Pilkada Kabupaten Tangerang
Satu-satunya Calon Wanita di Pilbup Tangerang, Intan Nurul akan Tambah BLK untuk Tekan Pengangguran
Berpasangan dengan Maesyal Rasyid, Intan Nurul memiliki segudang ide cemerlang, untuk memajukan Kabupaten Tangerang.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
Laporan Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Intan Nurul, mengukir sejarah sebagai satu-satunya calon wanita pada kontestasi Pilkada di Kabupaten Tangerang.
Berpasangan dengan Maesyal Rasyid, Intan Nurul memiliki segudang ide cemerlang, untuk memajukan Kabupaten Tangerang.
Dimulai dari isu pengangguran, pendidikan, hingga permasalahan administrasi, menjadi prioritas dalam program Maesyal-Intan.
Isu pengangguran contohnya, Intan mengaku akan menambah Balai Latihan Kerja (BLK) yang bisa dimanfaatkan oleh para Gen Z dan usia produktif yang belum memiliki pekerjaan.
Bahkan, dirinya akan membuat BLK mobile, yang memungkinkan bisa mendatangi komunitas secara langsung ke tempatnya.
Terkait masalah pendidikan, Intan Nurul mengatakan akan memberikan subsidi ke beberapa sekolah swasta agar masyarakat Kabupaten Tangerang bisa bersekolah, baik di negeri maupun di swasta secara gratis.
Lebih lanjut, Intan juga mengaku akan mengatasi masalah administrasi di Kabupaten Tangerang.
Yang mana, dirinya akan mengembalikan seluruh pelayanan administrasi di kecamatan.
Hal itu bertujuan agar layanan administrasi bisa cepat selesai dan mudah dijangkau masyarakat.
Tak hanya itu, Intan juga mengatakan akan membuat pelayanan pembuatan KTP secara drive thru di kecamatan, untuk lebih memudahkan masyarakat.
Program dan ide cemerlang demi memajukan Kabupaten Tangerang itu, dipaparkan Intan Nurul dalam wawancara ekslusif dengan TribunTangerang.com (Warta Kota Network) di Kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, pada Senin (7/10/2024).
Berikut petikan wawancara ekslusif Calon Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul bersama Tim TribunTangerang.com;
Kesibukannya di sela-sela masa kampanye?
Kalau kesibukan setiap hari pasti kita menyapa warga di dapil, di Kabupaten Tangerang khususnya, itu biasanya jadwalnya sudah diatur sama tim, nah kebetulan hari ini agak luang
Kenapa ibu maju di Pilkada 2024?
Sebetulnya kemarin saya kan ikut kontestasi di Pileg 2024, sebelumnya saya 2 periode di Kabupaten Tangerang 2004-2014, habis itu saya istirahat, tapi di lapangan saya masih tetap berkecimpung di organisasi dan melakukan kegiatan, enggak tahu kenapa enggak bisa lepas dari masyarakat Kabupaten Tangerang. Niatan untuk maju awalnya enggak ada ya, saya ngukutin mengalir aja, karena yang saya lakukan itu betul-betul dari hati, aktif di berbagai kegiatan lah. Tapi sejalan dengan waktu, harapan masyarakat itu ternyata banyak. Pak Zaki sendiri kan tidak berambisi harus ada yang melanjutkan dari keluarga kami, tapi sejalan dengan waktu sebelum beliau berakhir masa jabatan, banyak masukan dari ulama, terutama dari tokoh masyarakat, bahwa ini harus berkelanjutan, dan yang paling memungkinkan maju ya saya, cuma harus didampingi, sempat ngobrol, kalau saya memang lebih cocok berdampingan dengan birokrat. Terus kenapa maju, karena sepanjang sejarah di Kabupaten Tangerang belum pernah ada unsur pimpinan ini perempuan
Yang bisa dilihat dari kepemimpinan bapak dan kakak apa?
Banyak, terutama ayah, bapak saya itu kan bupati 2 periode, 2004, 2013 saya masih mengalami mendampingi bapak jadi Bupati, dan saya masih di DPRD, jadi banyak hal yang selalu kita diskusikan, terutama masalah kebijakan yang berpihak dengan masyarakat, waktu saya di DPRD itu, kebijakannya bapak saya adalah memberikan insentif kepada guru ngaji, yang sampai sekarang dilanjutkan oleh pak Zaki, kenapa diberi insentif? Anak-anak kita itu perlu dibina secara agama dan adab, kenapa guru, karena guru ngaji itu yang paling jarang diperhatikan, dalam arti mereka ikhlas ngajar di kampung-kampung tapi enggak tersentuh dari pemerintah. Jadi bentuk insentif itu perhatian pemerintah terhadap guru ngaji di Kabupaten Tangerang. Jadi pelajaran saya banyak, apalagi orangtua saya ini sangat dekat dengan ulama, jadi banyak ulama-ulama besar di Kabupaten Tangerang itu selalu mengingat apa yang bapak saya lakukan, pak Zaki dan saya selalu menjaga silaturahmi, baik itu dengan tokoh masyarakat, dengan ulama, dan masyarakat yang memang selalu berhubungan dengan keluarga saya, jadi saya turun itu, saya enggak pernah dengar bicara jelek tentang orangtua saya, tentang pak Zaki, jadi warisan yang diturunkan kepada kita adalah silaturahmi, yang harus dijaga sampai sekarang

Kalau dulu, Tangerang itu kan terdiri dari 36 Kecamatan, luas sekali Kabupaten Tangerang pada saat sebelum kita pisahkan dengan Tangsel, karena saya bagian dari pansus pemekaran wilayah saat itu, problemnya adalah ketika soal porsi pembangunan, jadi Tangsel ini kan mendapatkan porsi pembangunan lebih banyak ketimbang wilayah yang pajak penghasilannya rendah, jadi waktu itu dimekarkan, sekarang ini permasalahannya bukan ketimpangan, tetapi urusan lingkungan hidup, pencemaran lingkungan, sampah, pak Zaki ini sudah berusaha menyelesaikan sedikit demi sedikit, salah satunya membuat konservasi mangrove yang ada di Ketapang. Karena mangrove ini bisa menyerap karbon luar biasa. Nah rencana kita akan melanjutkan pembangunan taman mangrove di 3 Kecamatan lagi. Lalu kita juga akan membuat pusat konservasi tanaman bambu. Karena bisa menyerap karbon dua kali lebih besar dari mangrove, nah rencananya akan bikin itu di Kecamatan Solear. Nah selain permasalahan lingkungan hidup, sampah pun menjadi skala prioritas di pemerintah 2024-2029. Jadi sampah ini kita sudah sisa 5 hektare, jadi 3 tahun ke depan, ini sampah sudah menggunung, open dumping ini kan sistem yang menurut saya kurang sehat juga, jadi kita memang harus cari teknologi yang pas penerapannya, supaya di Kabupaten Tangerang, ini jadi zero waste. Cuma tidak semudah itu, dari zaman pak Zaki sudah ada yang namanya kurasaki, mengurangi sampah plastik, anak-anak bawa makan sendiri, bawa tumbler, tapi cuma sebatas sekolah, merubah mindset itu kan tidak mudah, sekarang aja saya lihat banyak banget orang yang buang sampah di jalan, malah ada yang di pembatas jalan, saya enggak tahu bagaimana pola pikirnya mereka. Ini yang saya dan Pak Maesyal akan tindak serius
Soal wilayah utara, ada pemekaran wilayah, sejauh ini bagaimana?
Sebetulnya pemekaran wilayah di Kabupaten ini, yang memungkinkan adalah Tangerang Tengah, ini sejak terakhir saya di DPRD, kajiannya sudah dibahas, dan ini kajiannya sudah masuk, cuma moratorium dadi pusat belum dicabut, jadi belum ada progres, tapi yang memungkinkan dimekarkan adalah Tangerang Tengah. Wilayah utara ini on proses, karena secara infrastruktur dan lain-lain, belum semua memadai, kalau yang di tengah ini kan sudah memadai. Mirip Tangerang Selatan dulu. Cuma ke depannya Kabupaten induk, khawatir enggak kehilangan PAD?. Kita kan sebagai Kabupaten induk, harus berpikir, Kabupaten Tangerang ini kan harus mempersiapkan diri, jadi wilayah pemukiman dan jasa, karena 1.000 industri ini sudah mulai menurun, lebih banyak industri yang tutup dan pindah ke Jawa Tengah, karena label cost mereka lebih rendah. Artinya sebuah pemerintahan itu harus adaptif terhadap kondisi yang ada. Kita tidak bisa harus jadi kota industri, karena ada pergeseran itu ya kita adaptif dengan perkembangan sekarang, yang terjadi adalah berapa tempat ini sudah dibangun sebagai kota satelit sendiri. Ke depannya kita enggak terlalu khawatir karena potensi PAD di Kabupaten Tangerang itu masih banyak, jadi gimana kita menggalinya aja ke depan

Yang paling besar dari mana?
Jasa, pemukiman dan jasa. Kalau wisata alam, kita masih masalah pengelolaan, seperti Tanjung Pasir di Teluknaga, itu kan tidak bisa dikelola, karena di bawah Angkatan Laut. Lalu Pulau Cangkir, itu masih berada di bawah naungan Provinsi Banten dan AL. Jadi kita enggak bisa merevitalisasi itu. Yang bisa dilakukan pemerintah itu hanya memperbaiki infrastruktur ke arah sana. Lalu ada Tebing Godzila, sebetulnya itu wisata alam yang ditinggalkan bekas galian pasir, memang secara pemandangan itu bagus, itu enggak bisa dikelola pemerintah karena warga di sana kita belum tau, sebetulnya lahannya lahan siapa, pernah juga dibangun dari CSR, toilet yang rapi, habis dicolongin, mesin airnya, nah ini yang harus menjadi perhatian kita, bagaimana pemerintah daerah bisa mengatur atau membuat peta pariwisata, sehingga itu bisa jadi pemasukan untuk Kabupaten Tangerang. Kita juga punya wisata Makam Solear, itu kemarin saya ke sana, itu enggak terurus dengan baik, ini yang harus kita cari tahu, apakah itu bisa dikelola dengan baik oleh Kabupaten Tangerang atau tidak
Bagaimana dengan nasib Gen Z, tidak sedang bersekolah, tidak sedang menjalani pelatihan, ini konsern Maesyal-Intan bagaimana?
Usia produktif di Kabupaten Tangerang itu kurang lebih hampir 30 persen, artinya kalau lagi booming masalah bonus demografi, artinya kita juga harus mengetahui, bonus demografi itu bisa jadi positif atau malah negatif. Positifnya adalah banyak sekali usia produktif yang bisa dimanfaatkan di Kabupaten Tangerang. Tapi negatifnya kalau kita pemerintah tidak menyiapkan wadahnya, mereka jadi pengangguran, nah yang kita harus sikapi, saya punya rencana, kita punya Graha Pemuda, itu gedungnya tidak terawat, nah kita akn rubah ini menjadi pusat kegiatan anak-anak muda di Kabupaten Tangerang. Tapi kita bangunnya jangan seperti gedung sekolah yang kaku, tapi lebih Instagramable. Kita itu punya beberapa organisasi kepemudaan, mungkin mereka bertempat di sana, ya organisasi kepemudaaan yang bisa kita tempatkan di sana, kita bikin panggung pementasan, di sana ada bisnis yang dilakukan pemuda di sana, kita serahkan pengelolaannya kepada mereka. Jadi mereka itu ada wadahnya, ke depannya seperti itu. Kalau BLK ini kita bangun baru dua. Nanti ke depan kebijakan pemerintah daerah, bahwa mereka merekrut sekian persen dari warga lokal untuk bekerja di PIK 2, dan membuat BLK mobile, jadi ada mobil yang melayani pelatihan untuk pemuda di Kabupaten Tangerang. Mobile BLK ini bisa mendatangi komunitas langsung ke tempatnya
Sebagai perempuan akan konsern di bulan Juli, ini programnya apa?
Sebetulnya kalau menambah unit sekolah baru kan enggak mudah, pertama lahan kita ada apa enggak. Lahan itu jauh dari jangkauan atau tidak, lalu jumlah anak yang usaianya sekolah di sana itu mencukupi atau tidak. Enggak mungkin juga kita bikin sekolah baru, ternyata enggak ada yang masuk gitu lho, usianya enggak masuk ke situ. Kalau menambah unit ruangan mungkin iya. Tapi kita pinya badan sekolah swasta yang tergabung asosianya, ini akan kita optimalkan, sekolah swasta di Kabupaten Tangerang itu kan banyak, rencana mungkin kita akan subsidi sekolah swasta yang akan kita cek gradenya untuk masyarakat sekitar, karena zonasi tidak bisa diterima di sekolah negeri, mereka bisa masuk sekolah gratis
Terkait Pilkada, ada satu calon independen dan satu pasangan lain yang diusung partai eks penguasa, gimana?
Saya sih enggak mengganggap semuanya ringan ya, karena mereka juga punya program yang mereka tawarkan untuk masyarakat. Jadi keunggulan kita adalah saya adalah calon perempuan sendiri yang mengusung kesetaraan gender. berarti selama ini di Kabupaten Tangerang belum ada pemimpin perempuan, saya juga nggak mau perempuan ini dipandang sebelah mata. Hanya sebagai pelengkap kota aja kalau di pemilihan legislatif kan harus ada kuota perempuan 30 persen. Saya enggak mau cuma pelengkap kuota, tapi kita nggak berdaya. Maksudnya kita mau nunjukin bahwa pemerintah Kabupaten Tangerang ini dalam kesetaraan gender bisa melihat bahwa perempuan di Kabupaten Tangerang bisa diberdayakan, selebihnya mungkin programnya hampir sama
Kalau persiapan debat bagaimana?
Persiapan debat ini saya sebetulnya mau meeting kita harus mengatakan kira-kira program kita seperti apa karena saya meyakini kalau visi misi memang keluar dari pikiran kita dari hati kita memang kita yg membuat itu visi-misi apapun pertanyaan dari lawan insya Allah bisa kita jawab karena murni dari pikiran kita kecuali visi misi itu dibuat apal cangkem, kalau pertanyaan lawan ada meleset sedikit jadi bingung padahal koteksnya sama, ini akan kita matangkan sama Pak Maesyal, apa yang perlu kita garis bawahi kita tahu, akan bertanya seperti apa itu aja yang kita matangkan. Supaya masyarakat Kabupaten Tangerang juga yakin sama kita bahwa apa yang kita Tawarkan ke masyarakat program-program kita ini bukan cuma omong kosong, tapi saya dan Pak Maesyal ini sudah menghitung lalu kebutuhan masyarakat apa dan lain-lain
Jika nanti terpilih kemana masyarakat akan menagih apakah akan membuka forum?
Kalau bahasanya Pak Zaki Ini kan bahasanya belanja masalah beliau ini kita sapa warga kelapangan kita belanja masalah dalam arti kita baca kira-kira masalah di Kabupaten Tangerang ini apa, kemarin kan pemerintahan Pak Zaki terhambat pembangunan karena covid. Siapa sih yang tahu covid ini bakal menyerang seluruh dunia sampai kita stand by di rumah berbulan-bulan mungkin 3 tahun itu Pak Zaki stuck. Lalu sisa 2 tahun terakhir ini pembangunan belum maksimal makanya saya dan Pak Maesyal, kita akan tetap turun ke masyarakat dan saya sudah bilang 100 hari program pertama kita kita harus bisa menghilangkan kemacetan. Paling tidak mengurangi kemacetan di tempat-tempat yang kita kunjungi aja tidak nyaman apalagi masyarakat, karena saya bilang saya tidak turun menempatkan diri saya sebagai warga Kabupaten Tangerang, sehingga apa yang kita rasakan semua warga dirasakan, yang kedua kita harus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, mau nggak mau seperti itu, Dishub kita memang personilnya mungkin kurang Satpol PP juga mungkin kurang taring, jadi memang harus sama mereka dahulu ke depannya mau nggak mau kita harus tegas bukan masalah kita harus banyak proyek strategis nasional. Yang ketiga urusan masalah banjir atau lampu jalan yang masih gelap belum banyak PJU, jalan rusak, karena menurut saya masyarakat itu akan merasakan perubahan ketika hari-hari yang ditemui membosankan dan menjadi masalah buat mereka itu bisa terurai
Bagaimana cara mengatasi permasalah administrasi di Kabupaten Tangerang?
Ke depan saya akan mengembalikan semuanya ke Kecamatan, kita juga akan bangun Mal pelayanan publik dua titik lagi yang pertama di Citra Raya luar biasa agak membantu, nanti kita juga akan bangun di Kosambi, di daerah Utara dan ditengah antara di Supermall atau di Summarecon supaya warga di sini juga nggak terlalu jauh, kita akan kembalikan ke Kecamatan, sekarang harus kita kembalikan lagi Kecamatan karena kemarin ditaruh di dinas antre nya gila-gilaan. Ke depan ada beberapa Kecamatan yang kita bikin drive thrue, digitalisasi di Kabupaten Tangerang itu masih di tengah jalan, karena hampir 50 persen penduduk Kabupaten itu penduduk tradisional yang belum paham cara menggunakan aplikasi jadi ya kita harus ada kasih dengan hal seperti itu. Pemerintahan yang harus mengurus. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Pilkada Kabupaten Tangerang
Jadi Pemenang Pilkada 2024, Pasangan Maesyal-Intan akan Dilantik di IKN pada 6 Februari 2025 |
![]() |
---|
Breaking News: KPU Tangerang Tetapkan Maesyal Rasyid-Intan Nurul sebagai Pemenang Pilbup Tangerang |
![]() |
---|
Unggul di Pilkada Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid Gelar Tasyakuran Bersama Relawan |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Tangerang Ungkap Belum ada Gugatan Pilkada 2024 ke MK Jelang Penutupan Tahapan |
![]() |
---|
Maesyal-Intan akan Gelar Syukuran Akbar usai Unggul Hitung Cepat Pilkada 2024 Kabupaten Tangerang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.