Ratusan Warga Korban Penggusuran Proyek Kereta Bandara Demo di Stasiun Batu Ceper, Tagih Janji KAI

Ratusan warga Tanah Tinggi dna Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
WARTAKOTALIVE.COM-TRIBUNTANGERANG.COM/Gilbert Sem Sandro
Ratusan warga Tanah Tinggi dna Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Ratusan warga Tanah Tinggi dna Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang.

Mereka menuntut janji PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ingin memberi prioritas kemudahan terhadap warga sekitar bekerja di KAI.

Apalagi, PT KAI memberikan janji itu kepada warga yang terdampak dan tergusur akibat pembangunan proyek rel kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Baca juga: Sejoli yang Saling Mencintai Ini Ditemukan tak Bernyawa di Kamar Hotel Ciputat Tangerang Selatan

"Kami meminta hak kami supaya dipekerjakan oleh PT KAI, yang telah dijanjikan sejak tiga tahun lalu. Namun hingga saat ini tak kunjung direalisasi," ujar Koordinator Aksi Unjukrasa Saiful Basri saat diwawancarai Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Selasa (3/1/2022).

Ia menjelaskan pada pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta pada 2018, PT KAI menjanjikan akan pekerjakan warga yang tergusur.

Ada 800 kepala keluarga yang tergusur akibat pembangunan Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Tanah Tinggi dan Batu Ceper.

"Jadi dulu waktu proyek pembangunan kereta bandara dilakukan, warga yang tanahnya digunakan sebagai pembangunan jalur Kereta Cepat Bandara Soetta dijanjikan akan direkrut PT KAI, satu orang per-kepala keluarga," katanya.

Akan tetapi, masih ada 230 orang yang belum ada kepastian untuk diterima bekerja di PT KAI.

Menurutnya, aksi unjukrasa tersebut dilakukan lantaran upayanya mengadu ke PT KAI hingga kini belum mendapatkan kejelasan.

Sebab PT KAI telah membuat keputusan menutup penerimaan pekerja dari para warga yang telah tergusur, tanpa membuat kesepakatan dengan masyarakat.

"Kami sudah berulang kali mendatangi dua lokasi PT KAI di Cikini dan kantor pusat di Bandung, Jawa Barat, untuk mengadu. Namun kata mereka penerimaan kerja itu sudah dilakukan, sedangkan SK dan semua surat-surat pernyataan itu belum diterima oleh warga sama sekali," ujarnya.

Ia pun mengharapkan, PT KAI dapat segera menepati janji kepada warga yang tersisa tersebut.

Baca juga: Profil Singkat 3 Menteri dari NasDem, Dapat Sorotan untuk Direshuffle Presiden Jokowi

Pasalnya, sejumlah warga sudah terlalu lama menunggu jadi butuh kepastian bisa dipekerjakan atau tidak.

"Makanya kami warga yang terkena gusur ini, meminta hak kami supaya janji yang ingin dipekerjakan di PT KAI ini segera terealisasi," ucapnya.

"Karena situasi setelah Pandemi Covid-19 saat ini banyak dari kami yang kehilangan pekerjaan ataun belum memiliki pekerjaan, dan situasi saat ini sangat menyusahkan kami bagi warga," pungkas Saiful Basri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved