Taksi Terbang
Bambang Soesatyo Borong 10 Taksi Terbang, Harga per Unitnya Rp 8 Miliar
Presiden Komisaris Black Stone Airlines, Bambang Soesatyo, memesan 10 taksi terbang EHang dari Prestige Aviation milik Rudy Salim
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Perusahaan jasa logistik Black Stone Airline mengumumkan pemesanan 10 taksi terbang atau drone tanpa awak EHang 216 ke PT Prestisius Aviasi Indonesia (Prestige Aviation).
Presiden Komisaris Black Stone Airlines, Bambang Soesatyo menjelaskan, pihaknya memesan unit EHang berkapasitas angkut 400 kilogram.
"Saya order 10 unit, yang kapasitas 4 kursi atau 400 kilogram, kalau yang diuji terbang kan kapasitas 2 kursi atau 200 kg," tutur pria yang akrab disapa Bamsoet saat demonstrasi terbang EHang di IIMS 2022, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/4/2022).
Beberapa waktu lalu, Bambang Soesatyo memberi gambaran bahwa EHang berkapasitas dua orang harga per unitnya sekitar Rp 8 miliar.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Kehadiran Terminal Bayangan Dikeluhkan PO di Jakarta
Penggunaan EHang dalam bisnis logistik Black Stone Airline untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh pesawat besar dan kendaraan pengiriman kargo darat.
"Karena bisnis kami adalah airline kargo, jadi untuk kebutuhan logistik kargo. Tapi yang kita uji terbang kali ini adalah milik Ikatan Motor Indonesia (IMI), untuk keperluan olahraga otomotif seperti off-road," kata Bamsoet yang merupakan Ketua MPR.
IMI akan menggunakan EHang untuk mendukung perhelatan event motocross MXGP.
Baca juga: Tak Lagi Jadi Pelakor, Anya Geraldine Berperan Mahasiswi di Pretty Little Liars
"Kami sempat berencana pakai Mandalika, tapi karena ada Aerospace jadi batal. Ini akan kita pakai ini di Sumbawa, kita akan gelar MXGP atau motocross kelas dunia tanggal 29 Juni," ucapnya.
EHang disebut-sebut lebih unggul dari pesawat berawak tradisional karena konsep teknologi EHang AAV mengikuti tiga filosofi yaitu tingkat keamanan maksimum, pengendalian tanpa awak dan kontrol dari pusat komando dengan kendali cerdas.
Teknologi penerbangan otonom menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error).
Baca juga: Bernuansa Putih, Masjid At Thohir Jadi Tanda Bakti dan Taat Erick Thohir kepada Sang AyahÂ
Tanpa perlu susah mengontrol atau mengoperasikan pesawat, penumpang bisa langsung duduk dan menikmati perjalanan.
Dengan menggunakan tenaga listrik, EHang 216 ramah lingkungan dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi.
Spesifikasi EHang 216 memiliki tinggi pesawat 1,85 m dan lebar 5,63 m dengan kapasitas muatan maksimal 650 kg atau dua penumpang.
Drone tanpa awak ini mampu menempuh jarak maksimal 30 km dengan waktu terbang maksimal 25 menit
dan kecepatan maksimal 130 km/jam.
Baca juga: Pelaku Balap Motor Liar Diringkus saat Adu Balap Motor di Jalan Graha Raya Pondok Aren Kota Tangsel
Baru-baru ini, PT Prestisius Aviasi Indonesia (Prestige Aviation) melakukan pre-order kendaraan udara otonom (Autonomous Aerial Vehicle) EHang 216 dari EHang sejumlah 100 unit.