Pagar Laut di Tangerang

Nelayan Pantura Tarsin Sebut Pagar Laut di Pesisir Tangerang Bermanfaat untuk Menahan Abrasi

Yang pertama adalah untuk menahan abrasi dan yang kedua menahan pemecah gelombang juga. Dan di sisi lain juga keuntungan dan kemanfaatannya adalah

|
Editor: Joseph Wesly
Istimewa
Tarsin sebut Pagar Laut di pesisir Tangerang bermanfaat untuk menahan abrasi 

Pasalnya kata dia, kapal nelayan berpotensi menabrak pagar dan menyebabkan kerusakan, jika mendekat ke area pagar laut.

"Sekarang lebih menjauh (dari pagat laut) apalagi kalau masuk ke situ, anginnya ya kenceng kan kita takutin nih nabrak sama, takut diomelin," paparnya.

Darsono menuturkan, hasil tangkapan kerang dan udang itu merupakan mata pencahariannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Dia pun mengaku sedih, harus kehilangan pekerjaannya, karena adanya pagar misterius tersebut.

"Ya kan hasil kita cari di pinggir-pinggir itu buat makan. Cuma buat makan. Sekarang kalau ada pagar laut udah gabisa lagi, nah angin kenceng kan kita susah buat ke tengah. Makanya sekarang nganggur total jadi gabisa kepinggir," ungkapnya.

Sepengetahuan Darsono, pagar laut itu telah dibangun kurang lebih selama 8 bulan, yakni pada Agustus 2024.

Baca juga: Misteri Pagar Laut 30 Km di Tangerang Tak Berizin: KKP Selidiki Pemilik dan Tujuan Dibuat?

"Lewatnya satu susah, terus biasanya kita nebar jaring ke pinggir, cuma sekarang nggak bisa. Soalnya kan pagarnya nggak lurus. Di pinggirnya kan dikasihin lagi (berbentuk zig-zag)," jelasnya.

Mirisnya, nelayan di sekitar pantai juga tak diberikan informasi soal adanya pemasangan pagar laut tersebut.

Para nelayan pun tak mengetahui, kapan dan untuk apa pagar laut itu dibangun.

"Misalnya kita mau lari ke Tanjung Kait, kan biasanya kita udah keluar langsung lurus, sekarang belok. Enggak bisa masuk ke pinggir lagi, takut nabrak," kata Darsono.

"Karena kalau orang kecil takut kena denda kan katanya itu pembangunan pemerintah, jadi kita agak jauhan dikit (berjalan memutar)," tambahnya.

Darsono pun hanya bisa pasrah, dan menilai jika nelayan merupakan orang kecil, sehingga tak bisa berbuat banyak.

"Tapi kalau pemerintah mau dibikin apa ya gimana lah, terserah lah. Orang kecil mah enggak bisa apa-apa, namanya kita orang kecil," ungkapnya. (m41)
 

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved