ART dan Sopir Kompak Kuras Harta Majikan Senilai Rp 800 Juta, Uang Dikirim ke Kampung dan Beli Mobil

Tidak sendirian, K beraksi bersama G (28) untuk menikmat uang curian tersebut. Pria tersebut adalah rekan kerja di rumah korban. Sehari-hari G bekerj

Editor: Joseph Wesly
Shutterstock
CURI UANG MAJIKAN- Ilustrasi aksi pencurian. ART dan sopir kompak curi uang majikan di rumah majikannya di Taman Grisenda, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (9/2/2025). (Shutterstock). 

TRIBUN TANGERANG.COM, PENJARINGAN- Seorang Asisten Rumah Tangga (ART) berinisial K (52) diciduk anggota reskrim Polsek Metro Penjaringan.

Wanita paruh baya ini ditangkap karena menguras harta majikannya warga Taman Grisenda, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Tidak sendirian, K beraksi bersama G (28) untuk menikmat uang curian tersebut.

Pria tersebut adalah rekan kerja di rumah korban. Sehari-hari G bekerja di rumah korban sebagai sopir.

Tak tanggung-tanggung, kedua berhasil menguras harta majilannya senilai Rp 800 juta.

Uang tersebut dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, mengirim ke kampung halaman hingga membeli mobil.

Keduanya beraksi dengan cara mencuri mata uang asing milik majikannya kemudian menukarnya ke Money Charger.

Aksi keduanya terbongkar setelah sanf majikan melaporkan kehilangan uang di rumahnya.

Ternyata keduanya sudah lama berkomplot melakukan aksi tersebut.

Keduanya diketahui telah lama berkomplot demi menguras harta majikan.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Arief Ryzki, melansir Antara mengaku telah mengamankan kedua pelaku.

"Kedua pelaku berkomplot mencuri uang tunai dan perhiasan majikan yang kerugiannya mencapai Rp 800 juta," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Arief Ryzki, melansir Antara, Minggu (9/2/2025).

Pelaku utama dalam komplotan ini adalah K. Uang tunai asing yang dicuri diberikan kepada G untuk ditukarkan ke mata uang rupiah.

"Dari pengakuan kedua pelaku, mereka sudah 10 kali menukarkan uang di money changer," kata AKP Arief.

Uang tersebut diklaim untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, uang haram juga dikirim ke keluarga mereka secara rutin yang ada di kampung halaman.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved