Gubernur Lemhannas: Jangan Gubris Generasi Tua yang Teriak Isu Komunisme, Ditanggapi Makin Jadi
Menurut Agus, generasi tua itu justru tak membawa perubahan lebih maju untuk Indonesia.
Agus juga menyoroti rutinnya isu komunisme muncul setiap mendekati akhir September, setiap tahun.
Menurut Agus, jika isu komunisme hadir dan menjadi ritual tahunan, maka patut dicurigai hal itu sebagai muatan politis kelompok tertentu atau individu.
Hal itu disampaikan Agus dalam dialog Kesaktian Pancasila dan Menjaga NKRI yang disiarkan kanal YouTube Radio Elshinta, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Baleg DPR Ingin Kunker ke Brasil dan Ekuador, Formappi: Sudah Kebelet Pelesiran Ya?
"Kalau kembali menghadirkan sebagai ritual tahunan (isu komunisme), saya curiga bahwa ini mempunyai muatan politis," kata Agus.
Agus beralasan, tema komunisme sangat mudah membangun emosi suatu kelompok atau kelompok lainnya.
Sehingga, tak dipungkiri jika isu itu akan dijadikan alat dalam menggalang emosi kelompok massa.
Baca juga: Per 1 Oktober, Tinggal 280 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran
Ia mencontohkan, bagaimana kelompok salah satu agama yang percaya akan Tuhan.
Sementara, komunisme yang dianggap ateis, tentu akan menimbulkan konflik.
"Karena tema ini, tema yang mudah untuk membangunkan emosi."
Baca juga: Menuju Single Identity Number, Dirjen Dukcapil Minta Masyarakat Mulai Hafalkan NIK
"TNI AD yang memang mempunyai konflik terus menerus dengan komunis," jelasnya.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menuding PKI menyusupi TNI.
Tudingan itu dikaitkan dengan pembongkaran patung tokoh militer di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan patung tiga tokoh yang tadinya ada di Museum Darma Bhakti Kostrad itu, kini sudah tidak ada.
Ketiga patung itu adalah patung Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).
Patung tersebut, kata Dudung, dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI Azmyn Yusri (AY) Nasution pada 2011 sampai 2012.