Elpiji 3 Kilogram Langka

Kebijakan Bahlil Belum Terlaksana, Pangkalan Gas 3 Kg di Cibodas Kota Tangerang Masih Dipadati Warga

antrean sejumlah warga kembali terjadi di pangkalan Budi Setiawan yang berada si Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
GAS MELON LANGKA - Antrean pembelian gas LPG 3 kg di pangkalan Budi Setiawan yang berada si Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Rabu (5/2). (TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)   

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Satu hari pasca didatangi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, masyarakat Kota Tangerang masih kesulitan untuk membeli gas LPG 3 kilogram (kg).

Pasalnya antrean sejumlah warga kembali terjadi di pangkalan Budi Setiawan yang berada si Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Salah seorang warga Cibodas, Dewi memutuskan datang ke pangkalan tersebut lantaran belum mendapatkan gas elpiji subsidi tersebut sejak kemarin.

"Saya kemarin antre disini belum dapat kebagian gas LPG 3 kilogramnya, makanya hari ini datang lagi buat kebutuhan jualan nasi goreng lagi," ujar Dewi, Rabu (5/2/2025).

Senada dengan Dewi, warga yang mengantre lainnya Ridwan, mengaku belum menemukan gas LPG 3 kg di warung eceran pada sekitar rumahnya.
 
Oleh karena itu ia dan istrinya memutuskan datang ke lokasi pangkalan yang berada di tepi Jalan Palem Raya tersebut.

"Warung dekat rumah saya masih belum ada yang jual gas 3 kg, katanya emang pengecer belum ada stoknya kalau untuk sekarang ini," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia mengubah kebijakan penjualan gas LPG 3 kilogram untuk masyarakat hanya melalui pangkalan.   

Hal tersebut dilakukan menyusul timbulnya kekacauan akan pembelian gas elpiji bersubdi itu di berbagai daerah, termasuk Kota Tangerang.

Dengan demikian pengecer ataupun warung kelontong dapat kembali menjual LPG berwarna hijau yang kerap disebut gas melon itu secara langsung kepada warga.

"Mulai hari ini pembelian gas LPG 3 kg bisa kembali dilakukan lewat pengecer agar lebih dekat ke masyarakat," ujar Bahlil kepada awak media di Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025) kemarin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, mulai hari ini seluruh warung pengecer gas LPG 3 kg statusnya ditetapkan menjadi sub-pangkalan.

Dinaikannya status tersebut bertujuan agar harga gas di pasaran bisa langsung dipantau oleh negara dan tidak ada lagi oknum yang mempermainkan harga gas yang disubsidi oleh pemerintah.

"Tentu penjualannya dengan harga yang kami kontrol, agar harga (di pengecer) tidak dinaikkan semau-maunya," kata dia.

Menurutnya, harga di sub-pangkalan ataupun pengecer gas elpiji 3 kilogram maksimal seharga Rp 19.000 per tabung.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved