Pilkada Banten

Jelang Pilkada Serentak 27 November 2024, Andra Soni Doa Bersama Bareng Relawan

Menjelang Pikada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, calon Gubernur Banten Andra Soni memilih doa bersama bareng relawan.

Editor: Joko Supriyanto
istimewa
Menjelang Pikada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, calon Gubernur Banten Andra Soni memilih doa bersama bareng relawan. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Menjelang Pikada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, calon Gubernur Banten Andra Soni memilih doa bersama bareng relawan.

Acara doa bersama yang di selenggarakan di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan juga dihadiri Ribuan relawan bison

"Pada hari ini kami melakukan doa bersama untuk kemenangan pasangan Andrasoni-Dimyati bersama gerakan rakyat Indonesia bersatu untuk menjadi Banten satu,"ujar Ginka febrianti Ginting, selaku kordinator nasional bison.

Walaupun ditengah hujan deras antusias para relawan dan masyarakat yang hadir dalam doa bersama ini cukup besar,selain doa bersama juga ada pertunjukan barongsai untuk menghibur para relawan bison.

"kami selain doa bersama untuk kemenangan Andrasoni-Dimyati juga memperkenalkan sejumlah program andrasoni-dimyati terutama sekolah gratis dan bebas korupsi,"jelasnya.

Sebelumnya Calon Gubernur nomor urut dua, Andra Soni menggelar kampanye terbuka di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Baca juga: Gelar Senam Sehat, Ribuan Warga Apresiasi Program Sekolah Gratis Calon Gubernur Banten Andra Soni

Dalam acara tersebut, Andra menjelaskan rencana meningkatkan kualitas pendidikan di Tangerang Selatan, dan langsung mendapatkan respon dari masyarakat.

"Tadi saya menyampaikan visi dan misi saya dan kemudian masyarakat tadi merespon beberapa pertanyaan," kata Andra Soni di Kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Dikutip Rabu (30/10/2024). 

Kata Andra Soni, sejumlah warga menyampaikan perhatian mereka mengenai fasilitas pendidikan.

Baca juga: Resmi Deklarasi, Relawan Fanbase Andra Soni-Dimyati Tangerang Raya Siap Menangkan Pilkada 2024

Andra mengakui bahwa, meskipun ada sekolah negeri, namun jumlahnya masih belum mencukupi.

"Pertama terkait dengan sekolah, mereka sangat antusias. Tapi memang kenyataannya sekolah negeri kita memang belum mencukupi, sehingga diperlukan sekolah pembangunan sekolah negeri," kata Andra Soni.

"Namun untuk membangun itu di perlukan waktu 2-3 tahun," imbuhnya.

Sebagai solusi jangka pendek, Andra mengusulkan program sekolah gratis untuk anak-anak yang putus sekolah.

"Oleh karena itu, untuk mengisi waktu itu, kita merencanakan sekolah gratis untuk memutuskan mata rantai, anak-anak yang putus sekolah dan masyarakat merespon positif," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved