PTM Sekolah

Syarat Penting Penerapan PTM SD, Hanya Diikuti 45 SD dari 448 SD di Kota Tangerang

Pemkot Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang memastikan mulai pekan depan diberlakukan tahap satu PTM terbatas tingkat SD.

Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Andika Panduwinata
Siswa sekolah dasar menjalani vaksinasi Covid-19 di di SDN Darussalam, Batu Ceper, Kota Tangerang, Senin (18/10/2021). 

TRIBUNTANGERANG, BATUCEPER - Setelah ditunda hampir dua bulan, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada tingkat sekolah dasar mulai mendapat kabar segar.

Pemkot Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang memastikan mulai pekan depan, Senin (25/10/2021), diberlakukan tahap satu PTM terbatas tingkat SD.

Sebanyak 45 SD dari 448 SD di Kota Tangerang yang  telah memenuhi standar asesmen akan menggelar PTM di sekolah.  

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan, pekan ini seluruh syarat PTM terbatas akan kembali diperkuat oleh Tim Dindik Kota Tangerang.

Mulai dari sosialisasi, memastikan ulang fasilitas atau sarana prasarana protokol kesehatannya.

Selain itu, skrining seluruh orangtua siswa sudah vaksinasi Covid-19 atau belum. 

“Sekolah telah mengerahkan seluruh Wali Kelas untuk skrining orangtua siswa yang sudah divaksin atau belum," kata Jamauddin di SDN Darussalam, Batu Ceper, Kota Tangerang, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Arief R Wismansyah Beberkan Hasil Evaluasi PTM Tahap III Kota Tangerang

Baca juga: Testing Covid-19 1.073 Pelajar SMP Saat PTM di Kota Tangerang, Begini Hasilnya 

Menurut dia, suami istri yang sudah vaksinasi Covid-19, maka anaknya diperbolehkan ikut PTM terbatas di sekolah.

"Ini menjadi syarat penting dan wajib untuk PTM terbatas tingkat SD, agar di lingkungan sekolah maupun rumah tidak ada yang menjadi carrier,” ujar Jamaluddin seusai memantau vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 tahun di SDN Darussalam.

Dia menjelaskan, siswa yang masuk sekolah bergantian. Kapasitas siswa dibatasi hanya 50 persen.

Selain itu, dilihat dari surat persetujuan PTM terbatas dan antusias orangtua terkait PTM terbatas 80 persen.

"Jadi, ayo sama-sama kita bekerja sama untuk melancarkan vaksinasi seminggu kedepan, dan pekan depan PTM terbatas SD tahap satu bisa dimulai,” ujar Jamaluddin.

Baca juga: Pemkot Tangerang Tambah 48 Sekolah Gelar PTM, Masih Tersisa 5 Sekolah Lagi

Baca juga: Temuan Kasus Covid-19 di SMP Kota Tangerang Bertambah, Dinkes Pastikan Tidak Terjadi Klaster PTM

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan, Senin (18/10/2021) menjadi hari pertama vaksinasi Covid-19 untuk siswa SD umur 12 tahun di Kota Tangerang.

Pelaksanaan akan berlangsung hingga 27 Oktober 2021 dan akan secara berkala diikuti sekitar 5.305 siswa. 

Vaksin jenis Pfizer yang digunakan untuk vaksinasi Covid-19  siswa SD.

Saat ini, kata Dini Anggraeni, belum ada laporan kejadian pasca-vaksinasi yang berlebihan.

Dia berharap, orangtua tidak perlu khawatir, melainkan menyiapkan anak-anaknya tetap sehat dan bugar saat akan menjalani vaksinasi Covid-19.

"Jangan diperbolehkan begadang dan jangan lupa sarapan lebih dulu,” kata dr Dini. 

Dini menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk siswa SD dibantu Tim SehatQu.

Mulai dari proses skrining hingga proses penyuntikan, sebelumnya pelaksanaan diakomodir sepenuhnya oleh puskesmas.

Baca juga: Catatan Penting Dinas Pendidikan Banten Soal PTM dan Penyebaran Covid-19

Baca juga: Ombudsman Minta Arief R Wismansyah Evaluasi PTM Terkait 25 Pelajar Terpapar Covid-19

“Semoga vaksinasi berjalan lancar hingga 27 Oktober mendatang. Capaian terus meningkat, anak-anak SD sehat dan bisa segera ikut PTM terbatas."

"Jadi, ayo orangtua siswa jangan takut apalagi masih termakan hoaks, segera vaksin jika anaknya sudah 12 tahun dan belum dapat vaksin, segera daftarkan anaknya ke sekolah,” ucapnya.

Vaksinasi Covid-19 dan PTM terbatas pekan depan ternyata disambut antusias orangtua siswa.

Seperti Ariyadi, Wali Murid di SDN Darussalam, Batu Ceper mengaku mengizinkan anaknya vaksinasi Covid-19 karena untuk kepentingan kesehatan. 

"Waktu itu kan sudah sempat mau dibuka (sekolah), terus katanya belum divaksin jadi harus dibatalkan. Sekarang sudah divaksin, semoga segera dibuka," kata Ariyadi.

"Biar anak saya enggak main gadget terus. Kalau di sekolah, mereka bisa bersosialisasi dan mengembangkan diri lebih luas lagi, bersama teman-temannya,” ujar Ariyadi. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved