Virus Corona
Epidemiolog: Covid-19 Bukan Flu, Membiarkannya Menjadi Endemi Bukan Rencana yang Tepat
Fakta ilmiah tentang perkembangan Covid-19 selama dan setelah infeksi atau Long Covid, semakin menunjukkan penyakit ini tidak sama dengan flu.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Dicky Budiman, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, menilai strategi mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi, tidak tepat.
Sebab, fakta ilmiah tentang perkembangan Covid-19 selama dan setelah infeksi atau Long Covid, semakin menunjukkan penyakit ini tidak sama dengan flu.
"Jadi sangat tidak tepat jika kita menganggap ini akan seperti flu dalam artian dampaknya," ujarnya lewat keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).
Baca juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Fadjroel Rachman: Kita Tunggu Pernyataan Langsung dari Presiden
Ia menuturkan, pemikiran membiarkan Covid-19 menjadi endemi akan memiliki banyak dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa.
"Kita benar-benar perlu bekerja sama dengan cerdas dan cermat untuk mengendalikan Covid-19."
"Sekali lagi, ini bukan flu."
Baca juga: KPU Gelar Simulasi Pemilu 15 Mei 2024 Seperti Uslan Pemerintah
"Karena, flu tidak menyebabkan kerusakan organ dan tidak juga memiliki dampak jangka panjang," jelasnya.
Untuk itu, hal yang harus dilakukan dalam mengendalikan virus ini, melalui deteksi yang kuat (3T), dan pencegahan (5M dan vaksinasi), untuk mencegah dampak buruk jangka pendek dan panjang.
"Sekali lagi, membiarkannya menjadi endemi bukanlah rencana yang tepat meski itu akan terjadi secara alami, hingga nanti hanya ada strain yang relatif tidak berbahaya (misalnya seperti flu biasa) yang ada," tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Usulkan Pemilu 2024 Digelar pada 15 Mei, Mardani Ali Sera Nilai Opsi KPU Lebih Baik
Semua pihak, katanya, harus melawan Covid-19 dengan vaksinasi dan tindakan pencegahan penularan yang harus dilakukan setidaknya selama satu dekade.
"Pesan pentingnya, saat ini dan 5 atau 10 tahun ke depan adalah bahwa Covid-19 dalam bentuknya yang sekarang bukan sesuatu yang kita inginkan mewabah."
"Dan saat 5 atau 10 tahun ke depan Covid jadi endemi."
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 28 September 2021: 3.551 Pasien Sembuh, 2.057 Orang Positif, 124 Wafat
"Kita berharap varian yang tersisa tidak berdampak jangka panjang yang merugikan."
"Itu sebabnya baik saat ini dan ke depan pencegahan, promosi kesehatan dan vaksinasi menjadi sangat penting," paparnya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 38.652 orang per 28 September 2021, dan sebanyak 141.709 orang meninggal.