Pilpres 2024

Jawaban Khofifah Indar Parawansa Setelah Dibujuk Gabung TKN Prabowo-Gibran

Nama Khofifah Indar Parawansa memang tengah santer diperpincangkan akan masuk dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Editor: Joko Supriyanto
Istimewa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Nama Khofifah Indar Parawansa memang tengah santer diperpincangkan akan masuk dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Gubernur Jawa Timur itu juga dikabarkan intens bertemu dengan beberapa tokoh termasuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Ketua DPP BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyatakan jika memang ada pertemuan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dengan Khofifah.

"Pak Rosan kok yang ketemu di sana. Pak Rosan kan Surabaya," kata Herman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Dijelaskan Herman, pertemuan keduanya untuk memastikan Khofifah mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca juga: Tokoh Jawa Timur Bakal Gabung TKN Prabowo Gibran Dalam Waktu Dekat, Sosok Ini Berpeluang Besar?

Dikutip Tribunnews.com, Khofifah Indar Parawansa memang belum gamblang memberikan penjelasan terkait apakah dirinya akan bergabung TKN Prabowo-Gibran.

Saat ditanya terkait kabar tersebut, Khofifah Indar Parawansa justru masih ingin fokus untuk menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jawa Timur.

Pasalnya untuk periode ini Khofifah menegaskan bahwa amanah ini harus dia rampungkan hingga akhir tahun 2023 ini.

 "Izinkan saya memaksimalkan tugas sebagai gubernur. Akhir masa jabatan saya pada periode ini adalah 31 Desember 2023," tegasnya.

Tak hanya itu Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurahman mengaku saat ini tengah mempersiapkan Khofifah untuk memperkuat suara Prabowo-Gibran.

"Yang pasti memang beliau sedang kita persiapkan untuk ikut membantu kita memperkuat di wilayah Jawa Timur," kata Maman di Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: TKN Prabowo Gibran Bakal Berikan Kejutan di Minggu Depan

Maman bahkan mengatakan nantinya Khofifah akan dibantu oleh Mantan Gubernur Jawa Timur yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Soekarwo atau Pakde Karwo, untuk meraup suara rakyat Jawa Timur.

Dikonfirmasi terkait itu, Khofifah kembali mengelak. Ia mengiyakan bahwa sejauh ini ia memang menjalin dialog dan komunikasi dengan banyak pihak.

Namun dikatakannya itu karena memang ia berkawan dengan para tokoh politisi di tataran elit.

"Itu lho Koncoku Kabeh. Saya dialog saja. Sama Pak Airlangga. Juga dengan Ketua MPR. Kita bicara karena kita kawan lama saja," pungkas Khofifah.

Profil Khofifah

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari TribunnewsWiki.com, Khofifah Indar Parawansa mengawali pendidikannya di SD Taquma pada 1972-1978.

Setamat SD, Khofifah Indar Parawansa melanjutkan pendidikan SMP dan SMA Khodijah, Surabaya pada 1978-1984.

Baca juga: Penyidik KPK Geledah Ruang Kerja Sejumlah Pejabat di Kantor Gubernur Jawa Timur

Dan, melanjutkan studi S1 Jurusan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya pada 1984-1991.

Khofifah Indar Parawansa diketahui belajar di tiga tempat sekaligus yakni di Universitas Airlangga pada pagi hari, siang hingga sore kursus di Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA).

Sedangkan, pada malam hari, Khofifah Indar Parawansa kuliah S1 jurusan dakwah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Surabaya pada 1984-1989.

Khofifah Indar Parawansa pernah terpilih sebagai ketua perempuan pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Surabaya.

Khofifah Indar Parawansa juga terpilih sebagai ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur.

Selain itu, Khofifah Indar Parawansa juga sempat aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Dilansir laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Khofifah pernah bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1997-1998.

Setelah dibukanya sistem multipartai, ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain aktif di politik, Khofifah juga menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna dan pengajar di Universitas Wijaya Putra, Surabaya.

Berikut ini sejumlah jabatan yang pernah diemban oleh Khofifah Indar Parawansa:

1. Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997);

2. Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997);

3. Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998);

4. Wakil Ketua DPR RI (1999);

5. Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999);

6. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001);

7. Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001);

8. Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006);

9. Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006);

10. Anggota Komisi VII DPR RI (2006);

11. Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018);

12. Gubernur Jawa Timur (2019-2024).

Baca juga: KPK Geledah Ruang Kerja Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur Jatim Terkait Pengelolaan Dana Hibah


Ruang Kerja Diperiksa KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengeledahan ruang kerja Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Tidak hanya ruang kerja Khofifah, KPK juga menggeledah ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Lalu, ruang Sekda Jawa Timur, Adhy Karyono

KPK pun membenarkan penggeledahan di kantor Gubernur Jawa Timur itu terkait kasus dugaan suap dana hibah.

Menanggapi penggeledahan yang dilakukan KPK, Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak menghormati upaya penegakan hukum tersebut.

Khofifah Indar Parawansa mengaku akan menyiapkan sejumlah data dan berkas yang dibutuhkan oleh penyidik KPK.

"Itu bagian dari proses yang harus kita menghormati semuanya.Pokoke (Pokoknya) Pemprov akan menyiapkan data sesuai dengan yang dibutuhkan KPK," ungkapnya setelah menghadiri Rakor Ops Lilin Semeru di Mapolda Jatim, Rabu, dilansir TribunJatim.com.

Berdasarkan pantauan TribunJatim.com di lokasi, sejumlah penyidik berompi KPK terpantau memasuki ruang kerja Sekdaprov Jatim, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Pemeriksaan oleh penyidik KPK ini diduga berkaitan dengan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) atas dugaan suap pengurusan dana hibah.

Setidaknya ada 7 penyidik yang berada di lingkungan kantor Pemprov Jawa Timur.

Sebelum berada di kantor Gubernur Jawa Timur, KPK terlebih dahulu masuk ke gedung Sekretariat Daerah yang lokasinya berada dalam satu kompleks.

 

(Tribunnews.com/Wartakotalive.com/TribunTangerang.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved