Pilpres 2024
Anies di Sidang MK: Aparat Daerah Diberi Imbalan untuk Pengaruhi Arah Politik Masyarakat
Anies Baswedan hadir di sidang perdana sengketa Pilpres 2024 di Gedung Mahakamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) pagi.
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menghadiri sidang perdana sengketa Pilpres 2024 di Gedung Mahakamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) pagi.
Anies mendapat kesempatan untuk berbicara langsung saaat menyampaikan permohonan gugatannya.
Mantan Gubernur DKI ini antara lain menyatakan, Pilpres 2024 tidak dijalankan secara bebas, jujur, dan adil.
Menurutnya, ada sejumlah kecurangan yang telah terjadi secara terang-terangan.
Anies juga menyebut aparat di daerah diberi imbalan untuk memengaruhi arah politik masyarakat.
Namun belum terlihat bukti yang disampaikan untuk menguatkan pernyataan bahwa aparat di daerah diberi imbalan untuk menggiring masyarakat ke arah politik tertentu.
"Apakah Pilpres 2024 kemarin telah dijalankan secara bebas, jujur, dan adil? Izinkan kami menyampaikan jawabnya, tidak, yang terjadi sebaliknya," ungkap Anies, Rabu, dikutip dari YouTube Mahkamah Konstitusi RI.
Baca juga: Respon Gibran Soal Anies-Ganjar Minta Didiskualifikasi Paslon 02: Apa Minta Diulang Sampai Menang?
"Ini terpampang secara nyata di depan kita semua, kita menyaksikan dengan keprihatinan mendalam, serangkaian penyimpangan yang telah mencoreng integritas proses demokrasi kita," sambungnya.
Anies lantas menyebutkan sejumlah penyimpangan atau kecurangan yang telah terjadi di Pilpres 2024.
Menurutnya, kecurangan-kecurangan itu telah mencoreng integritas proses demokrasi yang ada di Tanah Air.
Di mana, independensi yang seharusnya menjadi pilar utama, malah tergerus akibat adanya intervensi kekuasaan.
Intervensi kekuasaan yang dimaksud Anies itu, seperti penggunaan institusi negara untuk memenangkan salah satu pasangan calon (paslon) di Pilpres.
Bahkan, kata Anies, aparat daerah pun sampai diberi imbalan untuk memengaruhi arah politik masyarakat.
"Mulai dari awalnya, independensi yang seharusnya di pilar utama penyelenggaraan Pemilu telah tergerus akibat intervensi kekuasaan yang tidak seharusnya terjadi," ungkap Anies.
"Di antara penyimpangan yang kita saksikan adalah penggunaan institusi negara untuk memenangkan salah satu paslon yang secara eksplisit tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan," beber Anies.
"Terdapat pula praktik yang meresahkan, di mana aparat daerah mengalami tekanan bahkan diberikan imbalan untuk memengaruhi arah pilihan politik," katanya.
Anies juga membeberkan penggunaan bantuan sosial (bansos) dari negara yang seharusnya untuk rakyat, justru digunakan sebagai alat untuk memenangkan salah satu paslon.
Baca juga: Beri Sinyal Gabung Kubu Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Ucapkan Terima Kasih ke Ganjar-Mahfud
"Bantuan sosial yang sejatinya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat, malah dijadikan sebagai alat transaksional untuk memenangkan salah satu calon," katanya.
Tak hanya sampai situ, Anies bahkan menyebutkan intervensi kekuasaan juga merambah ke Mahkamah Konstitusi.
Lembaga yang seharusnya berperan menjadi benteng pertahanan terakhir demi menegakkan demokrasi itu justru terancam oleh intervensi.
"Bahkan intervensi ini sempat merambah hingga pemimpin Mahkamah Konstitusi," tutur Anies.
"Ketika Mahkamah Konstitusi seharusnya berperan sebagai benteng pertahanan terakhir, menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, terancam oleh intervensi."
"Maka pondasi negara kita, pondasi demokrasi kita berada dalam bahaya yang nyata," ungkap Anies.
Sebagai informasi, berdasarkan jadwal di laman resmi MK, sidang pemeriksaan pendahuluan terbagi dalam dua sesi.
Sesi pertama yakni pukul 08.00 WIB untuk perkara nomor 1 yang diajukan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Kemudian, pukul 13.00 WIB untuk perkara nomor 2 yang diajukan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (Tribunnews.com/Rifqah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Anies Baswedan
Anies tuding aparat daerah tidak netral
Anies Ganjar gugat hasil pilpres
Anies kalah pilpres
TribunBreakingNews
Prabowo Ultimatum Orang yang Tidak Mau Bergabung Jangan Mengganggu, Ganjar Buka Suara |
![]() |
---|
Kesibukan Ganjar-Mahfud Pasca Kalah di Pilpres 2024, Ganjar Berpolitik, Mahfud Balik Kampus |
![]() |
---|
Meski Bersahabat dengan Prabowo Subanto, Surya Paloh Mengaku Sungkan untuk Minta Jatah Menteri |
![]() |
---|
Beredar Versi Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Sri Mulyani Hingga Hotman Paris, Ini Kata Gerindra |
![]() |
---|
Tembok Tebal yang Menghalangi Koalisi PDIP dengan Prabowo Bernama Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.