Maskur Husain.
Tujuannya, menghentikan perkara yang melibatkan Azis dan kader Golkar yang pernah menjabat mantan Wakil Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Aliza Gunado.
Suap yang diterima Robin dan Maskur dari Azis dilakukan secara bertahap, yaitu Rp 200 juta, 100.000 dolar AS, 17.600 dolar Singapura, dan 140.500 dolar Singapura.
Baca juga: BEM SI Ancam Gelar Unjuk Rasa Jika dalam Waktu 3 Hari Jokowi Tak Angkat 56 Pegawai KPK Jadi ASN
Atas perbuatannya tersebut, AZ disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan Atas UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Azis dijemput paksa oleh penyidik KPK pada Jumat (24/9/2021) malam.
Baca juga: Komisi I DPR Sebut Pejabat Tinggi di Papua Biayai KKB, Kasih Uang dan Senjata Hingga Pelatihan
Azis Syamsuddin langsung diperiksa saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan akan profesional dalam memeriksa Azis.
Masyarakat diminta bersabar menunggu hasil pemeriksaan.
Baca juga: Soal Status Hukum Azis Syamsuddin, Golkar: Mari Kita Kedepankan Asas Praduga Tak Bersalah
"Kita kerja profesional."
"Pada saatnya kami akan memberikan penjelasan kepada publik," ujar Firli.
Firli juga memastikan hak Azis Syamsuddin sebagai terperiksa dipenuhi.
Baca juga: Sisa Empat Teroris MIT Poso Masih Punya Senjata, Peluru, dan Bom Rakitan
Dia menjamin tidak akan ada yang dizalimi selama pemeriksaan berlangsung.