Inilah Klarifikasi Kadis Kesehatan Subang Terkait Ibu Hamil Meninggal Ditolak RSUD

Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr Maxi mengatakan, sudah melakukan klarifikasi terkait kronologis kasus ibu hamil meninggal dunia.

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr Maxi mengatakan, sudah melakukan klarifikasi terkait kronologis kasus ibu hamil meninggal dunia. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr Maxi mengatakan, sudah melakukan klarifikasi terkait kronologis kasus ibu hamil meninggal dunia.

Apalagi, sang ibu hamil disebut-sebut ditolak RSUD Subang sehingga puskesmas dan RSUD Subang sudah memberikan klarifikasi.

"Pada Senin tanggal 20 Februari kita sudah melakukan pertemuan dengan RSUD didampingi Komisi IV DPRD Kabupaten Subang, " kata Maxi dalam tayangan Kompas TV, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Profil Kombes Zain Dwi Nugroho, Kapolres Metro Tangerang Kota, 4 Kali Jabat Kapolres

Berdasarkan klarifikasi tersebut, pasien ibu hamil atas nama Kurnaesih (39) datang bersama keluarganya ke RSUD Subang.

Pihak rumah sakit telah memberikan penanganan secara baik di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Namun lantaran kondisi pasien asal Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang itu akan melahirkan, petugas menyarankan untuk mendorong ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (Ponek).

Saat masuk ke ruang Ponek tersebut terjadi miss komunikasi dengan bidan yang berjaga.

Bidan tersebut belum sempat duduk usai menolong persalinan orang lain, tapi pintu ruang Ponek sudah terbuka.

"Karena kondisi akan melahirkan, petugas menyarankan mendorong ke ruang Ponek. Nah di situ terjadi miss komunikasi. Bidan yang baru saja menolong persalinan belum sempat duduk pintu sudah terbuka," ungkapnya.

Saat di ruang Ponek sang bidan menanyakan informasi pasien, asal dan apakah sebelumnya sudah menyampaikan pemberitahuan kepada rumah sakit.

Ketika bidan atau petugas di ruangan melihat kondisi pasien, berdasarkan saran dari dokter pasien perlu ditangani di ruang ICU.

Namun saat itu ruang ICU penuh dengan pasien lain.

Diduga terselimuti keadaan panik, pihak keluarga kemudian memutuskan menarik kembali kursi pasien.

Dan membawanya lagi naik ambulans dengan tujuan segera mendapat penanganan dari rumah sakit lain.

"Tapi mungkin pasien dalam keadaan panik, sehingga segera memutuskan untuk menarik pasien dan membawa lagi ke ambulans," terang Maxi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved