Minyak Goreng
MASIH Tinggi Harga Minyak Goreng di Agen, Begini Cara Pedagang Kelontong Menyiasatinya
Afifah menilai, pemerintah menurunkan harga minyak terlalu mendadak. Hal ini menyebabkan pedagang di pasar menjerit.
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Hertanto Soebijoto
"Dibilang langka-langka banget si enggak ya, karna masih ada. Cuma barangnya susah," ucap Afifah.
Baca juga: Polisi: 1 Februari Semua Ritel Harus Terapkan Harga Minyak Goreng Satu Harga
Pada kesempatan tersebut, Afifah menilai, pemerintah menurunkan harga minyak terlalu mendadak.
Hal itu menyebabkan pedagang di pasar menjerit.
"Soalnya mereka menurunkan harga yang di supermarket dulu kan. Kita jual mahal konsumen gak mau, kami jual murah, kami yang rugi," paparnya.
Ia pun berharap, apabila pemerintah ingin menyalurkan minyak goreng bersubsidi, baiknya dapat disosialisasikan secara matang kepada seluruh pihak, termasuk agen dan pedagang di pasar tradisonal.
Kalau tiba-tiba (harga minyak) diturunkan, pedagang jual mahal tetap laku, cuma lama.
Baca juga: Lansia Ini Tak Sanggup Beli Minyak Goreng Kemasan di Pasar Bukit Pamulang II
Tapi kalau pedagang jual murah, ya tidak mendapat keuntungan dan bisa rugi.
"Ya memang ada kabar minyak akan disubsidi tapi kan nggak menyeluruh," ujar Afifah. (M29).