Berita Daerah

Pemkot Jakarta Timur Bangga Kampung Anggur Munjul Menjadi Argowisata Pertama di Wilayah itu

Pemkot Jakarta Timur senang atas kehadiran Kampung Anggur Munjul, sebab menjadi lokasi agrowisata pertama di wilayah itu.

Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhamad Fajar Riyandanu
Suasana sejumlah gang di Kampung Anggur yang berlokasi di Jalan Malaka, Gang Obor Patma, RT 04/RW 06, Munjul, Jakarta Timur, Sabtu (23/10/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kampung Anggur yang berlokasi di Jalan Malaka, Gang Obor Patma, RT 04/RW 06, Munjul, Jakarta Timur akan dibuat sebagai kampung argowisata. 

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur, Fredy Setiawan. Menurutnya, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan melakukan koordinasi ke sejumlah pihak seperti Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur dan juga mengundang pihak swasta. 

Baca juga: Dispusip DKI Selenggarakan Ikra Triwulan IV untuk Tingkatkan Minat Baca Anak dan Keluarga

"Tentu tidak hanya sarana dan prasarana saja yang diperlukan. Tapi juga infrastuktur yang lain, dan ini melibatkan seluruh SKPD. Mudah-mudahan ini terwujud menjadi kampung argowisata di Jakarta Timur," kata Fredy saat ditemui di acara panen anggur di Kampung Anggur Munjur pada Sabtu (23/10/2021), siang. 

Fredy mengklaim, selama ini Pemkot Jakarta Timur telah melakukan pembinaan, pendampingan, sampai dengan membantu proses pemasaran. Di samping Fredy, terlihat Kepala Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Timur, Ali Nurdin.

Ia akan melakukan koordinasi dengan Sudin Pariwisata untuk meresmikan Kampung Anggur menjadi kampung Argowisata. 

Baca juga: Chairul Anwar Banting Setir Jadi Petani selama Ragunan Tutup Akibat Pandemi Virus Corona

Senada dengan Fredy, Nurdin juga mengklaim telah melakukan pendampingan dan menyediakan akses pasar bagi para petani anggur di kampung tersebut. 

"Olahan anggur bisa jadi dalam bentuk sirup, kita yang bahkan sampai ke BPOM dan akan kita dampingi dan fasilitasi sehingga masyarakat cukup yang membuat produk kita yang ke sana, jadi tidak perlu dibayar dalam kepengurusan dan lain-lain," ujar Nurdin. 

Nurdin menambahkan, secara visual, Kampung Munjul sudah bisa dikatakan sebagai wilayah argowisata. "Jadi masyarakat bisa datang ke sini belajar di sini menanam anggur dan lihat hasilnya di sini," ujarnya. 

Pada acara yang sama, Yanto selaku Pembina Komunitas Anggur Jakarta (JAK) menyebut, pengembangan Kampung Anggur menggunakan dana swadaya dari masyarakat yang dipimpin langsung oleh ketua RW 06. 

Baca juga: Ariza Imbau Masyarakat tak Euforia, Tetap Prokes Ketat di saat 59 RTH Dibuka

Lebih lanjut, kata Yatno, bantuan yang diberikan oleh Pemkot Jakarta Timur berupa pupuk dan pembinaan pembuatan pupuk cair serta pelatihan penanggulangan penyakit. "Kalau dana, saya rasa tidak ada," ujarnya. 

Warga Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit ini menyebut pembiayaan dari rangka baja yang digunakan sebagai media tanam sekira Rp 2,5 juta per 3X6 meter. 

"Kita memanfaatkan gang dengan ukuran 3 x 6 meter, ini tersebar di lorong-lorong gang. Bisa kita simpelkan dengan menggunakan bambu juga," jelas Yatno. 

Sementara itu, Ketua RW 06, Iwan mengatakan ada lima jenis anggur asal Ukraina yang ditanam di wilayahnya, seperti Minel, Angelica  Baikonur, Julian, dan Carol. Adapula jenis anggur dari Amerika antara lain Banana, Jupiter, dan Taldun.

Baca juga: Erick Thohir Berharap Santri Mampu Mengantarkan Ekonomi Syariah Indonesia Jadi Juara Dunia

"Kami mulai dari September 2020, kerja sama dengan KAJ. Semua RT di kawasan RW 6 kita tanam," pungkas Iwan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur bersama Kedutaan Besar Ukraina melakukan panen anggur seberat 25 Kilogram di Kampung Anggur Jalan Malaka, Gang Obor Patma, RT 04/RW 06, Munjul, Cipayung. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat diantaranya Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur, Fredy Setiawan dan Kepala Suky Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur, Ali Nurdin. 

"Ini salah satu program dalam rangka membantu ekonomi di bidang pertanian perkotaan. Jadi urban farming bukan hal mustahil dilakukan di DKI," kata Fredy.

Ia melanjutkan, hasil panen anggur ini bakal dijual dan dapat juga diolah menjadi jus. "Budidaya anggur secara urban farming perlu ditingkatkan karena bisa meningkatkan perekonomian warga," sambung Fredy. 

Baca juga: Di Hari Pertama Buka Pelonggaran PPKM, Taman Margasatwa Ragunan Dikunjungi 3.613 Orang

Anggur yang ditanam dan dirawat warga nantinya dapat dijual, baik dalam bentuk buah atau olahan seperti jus, kebunnya pun dapat jadi wisata keluarga sehingga meningkatkan ekonomi.

Sebagian asil panen dibagikan ke warga RW 06, sisanya dijual dengan harga sekitar Rp 100.000 per kilogram. 

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.

Ia mengapresiasi keberadaan kampung anggur yang bisa membudidayakan salah satu varietas anggur dari negara asalnya.

Vasyl juga memberikan bibit pohon anggur varietas dari Ukraina untuk ditanam di permukiman warga RW 06. 

Baca juga: Pesantren Rumah Tahfidz Wahidin Halim Peringati Hari Santri Nasional

Kampung Anggur yang didirikan sejak September 2020 ini merupakan hasil swadaya masyarakat, utamanya para kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).  Kampung ini memiliki 30 varietas anggur yang didominasi dari Ukraina.

"Dalam panen ini sekitar 25 kilogram. Di sini ada sekitar 20 jenis dari Ukraina. Kenapa Ukraina, karena untuk adaptasi lebih maksimal dan lebih gampang. Untuk pembuahan usia tujuh sampai sembilan bulan," pungkas Yatno.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved