Ibu Kota Baru
RIDWAN Kamil Merendah, Sebut Tugas Kepala Otorita IKN Nusantara Sangat Berat, Ini Alasannya
Ridwan Kamil mengatakan, beban Kepala Otorita IKN Nusantara di Kalimantan Timur sangat berat karena harus membangun dari nol.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ridwan Kamil tak diragukan lagi memiliki kompetensi yang sangat mumpuni sebagai arsitektur yang karya-karyanya monumental dan dikenal luas.
Kang Emil--demikian Gubernur Jawa Barat itu akrab disapa--adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Arsitektur.
Kemudian melanjutkan S2 di University of California, Berkeley mengambil Master of Urban Design, College of Environmental Design pada tahun 1999 sampai 2001.
Video: Begini Desain Istana di Ibu Kota Baru Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
Karena itu tak berlebihan kalau namanya digadang-gadang sebagai calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Namun Ridwan Kamil justru menyatakan, tak mudah menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Karena itu, selain pengalaman juga dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki latar belakang pendidikan arsitektur.
Baca juga: Santer akan dipilih menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara, Ridwan Kamil tidak mau Gede Rasa
Baca juga: Sekjen PDIP Singgung Nama Ahok saat Bicara Kepala Otorita IKN Nusantara
Seperti yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Kepala Otorita IKN Nusantara harus Arsitek.
Sejauh ini ada banyak calon, yang resmi disebut Presien Jokowi memang ada empat orang yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Abdulah Azwar Anas, Tumiyana, dan Bambang Brodjonegoro.
Namun, ternyata di luar itu ada beberapa lain yang justru lebih mumpuni yakni Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil.
Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil punya pengalaman, dan lulusan arsitektur.
Sedangkan, Ahok kandidat kuat Cuma modal pengalaman dan kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: NASIB Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Komisi II DPR: Belum Memikirkan
Sementara Ahok bukan arsitektur dan tak mengerti konsep utuh membangun yang baik dan benar.
Dikutip dari Kompas TV, Senin (31/1/2022), Ridwan Kamil menyatakan tak mudah menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, sang pemimpin baru harus membangun Kalimantan Timur dari nol.
Beban ini sangat berat, berbeda dengan kepala daerah pada umumnya, yang wilayahnya sudah eksis.
“Kepala Otorita IKN nantinya memiliki tugas mengawal pembangunan IKN dari nol,” ujarnya.
Baca juga: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Wagub Ariza Pastikan Pembangunan di Jakarta Akan Tetap Berlanjut
“Mulai dari membangun Istana Negara, membangun jalan, dan juga infrastruktur lainnya,” imbuhnya.
“Meskipun demikian, memilih kepala IKN bukan semata-mata mencari insinyur,” lanjut Kang Emil.
Mengenai peluang dirinya menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara, Kang Emil tak mau gegabah.
"Belum ada info (soal), makanya saya tidak mau berandai-andai dulu, nanti malah salah," kata Kang Emil.
Emil mengaku sempat kaget mengenai isu dirinya berpeluang menjadi calon Kepala Badan Otorita IKN.
Menurut Emil, profil calon kepala IKN seperti yang disebutkan Presiden, bukan hanya dirinya.
Baca juga: DPRD DKI Jakarta :Jakarta Diharapkan Tetap jadi Ibu Kota di Masa Transisi Pemindahan IKN ke Kaltim
Yakni Menteri Sosial Tri Rismahirini alias Risma juga merupakan lulusan arsitek, termasuk Gubernur Aceh dan Wali Kota Makasar.
"Jadi belum ada konfirmasi dan saya belum bisa jawab secara utuh, karena belum ada pembicaraan formal terkait yang dimaksud tadi," katanya.
Profil Ridwan Kamil
Mengutip TribunnewsWIki.com, Lahir di Bandung, Jawa Barat pada 4 Oktober 1971, pemilik nama lengkap Mochammad Ridwan Kamil lahir dari pasangan suami istri Atje Misbach dan Tjutju Sukaesih.
Baca juga: Nama Ahok Mencuat Seiring Penyebutan Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota Baru
Sejak kecil, Emil juga sudah memiliki jiwa berwirausaha.
Hal ini terlihat ketika duduk di SDN Banjarsari III, Bandung, ia sudah menjual es mambo buatannya sendiri.
Lulus dari sekolah dasar, Emil kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung.
Emil terkenal sebagai siswa yang cerdas dan aktif berorganisasi, ini terlihat dari keaktifannya di beberapa organisasi seperti OSIS, Paskibra, dan klub sepak bola ketika masih sekolah.
Lulus dari SMA pada 1990, Ridwan Kamil kemudian melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Di perguruan tinggi tersebut, Emil mengambil Jurusan Teknik Arsitektur dan berhasil menyelesaikan studi S1-nya pada tahun 1995.
Selama kuliah di ITB, Ridwan Kamil juga akif di berbagai organisasi mahasiswa dan unit kegiatan seni.
Lulus dari ITB, Ridwan Kamil mendapat beasiswa sehingga bisa melanjutkan S2 di University of California, Berkeley mengambil Master of Urban Design, College of Environmental Design pada tahun 1999 sampai 2001.
Setelah lulus dari ITB, ia melanjutkan kuliah S2, Ridwan Kamil juga bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Dua tahun berselang, pada 2004, ia mendirikan Urbane, sebuah firma yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain.
Selain fokus menjalankan firmanya tersebut, Emil juga menjadi dosen tidak tetap di Teknik Arsitektur ITB.
Ia juga menjabat sebagai Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW di Hong Kong dan San Fransisco, serta SAA di Singapura.
Emil mulai terjun ke dunia pemerintahan ketika pada 2013 ia diusung sebagai calon Walikota Bandung oleh PKS dan Gerindra berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai wakilnya.
Hasilnya, Ridwan Kamil dan Oded berhasil memenangkan kontestasi Pilkada Kota Bandung tersebut dan dilantik pada 16 September 2013.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Gubernur-Ridwan-Kamil-Jadi-Capres-paling-favorit.jpg)