Elpiji 3 Kilogram Langka

Sudah 2 Minggu Kosong, Pengecer di Pondok Aren Keluhkan Pasokan Elpiji 3 Kilo Belum Datang Juga

Belum ada jual gas, kalau dari pangkalan, katanya harus nunggu surat dulu baru bisa ngecer gas lagi, tapi kurang tau surat apa yang dimaksud

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
PENGECER ELPIJI- Rusdi pedagang warung Madura di kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan ditemui Kamis (6/2/2025) mengaku belum mendapatkan pasokan elpiji 3 kilogram. Padahal pada Selasa (4/5/2025) Prabowo sudah meminta pengecer kembali boleh menjual gas subdisi. (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico


TRIBUNTANGERANG.COM, PONDOK AREN - Warung sembako di Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengeluhkan belum terdistribusikannya pasokan gas 3 kilogram ke tokonya, Kamis (6/2/2025).

Kekosongan pasokann gas ini masih terjadi usai Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia agar elpiji 3 Kg tetap bisa dijual oleh pengecer.

Rusdi pemilik warung mengatakan masalah tidak tersedianya gas bersubsidi di warungnya dikarenakan menunggu surat resmi diberikan kepada Pangkalan Gas.

"Belum ada jual gas, kalau dari pangkalan, katanya harus nunggu surat dulu baru bisa ngecer gas lagi, tapi kurang tau surat apa yang dimaksud," kata Rusdi saat ditemui TribunTangerang.com di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Kamis (6/2/2025).

Rusdi menceritakan bahwa kekosongan pasokan gas melon di warungnya telah berlangsung selama lebih dari dua minggu terakhir.

Baca juga: Daftar 75 Alamat Pangkalan Resmi Gas LPG 3 Kg di Balaraja Kabupaten Tangerang

Pada momen ini, Rusdi mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana cara untuk mendapatkan pasokan gas atau menjadi sub pangkalan resmi.

"Saya belum tau pasti seperti apa, karena kita juga belum dapat suratnya. Cuma bilang dari pengecernya doang untuk tunggu surat dulu," kata pria yang sudah 2 tahun memiliki warung sembako ini.

Ia mengungkapkan kebingungannya mengenai kurangnya informasi terkait distribusi gas atau prosedur untuk menjadi subpangkalan

"Kalau di warung belom ada info-info buat surat sih, jadi gas belum tersalurkan," pungkasnya. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved