Kesehatan
5 Diet Terbaik untuk Pria Segala Usia, Bisa Disesuaikan Kebutuhan dan Tujuan
Banyak pilihan pola makan untuk pria, efektif, berkelanjutan, dan mudah diikuti dapat menjadi tantangan.
Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pria masa kini memerhatikan kesehatan tubuhnya.
Salah satu caranya, mereka memperhitungkan asupan makanan yang dikonsumsinya.
Begitu banyak pilihan pola makan untuk pria, efektif, berkelanjutan, dan mudah diikuti dapat menjadi tantangan.
Bagi pria, memilih pola makan atau diet disesuaikan kebutuhan spesifik mereka bisa jadi sulit.
Faktanya, kebutuhan nutrisi pria dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, tujuan kebugaran, dan masalah kesehatan.
Pola makan ini dipilih berdasarkan kriteria berikut:
* Gizi seimbang : Diet kaya akan nutrisi penting dan mengandung campuran protein, karbohidrat, dan lemak sehat baik.
* Mudah untuk diikuti : Pedoman jelas disediakan, dietnya sederhana dan lugas.
* Fleksibel : Rencana dapat mudah disesuaikan agar sesuai gaya hidup dan preferensi pribadi.
* Berkelanjutan : Diet tidak terlalu ketat dan dapat diikuti dalam jangka panjang.
* Berbasis bukti : Penelitian tersedia untuk mendukung manfaat kesehatan yang diakui dari diet.
Baca juga: 10 Tips Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan dan Tubuh Tetap Bugar
Baca juga: Makan Kacang-kacangan Bikin Berat Badan Terjaga, Ini Manfaat Lain yang Perlu Anda Ketahui
Berikut 5 diet terbaik untuk pria segala usia :
1. Menurunkan berat badan : Diet Mediterania
Pola makan didasarkan pada diet tradisional di negara-negara seperti Yunani, Spanyol, Italia, dan Perancis.
Diet ini makan banyak bahan bergizi, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat.
Sementara itu, makanan olahan harus dibatasi, termasuk soda, permen, biji-bijian olahan, dan daging olahan.
Diet Mediterania dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti penurunan peradangan.
Serta risiko kondisi kronis lebih rendah seperti penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu.
Selain itu, dapat membantu menurunkan berat badan.
Menurut penelitian terhadap lebih dari 32.000 orang, mengikuti diet Mediterania tidak ada risiko kenaikan berat badan dan lemak perut lebih rendah.
Baca juga: Mitos Seputar Kolesterol, Berat Badan Ideal Tetap Bisa Diserang Kolesterol Jahat
2. Pertumbuhan otot : Diet Paleo
Diet paleo dianggap terbaik untuk pertumbuhan otot.
Pola makan tersebut dirancang meniru pola makan masyarakat pemburu-pengumpul makanan kuno.
Bahan olahan minimal. Pria dianjurkan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, daging, ikan, dan unggas.
Sedangkan biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, dan gula tambahan dibatasi.
Diet paleo sering direkomendasikan bagi mereka yang berharap pembentukan otot.
Mereka dianjurkan diet tinggi protein yang dapat membantu meningkatkan massa otot dipadu dengan latihan ketahanan otot.
Penelitian menunjukkan bahwa diet paleo membantu meningkatkan komposisi tubuh.
Seperti mengurangi lemak tubuh dan lemak perut, serta meningkatkan penurunan berat badan.
Baca juga: Cara Jitu Atasi Kelebihan Berat Badan Bukan Kurangi Makan, Ini Alasannya
3. Menurunkan tekanan darah tinggi : Diet DASH
Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) adalah rencana makan yang dirancang untuk menurunkan tingkat tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Selain membatasi asupan natrium, pola makan ini mendorong bahan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.
Studi menunjukkan, DASH dapat menurunkan kadar sistolik dan tekanan darah astolic (angka atas dan bawah).
Serta kolesterol total, dan kolesterol LDL (jahat) yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Penelitian lain menunjukkan, DASH dikaitkan penurunan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2.
Baca juga: Ivan Gunawan Turunkan Berat Badan 25 Kilogram untuk Bangun Masjid
Baca juga: 4 Makanan Ini Dapat Menyebabkan Jerawat, Batasi Jika Tak Ingin Jerawat Meradang
4. Terbaik untuk diabetes : diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat fokus pada pembatasan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.
Membatasi makanan tinggi karbohidrat seperti pasta, roti, dan camilan manis.
Ada beberapa jenis diet rendah karbohidrat.
Sebagian besar mengurangi karbohidrat menjadi kurang dari 130 gram per hari atau sekitar 26 persen dari total kalori harian.
Studi menunjukkan bahwa mengikuti diet kontrol karbohidrat dapat membantu meningkatkan manajemen gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2.
Diet rendah karbohidrat terencana baik biasanya kaya serat dan sumber protein tanpa lemak.
Keduanya dapat membantu memperlambat pencernaan dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
Baca juga: Makanan Ini Bisa Menyebabkan Alergi, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Baca juga: 10 Alternatif Makanan Sehat Pengganti Roti, dari Sayuran hingga Umbi-umbian
5. Terbaik untuk pria muda : Puasa intermiten
Puasa intermiten adalah pola makan populer menerapkan siklus antara periode makan dan puasa.
Ada beberapa bentuk puasa intermiten, tetapi metode 16/8 salah satu variasi paling populer.
Pola 16/8 mengharuskan membatasi asupan makanan hingga 8 jam saat siang hari.
Puasa intermiten adalah pilihan bagus untuk pria usia kuliah, karena pola makan paling sederhana, nyaman, dan terjangkau.
Penelitian menunjukkan, intermiten dapat menurunkan berat badan dan lemak tubuh.
Plus, secara alami dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan, meningkatkan kekuatan otot dan memperbaiki komposisi tubuh.
Penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan fungsi otak dan mengurangi peradangan. (Healtline)