Bandara Soetta
4 Skadron AU Dipindahkan dari Halim Perdanakusuma ke Bandara Soetta dan Lanud Husein Sastranegara
Empat skadron udara akan dipindahkan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno Hatta dan Lanud Husein Sastranegara
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Empat skadron udara akan dipindahkan dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Hal ini, karena Bandara Halim Perdanakusuma akan direvitalisasi.
Keempat skadron udara tersebut, yakni Skadron Udara 17/VIP, Skadron Udara 32/Angkut Berat, Skadron Udara 2/Pesawat Angkut, dan Skadron Udara Teknik 021.
Rencana itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo
Skadron Udara 17/VIP yang digunakan untuk kegiatan Presiden dan Wakil Presiden RI, akan dipindahkan ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banteng.
"Skadron 17 itu karena untuk kegiatan Bapak Presiden dan Wakil Presiden, kita mendapat tempat di Soekarno-Hatta, diberi ruang di sana, di GMF-nya bisa di dalam hanggar karena ada beberapa pesawat luar," ujar Fadjar di Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Angkasa Pura II Semprot 10.000 Liter Air Bersihkan Sisa Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta
Sedangkan tiga skadron lainnya akan dipindahkan ke Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Dia menjelaskan, pemilihan Lanud Husein Sastranegara sebagai lokasi pemindahan ketiga Skadron Udara tersebut karena jaraknya yang relatif dekat.
Selain itu, lanud tersebut dinilai cukup untuk menampung kegiatan operasi penerbangan termasuk akomodasi.
Sedangkan, personel satuan dari masing-masing skadron udara yang pindah, akan menjalani pergantian setiap dua pekan sekali.
"Jadi diaplus atau pergantian setiap dua minggu sekali," kata Fadjar.
Baca juga: Hujan Lebat Membuat Debit Saluran Utama Meninggi, Jadi Penyebab Banjirnya Terminal 3 Bandara Soetta
Fadjar menjelaskan, revitalisasi yang dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma adalah perbaikan terhadap runway atau landasan pacu dan apron untuk militer.
Sedangkan, bandara sendiri akan mulai ditutup pada 1 Januari 2022.
"Bandara halim akan ditutup mulai tanggal 1 Januari ini. Ini adalah perintah Bapak Presiden karena Bapak Presiden merasakan betul runway-nya itu sudah kasar," imbuh Fadjar.
TNI Angkatan Udara mendukung rencana revitalisasi sejumlah fasilitas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, terutama yang terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, revitalisasi yang direncanakan Kementerian Perhubungan tersebut telah dibahas secara intensif dan koordinasi bersama antar instansi atau lembaga terkait.
"Revitalisasi ini telah dibahas bersama oleh stakeholder terkait, baik Kemenhub, Kemenhan, TNI AU, Setneg dan Angkasa Pura II, maupun pemangku kepentingan yang lainnya," ujar Indan, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).
Indan juga mengungkapkan, revitalisasi berbagai fasilitas bandara yang saat ini sedang dibahas, di antaranya runway, selter, apron, terminal bandara, dan sejumlah fasiltas penerbangan lainnya.
"Baik dalam mendukung penerbangan sipil maupun penerbangan militer," katanya.
Diberitakan, Bandara Halim Perdanakusuma akan ditutup secara bertahap untuk penerbangan pesawat komersial berjadwal.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi bandara itu seperti dulu, yakni hanya untuk kepentingan militer TNI AU dan penerbangan carter.
Rencana penutupan Bandara Halim untuk penerbangan komersial ini termuat dalam risalah rapat yang dihadiri perwakilan dari para pemegang kepentingan di Bandara Halim. Dikutip dari Kompas TV, Jumat (5/11/2021), rapat tersebut dipimpin oleh Executive General Manager PT Angkasa Pura II (AP II) Marsma TNI Nandang Sukarna.
Sedangkan yang hadir ada dari pihak Bandara Soekarno-Hatta, perwakilan maskapai Travira Air, Batik Air, Citilink, dan Premi Air Group.
Dalam risalah rapat disebutkan, rencana penutupan Bandara Halim mulai dilakukan November ini. Proses penutupan akan berlangsung hingga 9 bulan mendatang dengan konsep prepare for the worst atau persiapan kemungkinan terburuk.
Penerbangan komersial reguler akan dialihkan seluruhnya ke Bandara Soekarno-Hatta.
Pendataan peralatan dan sumber daya manusia (SDM) juga akan dilakukan sebagai antisipasi jika Bandara Halim ditutup total.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI AU Dukung Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma"