Petinggi PKS Soroti Mobil Soekarno yang Bawa Ganjar-Mahfud ke KPU Mogok: Ada Tanda Apa Ya?

TRIBUNTANGERANG.COM - Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sempat mencuri perhatian saat dikawal dengan mobil klasik saat mendaftar Capres dan Cawapres ke KPU

Mobil tersebut diketahui mobil Cadillac Fleetwood 75 Limousine yang merupakan mobil dinas milik Presiden Soekarno.

Mobil Cadillac Fleetwood 75 Limousine merupakan mobil keluaran pabrikan Amerika Serikat(AS) tahun 1964.

Namun siapa sangka, jika mobil klasik yang akan mengantar Ganjar dan Mahfud itu justru mengalami masalah mesin dan mogok saat dalam perjalanan.

Akibatnya Ganjar dan Mahfud MD yang sebelumnya satu mobil dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid itu akhirnya menumpang mobil bak terbuka yang dimodifikasi layaknya pendopo pada bagian belakangnya.

Baca juga: Anies-Cak Imin Naik Land Rover, Ganjar-Mahfud Dikawal Limousine Kendaraan Dinas Soekarno

Mogoknya mobil yang membawa Ganjar-Mahfud ini pun juga menuai respon oleh netizen di media sosial.

Bahkan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera ikut berkomentar terkait kejadian tersebut.

Dikutip Wartakotalive.com, Mardani Ali Sera mengaiktan mogoknya mobil buatan Amerika Serikat sekitar 1969 hingga 1970 itu dengan kontestasi demokrasi yang tengah dijalani Ganjar-Mahfud MD.

"Mogok, ada tanda apa ya?" tulis Mardani Ali Sera lewat status instagram dan twitternya pada Jumat (20/10/2023).

Baca juga: MK Segera Bacakan Putusan Usia Maksimal Capres Cawapres Senin Depan

Baca juga: Sosiolog Musni Umar Bandingkan Massa Pendukung Anies dan Ganjar Saat ke KPU: Bagai Bumi dan Langit

Beragam komentar pun disampaikan masyarakat terkait postingan Ketua DPP PKS itu.

Pro dan kontra pun dituliskan.

Para pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Capres-Cawapres yang diusung PKS menilai mogoknya mobil dinas Soekarno itu sebagai pertanda kekalahan Ganjar-Mahfud MD.

Sementara para pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD menilai hal tersebut tak logis.

Mereka pun mengunggah firasat akan kekalahan Anies-Cak Imin dalam Pilpres 2024 mendatang.

Firasat itu dibuktikan lewat matinya eskalator gedung KPU ketika keduanya hendak mendaftarkan diri sebagai kandidat Pilpres 2024.