Ujaran Kebencian
KRONOLOGI Mantan Panglima Laskar FPI Diduga Terlibat Aniaya Muhammad Kece Versi Kuasa Hukum
Maman turut terlibat dalam penganiayaan yang dilakukan terpidana kasus red notice Irjen Napoleon Bonaparte, terhadap M Kece.
Mengetahui itu adalah kotoran manusia, seketika Maman langsung meninggalkan lokasi alias kamar tahanan Kece.
Hal itu karena Maman menghindari najis, karena mengetahui yang dilumuri ke wajah Kece adalah tinja.
"Karena tinja, Ustaz Maman tanya kok baunya begini? Karena khawatir kena najis, dia keluar," ucap Sugito.
Baca juga: 56 Pegawai KPK yang Diberhentikan Tak Dapat Pesangon dan Uang Pensiun, tapi Terima THT
Berdasarkan keterangan Sugito, insiden penganiayaan itu terjadi setelah kliennya meninggalkan lokasi tersebut.
Dengan begitu, dirinya memastikan kliennya tidak tahu menahu soal adanya penganiayaan terhadap Kece.
"Jadi Maman pergi gitu, kalau masalah keributannya dia enggak tahu menahu, karena dia udah terlanjur di luar. Keluar, karena bau tinja, jadinya keluar," terang Sugito.
Baca juga: INI Wajah dan Nama 4 Teroris MIT Poso yang Masih Tersisa, Ada Pak Guru
Saat insiden pemukulan terjadi, Maman, kata Sugito, tidak dapat memastikan kedatangan Napoleon.
Sebab, saat Maman mendatangi kamar tahanan Kece, jenderal polisi bintang dua itu sudah ada di dalam.
"Saya enggak tahu, Pak Napoleon-nya udah di dalem, tapi saya engga tahu persis, karena saya tadi enggak nanyain detail soal posisi Napoleon," paparnya.
Baca juga: DAFTAR Lengkap PPKM Jawa-Bali Hingga 4 Oktober 2021, Tak Ada Level 4, Tangerang Raya Masih Level 3
Terpisah, Aziz Yanuar, anggota kuasa hukum Maman Suryadi, tak yakin kliennya turut terlibat dalam insiden kekerasan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap M Kece di Rutan Bareskrim Polri.
Aziz menyebut Maman merupakan sosok yang kerap memberikan nasihat, jika terjadi suatu permasalahan.
"Tidak (yakin), Ustaz Maman itu, nasihat lebih dikedepankan jika menghadapi kemungkaran," ucap Aziz saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 21 September 2021: Dosis Pertama 81.083.498, Suntikan Kedua 46.125.790
Ia akan mengecek terlebih dahulu terkait kabar yang beredar tersebut.
Sebab, kata dia, keterangan dari saksi yang melihat kejadian kekerasan itu, harus kembali dipastikan secara faktanya.
"Ya kita harus lihat faktanya terlebih dahulu, berdasarkan keterangan para saksi."
Baca juga: Kehilangan Pemimpin Usai Ali Kalora Tewas Ditembak, MIT Poso Diyakini Semakin Tak Berdaya