2 Tip Memilih Kue Keranjang yang Bagus, Pilih Warna dan Tekstur Seperti Ini

Kue keranjang yang disebut juga kue bakul, dodol Tionghoa, dodol Cina atau jenang yang disebut juga sebagai nian gao dalam bahasa Hokkien.

Editor: Joseph Wesly
Tribun Tangerang/Yulianto
Kue keranjang bermerek Ny Lauw Kim Wie siap dikemas dan dipasarkan ke konsumen. 

Ia menambahkan, kue keranjang yang konsistensinya keras dapat dilunakkan. Caranya,  kukus sebentar di dalam kukusan, kemudian kue keranjang akan kembali kenyal.

Asal Usul

Cerita asal-usul kue keranjang Kue keranjang awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, tetapi perlahan berubah menjadi makanan khas di festival musim semi.

Menurut cerita, kue keranjang berasal dari daerah Suzhou, dan telah ada sejak sekitar 2.500 tahun silam.

Kala itu, China masih terpecah-pecah menjadi beberapa kerajaan, yang sewaktu-waktu dapat berlangsung perang.

Suzhou adalah ibu kota Kerajaan Wu, yang dikelilingi oleh benteng kokoh untuk melindungi dari serangan musuh.

Kehadiran benteng sedikit mengusir rasa cemas semua orang di ibu kota akan kemungkinan perang, kecuali Perdana Menteri Wu Zixu.

Dia berkata kepada para pengawalnya, "Perang tidak bisa dianggap remeh. Tembok yang kokoh memang melindungi kita. Namun, bila musuh mengepung kerajaan kita, tembok juga menjadi penghalang untuk melarikan diri atau mencari makanan.

Apabila kelak sesuatu yang buruk terjadi, ingatlah untuk menggali lubang di bawah tembok itu."

Beberapa tahun kemudian, setelah kematian Wu Zixu, perkataannya menjadi kenyataan. Banyak orang mati kelaparan karena kehabisan pasokan pangan saat ibu kota dikepung oleh musuh.

Para pengawal kerajaan lantas teringat pesan dari Zixu untuk menggali tanah di bawah tembok benteng.

Mereka terkejut ketika menemukan dinding benteng di bagian bawah dibangun dengan menggunakan bata yang dibuat dari tepung ketan dan gula.

Makanan inilah yang menyelamatkan banyak nyawa dari kelaparan. "Bata" itulah yang kemudian disebut-sebut sebagai asal-usul nian gao atau kue keranjang.

Sejak saat itu, orang mulai membuat nian gao setiap tahun untuk memperingati jasa Wu Zixu.

Lama-kelamaan, kue ini menjadi kudapan umum dan lazim disajikan ketika tahun baru.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved