Partai Politik
Omnibus Law Jadi Pemicu Partai Buruh Dihidupkan Lagi
Menurut Iqbal, pengesahan Omnibus Law menjadi kekalahan telak kaum buruh memperjuangkan hak-haknya.
Menurutnya, semua kader partai buruh memiliki hak dan suara yang sama. Dia tak ingin ada konflik dalam partai
"Rangkul, cari jalan yang terbaik."
Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Lagi Hingga 18 Oktober 2021, Daerah Level 2 Berkurang
"Kita ingin bekerja bukan sekadar jabatan," ujarnya
Iqbal menambahkan, Partai Buruh memiliki target dalam 1-2 bulan ke depan, yakni menggandeng semua buruh di 34 provinsi.
Selain itu, Partai Buruh juga segera melengkapi administrasi verifikasi KPU agar bisa ikut Pemilu 2024.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 4 Oktober 2021: 2.656 Pasien Sembuh, 922 Orang Positif, 88 Meninggal
"Selamat berjuang dan saya targetkan setelah kongres ini, 1 bulan, 2 bulan, 1 bulan paling cepat, 2 bulan paling lambat, 100 persen provinsi penuh semua."
"Lebih dari 75 persen kabupaten/kota di setiap provinsi penuh semua."
"Ini yang paling berat, paling berat, 50 persen kecamatan di tiap-tiap kabupaten/kota penuh semua, saya tanya saudara siap untuk memenuhi itu?" Tanya Iqbal yang kemudian dijawab siap oleh seluruh kader Partai Buruh.
Baca juga: Teroris JAD Simpan 35 Kilogram Ibunya Setan di Gunung Ceremai, Langsung Diledakkan Densus 88
Iqbal mengklaim jumlah konstituen Partai Buruh di seluruh Indonesia lebih dari 10 juta orang.
"Basis anggota kami, termasuk keluarga, termasuk pemilih, lebih dari 10 juta orang."
"Beda dengan Partai Buruh yang lama, beda dengan parpol baru tidak berdasarkan basis partai yang jelas."
Baca juga: Azis Syamsuddin Disebut Punya 8 Orang Dalam di KPK untuk Amankan Perkara, Salah Satunya AKP Robin
"Kami hadir berdasarkan basis konstituen yang jelas," tutur Iqbal.
Dia menambahkan basis itu terdiri dari sejumlah basis kelas pekerja, di antaranya kelas-kelas petani, kelas buruh, kelas nelayan, kelas sopir, hingga kelas guru.
Iqbal merinci bagaimana basis konstituen yang berasal dari 11 organisasi kerakyatan yang di dalamnya ada 4 konfederasi buruh terbesar.
Baca juga: Gugat AD/ART Demokrat,Yusril: Tidak Mungkin Negara Ini Demokratis Kalau Partainya Oligarkis
"Pertama KSPSI yang dipimpin Andi Gani Nina Wea."
"Kemudian KSPI yang saya pimpin sendiri."
"Kemudian KSBSI yang dipimpin Yohanes Darta Pakpahan."
Baca juga: Meski Aturan PPKM Dilonggarkan, Kepatuhan Masyarakat Jalankan Prokes Terus Meningkat
"Keempat KPBI yang dipimpin oleh Ilhamsyah," bebernya.
Ditambah, Iqbal mengatakan empat konfederasi itu memiliki federasi di bawahnya yang tersebar.
"KSPI ada 2,2 juta orang, KSPSI Andi Gani jauh lebih besar hampir 3 juta buruh."
Baca juga: Bekas Pegawai KPK Bakal Ambil Sikap Jika Sudah Tahu Mekanisme dan Prosedur Jadi ASN Polri
"Kemudian di KSBSI jumlahnya kurang lebih 200 ribuan orang."
"Di KPBI jumlahnya lebih dari 50 ribu mendekati 100 ribu, SPI menyebar di 25 provinsi aliansi-aliansi tani," urainya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, kebangkitan kembali Partai Buruh akan dideklarasikan pada Senin (4/10/2021) hari ini, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Setelah itu, Partai Buruh bakal menggelar kongres untuk mencari pemimpin baru pada 4 hingga 5 Oktober.
Said mengatakan, kepemimpinan Partai Buruh saat ini akan tetap dipimpin oleh Sonny Pudjisasono sebagai Ketua Umum, dan Agus Supriadi sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Jenderal.
Baca juga: Barikade 98 Berharap Mabes TNI Seret Gatot Nurmantyo Soal Fitnah Penyusupan Komunisme
"Partai Buruh yang akan dideklarasikan ulang dan akan melakukan kongres 4-5 Oktober 2021 di Jakarta."
"Merupakan kelanjutan Partai Buruh yang pernah ada yang didirikan oleh Pak Muchtar Pakpahan dan Pak Sonny Pudjisasono," kata Said lewat konferensi pers virtual, Minggu (3/10/2021).
Said mengklaim dirinya menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Buruh jelang penyelenggaraan kongres.
Baca juga: Abraham Samad: 57 Orang yang Dipecat Bukan Pegawai Biasa, Pemberantasan Korupsi akan Jalan di Tempat
Dia menjadi satu-satunya yang disepakati secara bulat untuk menjadi Ketua Umum Partai Buruh.
"Memang mungkin bisa saja nanti sampai dengan nanti kongres ada yang bertambah.
"Tapi bulat sampai hari ini baru satu nama yang disepakati untuk disetujui kongres, yaitu Saudara Said Iqbal dari KSPI, Presiden KSPI," ucap Said.
Baca juga: Ini Dasar Hukum Mantan Pegawai KPK Direkrut Jadi ASN Polri, Bisa Langsung Dilantik
Sejumlah organisasi atau serikat pekerja berencana menghidupkan kembali Partai Buruh untuk bersaing pada Pemilu 2024.
Setidaknya ada empat konfederasi besar yang akan menghidupkan partai ini, yakni KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), dan Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI).
Selain itu, ada 50 federasi serikat buruh, serikat petani, dan organisasi guruh yang juga akan ikut tergabung dalam partai tersebut.
Baca juga: Setelah Agung Mozin, Kini Giliran Neno Warisman Tinggalkan Partai Ummat
Sebelumya, sejumlah aliansi buruh sepakat menghidupkan kembali Partai Buruh.
"Partai Buruh yang lama ini dibangkitkan kembali, dan Partai Buruh yang baru ini siap mengikuti Pemilu 2024," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat dikonfirmasi, Sabtu (2/10/2021).
Dia menyebut tujuan menghidupkan kembali Partai Buruh, lantaran bentuk kekecewaan disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja, sehingga partai ini bakal memperjuangkan nasib para buruh.
Baca juga: Baleg DPR Ingin Kunker ke Brasil dan Ekuador, Formappi: Sudah Kebelet Pelesiran Ya?
"Suara kaum buruh dan petani, nelayan, serta konstituen Partai Buruh harus diberikan kesempatan yang sama disuarakan melalui jalur parlemen, dan jalur perjuangan gerakan tetap dilakukan oleh serikat," tuturnya.
Said mengatakan, semua kebijakan terkait kesejahteraan pasti diputuskan secara politik.
"Oleh karena itu, perlu adanya partai yang secara politik mewakili buruh, petani, dan konstituen di parlemen melalui partai politik," tambahnya.
Baca juga: Per 1 Oktober, Tinggal 280 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran
Dia mengatakan, pendiri kebangkitan Partai Buruh ini setidaknya ada empat konfederasi serikat pekerja.
Juga, 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional, serikat petani, nelayan, forum guru honorer, tenaga honorer, guru swasta, dan organisasi gerakan sosial lainnya.
"Partai Buruh yang baru ini sudah memiliki kepengurusan di tingkat nasional."
Baca juga: Menuju Single Identity Number, Dirjen Dukcapil Minta Masyarakat Mulai Hafalkan NIK
"Riciannya 100 persen tingkat provinsi, lalu 80 persen tingkat kabupaten/kota."
"35 persen tingkat kecamatan, dan sudah memiliki 1.000 anggota yang merata di 403 kabupaten dan kota," ungkapnya.
Kongres kebangkitan Partai Buruh direncanakan dilakukan pada 4-5 Oktober 2021 di sebuah hotel di kawasan Jakarta.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 2 Oktober 2021: Dosis Pertama 93.066.494, Suntikan Kedua 52.316.566
"Di seluruh dunia, pasti ada Partai Buruh atau Partai Sosial Demokrat, dengan basis konstituennya adalah buruh."
"Hanya di Indonesia tidak ada Partai Buruh," ucapnya.
Partai Buruh pernah dibentuk pada 28 Agustus 1998. Partai ini pernah mengikuti Pemilu 1999, 2004, dan 2009.
Baca juga: BEGINI Penampakan Meterai Elektronik yang Diluncurkan Pemerintah, Nantinya Bisa Dibeli di Bank
Pada media 1999, namanya berubah menjadi Partai Buruh Nasional.
Sementara pada Pemilu 2004 dan 2009, menggunakan nama Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD). (Reza Deni)