Konflik Rempang
Emak-emak di Rempang Batam Kecewa dengan Sikap Menteri Bahlil: Kami Tak Mau Digusur Pak
Sejumlah emak-emak di Pulau Rempang, Batam merasa kecewa dengan sikap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil.
TRIBUNTANGERANG.COM - Sejumlah emak-emak di Pulau Rempang, Batam merasa kecewa dengan sikap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
Kekecewaan itu berawal ketika Menteri Bahlil berkunjung rumah salah satu tokoh Rempang, Gerisman Ahmad di kampung Pantai Melayu.
Kedatangannya untuk menjelaskan secara langsung proses relokasi yang dilakukan kedepannya.
Ketika acara selesai, Menteri Bahlil bergegeas untuk segera meninggalkan lokasi dan berkunjung ke lokasi berikutnya.
Baca juga: Konflik Rempang Picu Bentrokan Disebut Ganjar Pranowo Karena Tidak Ada Penghormatan Atas Hak Warga
Sementara beberapa emak-emak yang hadir saat itu, hanya mendegarkan penjelasan dari Menteri Bahlil, sedangkan emak-emak yang hadiri ingin Menteri Bahlil juga mendegarkan penjelasan dari masyarakat yang hadir saat itu.
Beberapa ibu-ibu pun berupaya mendekati Menteri Bahlil yang ingin meninggalkan lokasi, namun hal itu dihalangi oleh beberapa petugas.
"Saya cuma mau ngomong sama pak menteri, jangan pegang saya!"teriak si ibu pada petugas polisi yang hendak memegang dan menghalaunya.
Ibu-ibu lain juga mendekat dan meminta untuk diberi kesempatan untuk bicara.
"Saya mau bicara pak, masyarakat, kami orang Sembulang, asli,"kata ibu-ibu lain kepada rombongan Bahlil.
Baca juga: Tak Ingin Ditinggal Investor Pemerintah Kebut Proyek Rempang Eco City, 28 September Harus Kosong
Beberapa ibu-ibu itu meminta berkali-kali kepada Menteri Bahlil untuk mendengarkan ucapan mereka walau cuma satu menit.
"Satu menit, satu menit saja pak!"teriaknya kepada Menteri Bahlil.
"Kasih kami kesempatan satu menit pak!"
Bahlil yang mengenakan kopiah dan berbaju putih lantas mendekat kepada ibu-ibu tersebut.
Ia lantas mempersilahkan seorang ibu yang pad di hadapannya untuk bicara sebentar
"Kami mengharap bapak pak, Kami tak mau digusur pak, pilihlah jalan yang terbaik pak!" ucapnya kepada Bahlil.
Bahlil sendiri terlihat tak mengomentari ucapan ibu tersebut. Ia hanya tersenyum mendengar ucapan ibu tersebut.
Setelah itu ia berbalik arah dan berlalu untuk bergegas pergi dari kediaman Gerisman Ahmad di Pantai Melayu.
Baca juga: Pernyataan Panglima TNI Piting Warga Rempang, Kapuspen: Artinya Merangkul
Ibu lain yang ada di situ dengan nada tinggi lantas berkata bahwa pihaknya kecewa tak diberi kesempatan bicara.
Ucapan itu ia lontarkan setelah Menteri Bahlil berbalik arah.
"Untuk apa ketemu menteri kalau kita gak dikasih ngomong,"teriak beberapa ibu yang melihat Menteri Bahlil pergi.
Khofiah, warga Sembulang juga menyayangkan tidak ada sesi tanya jawab saat Menteri Investasi itu mengunjungi tempat mereka.
Dia datang sendiri ke Kampung Pantai Melayu dengan motor matic.
"Saya sengaja datang ke sini dengan maksud mendengar penyampaian pak Bahlil, Menteri Investasi, kami pikir ada tanya jawab dengan warga makanya datang,"kata Khofiah kepada TribunBatam.id.
Di luar dugaan, Khofiah mengaku kecewa berat karena tak diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan Menteri Bahlil. Hingga Bahlil meninggalkan kediaman Gerisman, proses tanya jawab yang dihadarapkan Khofiah tak ada sama sekali.
"Tapi rupanya tidak diberi kesempatan warga ngomong, kasih pendapat," katanya dengan mata sembab berkaca-kaca.
Janji Humanis
Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan hasil Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Investasi di Pulau Rempang, pada Minggu (17/9/2023).
Ia menyebutkan, ke depannya pemerintah akan meminta aparat pengamanan menggunakan cara-cara yang lebih humanis dalam menghadapi masyarakat Pulau Rempang yang terdampak relokasi akibat investasi.
"Kami akan mengerahkan cara-cara yang soft," ujar Bahlil, ketika diwawancarai saat konferensi pers.
Namun, ia mengharapkan pula sikap kooperatif dari masyarakat agar tidak perlu dijalankan cara-cara yang represif oleh aparat.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Sosok Asli Burhan yang Dipanggil Polisi Terkait Kasus Rempang Eco City
Baca juga: Jokowi Sebut Komunikasi yang Kurang Baik Jadi Faktor Picu Bentrokan di Pulau Rempang Batam
Pada kesempatan itu, ia juga menyayangkan tentang kericuhan yang terjadi saat demo masyarakat Rempang di depan Kantor BP Batam Jilid II beberapa waktu lalu.
Ia berharap, masyarakat dapat menjalankan aksi protes dan demonstrasi dengan cara-cara yang terukur.
"Jangan kayak kemarin yang sampai lempar-lempar batu. Saya sebagai mantan demonstran, melihat itu di luar kelaziman apa yang biasa kita lakukan," ujar Bahlil.
Ketika ditanya apakah ada rencana berkunjung ke Rempang untuk bertemu dengan warga, Bahlil tidak bisa memastikan saat itu juga.
"Iya, nanti kita lihat. Nanti kita lihat ya, saya juga belum makan sore, belum bisa mikir," jawab Bahlil.
Ganti Rugi
Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, menegaskan, pemerintah akan turut menghitung dan memberikan ganti rugi terhadap aset lainnya yang dimiliki warga Rempang.
Seperti diketahui, akan disediakan rumah tipe 45 di atas lahan seluas 500 m⊃2; bagi masing-masing warga terdampak.
Baca juga: 43 Orang Diamankan Buntut Kericuhan Saat Demo di Rempang Batam, Polisi: 5 Positif Narkoba
Namun jika warga memiliki aset lain, contohnya rumah yang tipenya melebihi tipe 45, lahan kebun, keramba ikan, sampan, dan lain sebagainya, BP Batam akan menghitung serta menutupi ganti ruginya.
"Misalnya sudah kami sediakan rumah tipe 45 senilai Rp 120 juta, tapi jika sebelumnya warga punya rumah lebih besar yang nilainya Rp 350 juta misalnya, itu akan dinilai oleh KJPP dan kekurangan atau selisihnya akan diselesaikan oleh BP Batam," jelas Bahlil usai menghadiri rapat koordinasi percepatan pengembangan Rempang Eco City di Batam, Minggu (17/9/2023).
Ia menegaskan, segala aset milik warga tersebut akan dihargai secara proporsional. Kemudian, sembari menunggu tempat relokasi dirampungkan, pemerintah juga akan memberikan uang tunggu berupa pemenuhan biaya kebutuhan pokok sebesar Rp 1,2 juta per orang per bulan, dan biaya sewa rumah Rp 1,2 juta per keluarga per bulan.
"Artinya, pemerintah juga punya hati. Yakinlah investasi ini juga untuk kesejahteraan rakyat," tutur Bahlil.
(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Aminudin)
Sidang Perdana Aksi Bela Rempang Digelar Besok, Ada 35 Warga Satu Berstatus Pelajar |
![]() |
---|
Konflik di Pulau Rempang Dituding Ada Keterlibatan Negara Lain, Bahlil: Saya Tahu |
![]() |
---|
Manuskrip Belanda yang Diunggah Ustaz Abdul Somad Buktikan Sejarah Pulau Rempang Sebenarnya |
![]() |
---|
Komnas HAM Sesalkan Aparat Gunakan Gas Air Mata Akibatkan Bayi Sesak Nafas Saat Bentrokan di Rempang |
![]() |
---|
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Cak Imin Beri Tanggapan Terkait Konflik Rempang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.