Sakit Hati Digusur Jokowi Ratusan KK di Rusunawa Jatinegara Nunggak Bayar Sewa

Ratusan penghuni Rusunawa Jatinegara memilih untuk menunggak bayar sewa karena sakit hati menjadi korban gusuran.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Wartakotalive.com
Ratusan penghuni Rusunawa Jatinegara memilih untuk menunggak bayar sewa karena sakit hati menjadi korban gusuran. 

Pasalnya, lanjut Lita, warga dibebankan dengan biaya sewa rusun sebesar Rp 300 ribu setiap bulannya, di luar biaya listrik dan air. 

Selain itu, ada bunga berjalan sebesar Rp 7.000 apabila warga sampai jatuh tempo belum membayar. 

"Awalnya kami itu gratis dulu enam bulan ditempatin di rumah susun. Setelah kami tempatkan itu, ternyata ada perubahan tiga bulan gratis," kata Lita.

"Setelah kami pindah, perjanjian ada bantuan ini bantuan itu, tadi fasilitasnya ada TV, kompor, tempat tidur, semuanya sudah ada. Nyatanya waktu pas kami pindah itu tidak ada apa-apa anak kosong," imbuhnya.

Menurutnya, kebanyakan warga yang membayar uang sewa adalah pencari rusun atau yang tidak terprogram.

Sementara untuk warga gusuran atau yang terprogram, diakui oleh Lita, banyak dari mereka yang menunggak bayar sewa lantaran rasa sakit hati tersebut. 

Total, sda 515 pintu dalam Rusunawa Jatinegara Barat itu. Tetapi, satu pintu unit, bisa diisi oleh dua atau tiga kartu keluarga (KK).

Sehingga jika diperkirakan, penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, ada sebanyak 1.630 jiwa.

"Sampai sekarang masih berharap enggak putus asa untuk digratiskan atau dikembalikan. Saya berharap ingin dikembalikan rumah kami, kalau memang bisa," jelas Lita.

"Tetapi kalau enggak bisa, kami minta digratiskan. Kalau misal bida dikembalikan kami minta rusunawa ini menjadi rusun kami," pungkasnya. (m40)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved