Buntut Kematian Andika Lutfi, Kemen PPPA Menduga Ada Pihak yang Sengaja Libatkan Anak dalam Demo

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA- Kasus Meninggalnya pelajar asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, bernama Andika Lutfi Fala (16) usai ikut aksi unjuk rasa di DPR RI, tengah menjadi sorotan.

Sejumlah pihak, mulai dari pejabat daerah hingga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming memberikan perhatian terhadap keluarga Andika Lutfi.

Tal terkecuali Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Arifah Fauzi yang juga mengunjungi rumah duka Andika Lutfi, di Puri Bidara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (3/9/2025).

Usai menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban, Arifah mengaku sangat menyayangkan peristiwa pilu ini menimpa Andika Lutfi.

Melihat banyaknya anak yang jadi korban, dia pun menduga ada oknum yang sengaja melibatkan anak dalam aksi unjuk rasa.

Arifah mengaku pihaknya mendapatkan informasi soal adanya modus ajakan kepada para pelajar untuk mengikuti aksi demonstrasi dengan dalih menonton konser ataupun pertandingan sepak bola.

Ajakan yang menjebak kalangan pelajar itu disebarkan melalui aplikasi pesan singkat.

"Kami mendapatkan informasi bahwa ini ada ajakan melalui WA, ada yang ngajak nonton konser, nonton bola, tapi ternyata anak anak ini diberhentikannya di tempat tertentu," ucap Arifah.

Baca juga: Dinas DP3A Kabupaten Tangerang Sayangkan Andika Lutfi Falah Meninggal Setelah Ikut Aksi Demo DPR RI

Atas hal itu, Arifah akan berkoordinasi dengan sejumlah organisasi masyarakat perempuan untuk mensosialisasikan soal pengawasan terhadap anak-anak agar tidak mengikuti aksi demonstrasi.

"Kami berkoordinasi dengan ormas-ormas perempuan untuk semua menjaga anak-anaknya, menjaga keluarganya untuk tidak keluar rumah sampai waktu tertentu, sehingga kondisi menjadi lebih baik," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Ketua RT 02, Sugiono menjelaskan peristiwa itu bermula ketika Andika diajak temannya untuk ikut aksi di DPR RI, Kamis (28/8/2025).

Andika yang masih berada di sekolah pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang lebih dulu, dengan alasan ingin mengantar sang ibu berobat.

Tanpa sepengetahuan keluarga dan gurunya, Andika bersama temannya kemudian berangkat ke DPR RI untuk ikut aksi unjuk rasa.

"Kebetulan almarhum sekolah, izin ke pihak sekolah untuk mengantar ibunya berobat. Setelah itu pihak sekolah telpon, menghubungi (ke keluarga) dan Andika memang tidak kembali," ungkapnya.