Aksi Terorisme
Sulitnya Memburu Teroris MIT Poso, Polri: Lokasinya Bergunung-gunung, Oksigen Terbatas
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, lokasi pelarian teroris MIT Poso sangat sulit terlacak karena medan yang berat.
Dari insiden baku tembak dengan Ali Kalora itu, Rudy mengatakan, Satgas Madago Raya mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga milik Ali Kalora.
"Barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M16 diduga milik Ali Kalora."
"Dua buah ransel, satu buah bom tarik, satu buah bom bakar, dan lainnya," ungkap Rudy.
Baca juga: Untuk Jadi Presiden dan Wapres Serta Menteri, PDIP Yakin Selalu Ada Campur Tangan yang di Atas
Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengungkapkan, dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso ini, maka DPO teroris Poso yang masih dalam pencarian tim Satgas Madago Raya tersisa 4 orang.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD meminta masyarakat tetap tenang, terkait tewasnya pimpinan MIT Ali Kalora.
Ia mengatakan aparat akan mengumumkannya secara resmi dan memperlihatkan buktinya.
Baca juga: Menko PMK: PTM Jangan Tunggu 100 Persen Peserta Didik Divaksin, Enggak Bakal Buka-buka Itu Sekolah
Mahfud MD mengatakan telah memegang bukti gambar terkait tewasnya Ali Kalora.
Namun, ia enggan menyampaikannya ke publik.
"Nanti diumumkan resmi dan diperlihatkan buktinya oleh aparat," kata Mahfud MD melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Sabtu (18/9/2021).
Baca juga: Masih Ada Waktu 12 Hari, Raja OTT KPK Yakin Jokowi Berpihak kepada 56 Pegawai yang Diberhentikan
Mahfud MD menggambarkan Ali Kalora sebagai sosok buronan yang sadis, karena kerap menyembelih warga di Sulawesi Tengah.
Ia mengatakan, kini Ali Kalora telah tewas ditembak mati Densus 88 Antiteror bersama seorang anak buahnya.
"Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng."
Baca juga: Kepala BMKG: Pantai Pacitan Berpotensi Dilanda Tsunami 28 Meter, Tiba di Darat dalam Waktu 29 Menit
"Setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88."
"Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah."
"Masyarakat harap tenang," cuit Mahfud MD. (Igman Ibrahim)