Minyak Goreng

MASIH Tinggi Harga Minyak Goreng di Agen, Begini Cara Pedagang Kelontong Menyiasatinya

Afifah menilai, pemerintah menurunkan harga minyak terlalu mendadak. Hal ini menyebabkan pedagang di pasar menjerit.

Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Hertanto Soebijoto
Tribun Tangerang/Rizki Amana
Afifah mengatakan, walau dirinya belum menurunkan harga minyak goreng, masih ada sejumlah pelanggan tetap yang mendatangi lapaknya di Pasar Kemiri Muka, Depok, Selasa (8/2/2022). Foto ilustrasi: Warga antre membeli minyak goreng murah di kantor Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa (11/1/2022). 

"Dibilang langka-langka banget si enggak ya, karna masih ada. Cuma barangnya susah," ucap Afifah.

Baca juga: Polisi: 1 Februari Semua Ritel Harus Terapkan Harga Minyak Goreng Satu Harga

Pada kesempatan tersebut, Afifah menilai, pemerintah menurunkan harga minyak terlalu mendadak.

Hal itu menyebabkan pedagang di pasar menjerit.

"Soalnya mereka menurunkan harga yang di supermarket dulu kan. Kita jual mahal konsumen gak mau, kami jual murah, kami yang rugi," paparnya.

Ia pun berharap, apabila pemerintah ingin menyalurkan minyak goreng bersubsidi, baiknya dapat disosialisasikan secara matang kepada seluruh pihak, termasuk agen dan pedagang di pasar tradisonal.

Kalau tiba-tiba (harga minyak) diturunkan, pedagang jual mahal tetap laku, cuma  lama.

Baca juga: Lansia Ini Tak Sanggup Beli Minyak Goreng Kemasan di Pasar Bukit Pamulang II

Tapi kalau pedagang jual murah, ya tidak mendapat keuntungan dan bisa rugi.

"Ya memang ada kabar minyak akan disubsidi tapi kan nggak menyeluruh," ujar Afifah. (M29).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved